Bentuk Partisipasi Politik Masyarakat

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 31 2 Memahami hak dan kewajiban setiap anggota keluarga. 3 Ikut serta dalam musyawarah keluarga. 4 Memasang atribut kenegaraan pada hari besar nasional. Misalnya, memasang bendera pada hari kemerdekaan Republik Indonesia. 5 Membaca dan mengikuti berbagai berita di media massa dan elektronik.

b. Di Lingkungan Sekolah

Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak setelah keluarga. Di lingkungan sekolah bentuk partisipasi budaya politik dapat ditunjuk- kan oleh siswa dengan bersikap dan berperilaku sesuai dengan tata tertib atau peraturan-peraturan sekolah. Selain itu, peran aktif siswa dalam budaya politik di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan secara nyata dalam bentuk kegiatan-kegiatan berikut. 1 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pemilihan ketua kelas maupun ketua OSIS, mulai dari proses pencalonan, seleksi, kampanye, penyampaian visi dan misi, sampai dengan pemungutan suara, serta penghitungan suara. Misalnya, ikut mencalonkan diri sebagai ketua kelas atau ketua OSIS, menjadi tim seleksi atau tim sukses, mempersiapkan dan mengikuti kampanye, mendengarkan dan menanggapi penyampaian visi dan misi, memberikan dukungan suara dalam pemungutan suara, serta menyaksikan penghitungan suara dan pelantikan pengurus OSIS terpilih. 2 Memberikan masukan-masukan dalam proses pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dalam setiap kegiat- an yang diikuti. 3 Mengikuti forum-forum diskusi atau musyawarah di sekolah. 4 Membuat artikel tentang aspirasi siswa dalam kegiatan politik di sekolah.

c. Di Lingkungan Masyarakat

Setiap individu adalah warga masyarakat. Oleh karena itu, setiap individu harus turut berperan aktif dalam budaya politik di lingkungan masyarakat setempat. Bagaimanakah caranya? Bagi para generasi muda, bentuk peran aktif dalam budaya politik dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan berikut. 1 Ikut aktif dalam kegiatan karang taruna, organisasi pemuda, lembaga swadaya masyarakat LSM, dan organisasi masyarakat lainnya. 2 Menjadi partisipan atau simpatisan partai-partai politik dan organisasi kemasyarakatan yang memiliki potensi dan kapasitas di bidang politik. Misalnya, menjadi pengurus atau anggota Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Ansor, Nasyiatul Aisyiah, Pemuda Marhaen, dan Pemuda Katolik. 3 Berpartisipasi dalam forum warga. 4 Turut serta dalam pemilihan ketua RT, RW, dan kepala desa. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 32

d. Di Lingkungan Bangsa dan Negara

Generasi muda adalah harapan bangsa yang kelak akan meng- gantikan dan mengatur kehidupan politik negara Indonesia. Oleh karena itu, generasi muda harus membiasakan diri berperan aktif dalam budaya politik di lingkungan kehidupan berbangsa dan ber- negara. Bagaimanakah bentuknya? Bentuk partisipasi generasi muda dalam budaya politik di lingkungan bangsa dan negara dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan berikut. 1 Menjadi anggota aktif dalam partai politik. 2 Menyaksikan atau mengikuti debat politik antarelite politik melalui berbagai media. 3 Mengikuti kampanye pemilihan umum. 4 Ikut aksi unjuk rasa dengan damai. 5 Memberikan suara dalam pemilihan umum untuk memilih bupatiwali kota, anggota DPRD, DPR RI, dan presiden. Itulah contoh bentuk peran aktif warga negara Indonesia dalam budaya politik. Dengan membiasakan peran aktif dalam budaya politik berarti telah ikut berperan serta dalam pembangunan politik yang demokratis untuk kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara. Pengertian Partisipasi Politik Untuk memahami pengertian partisipasi politik, berikut ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ilmuwan. Coba Anda perhatikan.

1. Miriam Budiardjo

Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah public policy.

2. Ramlan Surbakti

Partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan segala keputusan menyangkut atau mempengaruhi hidupnya. Partisipasi politik berarti keikutsertaan warga negara biasa yang tidak mempunyai kewenangan dalam mempengaruhi proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan politik.

3. Kevin R. Hardwick

Partisipasi politik memberi perhatian pada cara-cara warga negara berinteraksi dengan pemerintah, warga negara berupaya menyampaikan kepentingan-kepentingan mereka terhadap pejabat-pejabat publik agar mampu mewujudkan kepentingan- kepentingan tersebut. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan pengertian partisipasi politik sebagai berikut. Partisipasi politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh warga negara baik secara individu maupun secara kolektif, atas dasar keinginan sendiri maupun atas dorongan dari pihak lain yang tujuannya untuk mempengaruhi keputusan politik yang akan diambil oleh pemerintah agar keputusan tersebut menguntungkan.