Daniel Bell Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11 Pudjo Sumedi 2011

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 48 Demokratisasi bertujuan membentuk kehidupan yang demokratis yang ditandai adanya kebebasan, kemandirian, dan partisipasi masyarakat dalam bernegara. Kebebasan dan kemandirian adalah ciri dari masyarakat madani. Dengan demikian, demokratisasi merupakan proses menuju terbentuknya masyarakat madani. Pada dasarnya, demokratisasi yang merupakan proses menuju terbentuknya masyarakat madani mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

a. Berlangsung Secara Evolusioner

Demokratisasi berlangsung dalam waktu yang lama. Demokrati- sasi berjalan secara perlahan, bertahap, bagian demi bagian. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa mengembangkan nilai demokrasi dan membentuk lembaga-lembaga demokrasi tidak dapat dilakukan secepat mungkin.

b. Proses Perubahan Secara Persuasif dan Koersif

Demokratisasi dilakukan bukan dengan paksaan, kekerasan, atau tekanan. Proses menuju demokrasi dilakukan dengan musyawarah dan melibatkan setiap warga negara. Perbedaan pandangan diselesaikan dengan baik tanpa kekerasan. Mengapa demikian? Hal ini karena sikap pemaksaan, pembakaran, dan perusakan bukan cara yang demokratis.

c. Proses yang Tidak Pernah Selesai

Demokratisasi merupakan proses yang berlangsung terus- menerus. Demokrasi adalah sesuatu yang ideal yang tidak bisa tercapai. Negara yang benar-benar demokrasi tidak ada, tetapi negara sedapat mungkin mendekati kriteria demokrasi. Bahkan, suatu pemerintah negara demokrasi dapat jatuh dalam pemerintah otoriter. Itulah proses demokratisasi menuju masyarakat madani. Demokrati- sasi memang tidak bisa dipisahkan dengan pembentukan masyarakat madani. Mengapa demikian? Demokrasi adalah mekanisme dari masyarakat madani. Hal ini berarti bahwa proses melakukan demokrasi merupakan jalan bagi terbentuknya masyarakat madani. Jika demokrasi bisa diwujudkan berarti masyarakat bisa menemukan kebebasan dan kemandirian dalam melakukan aktivitasnya. Masyarakat juga berpartisi- pasi aktif dan mengawasi atau mengontrol jalannya pemerintahan. Selain itu, masyarakat memiliki tanggung jawab terhadap penyelenggaraan berbangsa dan bernegara dengan senantiasa berperilaku sesuai dengan norma dan hukum yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri demikian pada dasarnya merupakan ciri dari masyarakat madani. Dengan demikian, keberhasilan dalam mewujudkan kehidupan demokratis mencerminkan keberhasilan dalam mewujudkan masyarakat madani. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 49 Dalam uraian tentang masyarakat madani, sering disebut tentang masyarakat demokrasi. Bagaimanakah hubungan antara masyarakat madani dengan masyarakat demokrasi? Bagaimana dengan budaya demokrasi masyarakat di daerah Anda? Apakah masyarakat di daerah Anda sudah memiliki jiwa atau etos kerja yang tinggi untuk mewujudkan masyarakat madani? Coba Anda diskusikan dengan teman sebangku Anda Tuliskan hasil diskusi Anda pada selembar kertas dan presentasikan di depan kelas. Perbaiki hasil diskusi Anda sesuai dengan masukan-masukan yang ada dalam presentasi dan kumpulkan kepada guru untuk dinilai. D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami pasang surut dari masa kemerdekaan sampai saat ini. Hal ini dibuktikan dengan telah dilaksanakan- nya beberapa bentuk demokrasi di negara Indonesia. Demokrasi apa sajakah yang pernah dilaksanakan negara Indonesia? Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi dalam empat periode. Adapun bentuk demokrasi yang dilaksanakan pada setiap periodenya sebagai berikut. 1. Demokrasi pada Periode 1945–1959 Demokrasi pada periode ini dikenal dengan sebutan demokrasi parlementer demokrasi liberal. Hal ini dipengaruhi oleh adanya perubahan sistem pemerintahan Indonesia dari presidensial menjadi sistem parlementer. Perubahan sistem pemerintahan tersebut didasarkan pada maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945. Akan tetapi, sebenarnya sejak dikeluarkannya Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1945 sudah tersirat adanya perubahan sistem pemerintahan di Indonesia. Maklumat tersebut berisi bahwa KNIP sebagai pembantu presiden menjadi badan yang diberi tugas kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan GBHN. Istilah Lain dari Civil Society Masyarakat madani pada mulanya berasal dari dunia Barat yang dikenal dengan istilah civil society. Oleh banyak kalangan istilah civil society bahasa Inggris diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan berbagai istilah seperti berikut. 1. Masyarakat sipil. 2. Masyarakat beradab atau berkeadaban. 3. Masyarakat madani. 4. Masyarakat kota. 5. Masyarakat warga atau kewargaan. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 50 Dengan diberlakukannya sistem pemerintahan parlementer, kekuasaan eksekutif dipegang oleh perdana menteri dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada KNIP, bukan kepada presiden. Pada masa demokrasi parlementer ini, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peran yang sangat penting dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibat- kan kabinet harus meletakkan jabatannya. Perubahan sistem pemerintah- an Indonesia pada saat ini diikuti pula dengan perubahan konstitusi negara Indonesia, yaitu dari UUD 1945 menjadi UUD RIS. Perubahan konstitusi negara Indonesia tersebut terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Sistem pemerintahan demokrasi dengan kabinet parlementer ini masih terus berlangsung hingga berlakunya UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950–5 Juli 1959. Akan tetapi, karena kegagalan dari badan konstituante dalam menyusun undang-undang dasar yang baru, dikeluarkanlah Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang inti isinya sebagai berikut. a. Menetapkan pembubaran konstituante. b. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali mulai saat tanggal dekret dan menyatakan tidak berlakunya UUDS 1950. c. Pembentukan MPRS. Nah, sejak dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 tersebut negara Indonesia memberlakukan kembali UUD 1945. Bagaimanakah dengan budaya demokrasi Indonesia setelah diberlakukannya UUD 1945? 2. Demokrasi pada Periode 1959–1965 Era Orde Lama Sejak dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang antara lain memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, berakhirlah masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer dan digantikan dengan pelaksanaan demokrasi terpimpin. Pada saat berlakunya demokrasi terpimpin ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Konsep awal demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan. Akan tetapi, oleh Presiden Soekarno konsep demokrasi terpimpin ditafsirkan lain, yaitu terpimpin oleh Presiden Soekarno sendiri. Oleh karena itu, muncul atribut ”Pemimpin Besar Revolusi” bagi Presiden Soekarno. Dengan demikian, demokrasi terpimpin oleh Soekarno ditafsirkan sebagai demokrasi yang dipimpin oleh Presiden Soekarno selaku pemimpin besar revolusi. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka ▼ Gambar 2.5 Dekret Presiden 5 Juli 1959.