Berlangsung Secara Evolusioner Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 11 Pudjo Sumedi 2011

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 50 Dengan diberlakukannya sistem pemerintahan parlementer, kekuasaan eksekutif dipegang oleh perdana menteri dan menteri-menteri bertanggung jawab kepada KNIP, bukan kepada presiden. Pada masa demokrasi parlementer ini, lembaga perwakilan rakyat atau parlemen memainkan peran yang sangat penting dalam proses politik yang berjalan. Perwujudan kekuasaan parlemen ini diperlihatkan dengan adanya sejumlah mosi tidak percaya kepada pihak pemerintah yang mengakibat- kan kabinet harus meletakkan jabatannya. Perubahan sistem pemerintah- an Indonesia pada saat ini diikuti pula dengan perubahan konstitusi negara Indonesia, yaitu dari UUD 1945 menjadi UUD RIS. Perubahan konstitusi negara Indonesia tersebut terjadi pada tanggal 27 Desember 1949. Sistem pemerintahan demokrasi dengan kabinet parlementer ini masih terus berlangsung hingga berlakunya UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950–5 Juli 1959. Akan tetapi, karena kegagalan dari badan konstituante dalam menyusun undang-undang dasar yang baru, dikeluarkanlah Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang inti isinya sebagai berikut. a. Menetapkan pembubaran konstituante. b. Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali mulai saat tanggal dekret dan menyatakan tidak berlakunya UUDS 1950. c. Pembentukan MPRS. Nah, sejak dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 tersebut negara Indonesia memberlakukan kembali UUD 1945. Bagaimanakah dengan budaya demokrasi Indonesia setelah diberlakukannya UUD 1945? 2. Demokrasi pada Periode 1959–1965 Era Orde Lama Sejak dikeluarkannya Dekret Presiden 5 Juli 1959 yang antara lain memberlakukan kembali UUD 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia, berakhirlah masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer dan digantikan dengan pelaksanaan demokrasi terpimpin. Pada saat berlakunya demokrasi terpimpin ini, sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial. Konsep awal demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan. Akan tetapi, oleh Presiden Soekarno konsep demokrasi terpimpin ditafsirkan lain, yaitu terpimpin oleh Presiden Soekarno sendiri. Oleh karena itu, muncul atribut ”Pemimpin Besar Revolusi” bagi Presiden Soekarno. Dengan demikian, demokrasi terpimpin oleh Soekarno ditafsirkan sebagai demokrasi yang dipimpin oleh Presiden Soekarno selaku pemimpin besar revolusi. Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka ▼ Gambar 2.5 Dekret Presiden 5 Juli 1959.