Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
106
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar.
f. Meningkatkan perdamaian internasional.
g. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa.
3. Sarana Hubungan Internasional
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional jika kemerdekaan dan kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun
de jure oleh negara lain. Selanjutnya, proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi potensi yang
dimiliki oleh suatu negara. Potensi tersebut antara lain kekuatan nasional, jumlah penduduk, sumber daya manusia, dan letak geografis. Selain itu,
dalam hubungan internasional diperlukan sarana-sarana yang mendukungnya. Sarana yang dimaksudkan adalah segala sesuatu yang
dipakai sebagai alat atau media dalam mencapai maksud atau tujuan hubungan internasional. Sarana-sarana tersebut seperti berikut.
a. Perjanjian Internasional
Pengertian perjanjian internasional menurut Konvensi Wina tahun 1969 adalah persetujuan yang digunakan oleh dua negara atau
lebih untuk mengadakan hubungan antarmereka menurut ketentuan hukum internasional. Perjanjian internasional merupakan salah satu
sumber hukum internasional. Oleh karena itu, keberadaan perjanjian internasional dapat memberikan landasan bagi penyelenggaraan
hubungan antarnegara di dunia.
b. Pelaksana Hubungan Internasional
Pelaksana hubungan internasional adalah perwakilan negara atau perwakilan pemerintah yang sering disebut perwakilan
diplomatik, termasuk kepala negarakepala pemerintahan dan menteri luar negeri. Lembaga internasional yang terdiri atas institusi
kelompok negara yang biasa dikenal organisasi internasional juga dapat menjadi pelaksana hubungan internasional. Tanpa adanya
pelaksana hubungan internasional, hubungan internasional tidak akan mungkin terjadi.
c. Politik Luar Negeri Negara yang Bersangkutan
Politik luar negeri merupakan pencerminan dari politik nasional dan kepentingan nasional suatu negara yang ditujukan ke luar negeri
terkait dalam suatu sistem. Politik luar negeri ini menjadi landasan setiap negara untuk melakukan kerja sama dengan bangsa lain atau
hubungan internasional. Dalam hubungan internasional, setiap negara harus menghormati prinsip politik luar negeri negara lain.
Politik luar negeri negara Indonesia adalah politik luar negeri yang
bebas dan aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap dan pandangan terhadap masalah-masalah internasionalnya
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
107
dan terlepas dari ikatan kekuatan-kekuatan raksasa dunia, yang secara ideologis bertentangan dengan Indonesia. Aktif artinya negara
Indonesia aktif memperjuangkan terbinanya perdamaian dunia, aktif memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan, aktif memperjuang-
kan ketertiban dunia, dan ikut serta menciptakan keadilan sosial. Bagaimana dengan sifat politik luar negeri negara Indonesia? Politik
luar negeri Indonesia bersifat bebas aktif antikolonialisme, mengabdi pada kepentingan nasional, dan demokratis. Selain itu, dalam
mengadakan kerja sama dengan bangsa lain Indonesia juga mengembangkan prinsip-prinsip berikut.
a. Menjalankan politik damai, bersahabat dengan segala bangsa
dengan saling menghargai, dan memperluas sendi-sendi hukum internasional.
b. Membantu pelaksanaan hubungan sosial internasional. c.
Menyokong kemerdekaan negara yang masih terjajah. d. Tidak melakukan intervensi terhadap urusan pemerintah negara
lain. Sarana-sarana hubungan internasional yang lain menurut
J. Frankel adalah diplomasi, propaganda, serta bidang-bidang aktivitas ekonomi, dan kekuatan militer. Diplomasi adalah seluruh kegiatan
untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara dalam hubungan- nya dengan bangsa dan negara lain. Propaganda adalah usaha
sistematis yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan suatu kelompok demi kepentingan masyarakat umum.
Sarana ekonomi digunakan secara luas dalam hubungan internasional baik dalam keadaan damai atau perang. Kekuatan militer yang dapat
dibanggakan oleh suatu negara dapat menambah kepercayaan diri suatu bangsa untuk berdiplomasi dengan negara lain.
Kementerian Luar Negeri
Kementerian Luar Negeri yang dulu disebut departemen luar negeri merupakan unsur pelaksana dari seluruh kegiatan politik luar negeri suatu negara. Demikian juga dengan
Kementerian Luar Negeri Negara Republik Indonesia. Kementerian Luar Negeri Negara Republik Indonesia yang dulu disebut Departemen Luar Negeri Negara Republik Indonesia
dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Organisasi Departemen.
Dalam keputusan presiden tersebut ditegaskan bahwa kementerian luar negeri adalah bagian dari pemerintahan negara yang dipimpin oleh seorang menteri dan bertanggung
jawab langsung kepada presiden. Adapun tugas pokok kementerian luar negeri adalah menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang politik
serta hubungan luar negeri.
Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI
108
B. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional merupakan sumber hukum utama atau primer dari hukum internasional. Sebagai sumber hukum utama, perjanjian
internasional memberikan jaminan hukum bagi subjek-subjek hukum internasional. Oleh karena itu, perlu Anda pahami lebih dalam lagi tentang
perjanjian internasional. Ada beberapa hal mengenai perjanjian internasional yang perlu Anda pahami, seperti berikut ini.
1. Pengertian Perjanjian Internasional
Pengertian perjanjian internasional sangat beraneka ragam. Hal ini karena banyak ahli ketatanegaraan dan sarjana hukum internasional yang
memberikan definisi dengan sudut pandang atau tinjauan yang berbeda- beda. Beberapa pendapat tentang definisi dan batasan perjanjian
internasional seperti berikut. a. Mochtar Kusumaatmadja, ahli
hukum internasional, mendefinisi- kan perjanjian internasional
sebagai berikut. ”Perjanjian internasional adalah perjanjian
yang diadakan antara anggota masyarakat bangsa-bangsa dan
bertujuan untuk mengakibatkan hukum tertentu.”
b. Oppenheim dan H. Lauterpacht, ahli kenegaraan dari Amerika,
memberi batasan hukum inter- nasional sebagai berikut. ”Perjanji-
an internasional adalah konvensi atau kontrak antardua negara
atau lebih mengenai beberapa macam kepentingan”.
Hubungan internasional sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-negara di dunia. Oleh karena itu, negara-negara di dunia saling melakukan hubungan internasional.
Bagaimana seandainya ada negara yang masih mempertahankan kebijaksanaan isolasi diri? Apakah negara tersebut dapat maju dan berkembang? Diskusikan permasalahan
tersebut secara kelompok Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas agar dinilai guru.
Sumber: www.mkklaw
▼ Gambar 4.3
Mochtar Kusumaatmadja