Mahkamah Internasional International Court of Justice

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 160 Sumber Hukum Internasional Formal Sumber hukum internasional formal dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sumber hukum tertulis dan sumber hukum tidak tertulis. Komponen yang termasuk sumber hukum tertulis dan tidak tertulis tersebut seperti berikut. 1. Sumber hukum tertulis, sebagai berikut. a. Peraturan perundang-undangan. b. Persetujuan atau perikatan-perikatan yang berbentuk tertulis antara dua pihak atau lebih, putusan-putusan, lembaga-lembaga, organisasi-organisasi, atau badan- badan swasta, misalnya keputusan rapat anggota dari suatu koperasi, keputusan sebuah perseroan terbatas yang semuanya berlaku internal dan ditaati sebagai hukum oleh pihak-pihak yang terkait di dalamnya. c. Traktat atau perjanjian-perjanjian internasional dalam segala bentuk dan macam- nya. d. Keputusan dari organisasi-organisasi atau lembaga internasional. e. Putusan badan-badan penyelesaian sengketa seperti putusan badan peradilan dan putusan badan arbitrase yang lazim disebut yurisprudensi. 2. Sumber hukum tidak tertulis, seperti berikut. a. Hukum kebiasaan. b. Pendapat para ahli atau yang lazim disebut doktrin.

c. Panel Khusus dan Spesial Pidana Internasional

Panel khusus pidana internasional disingkat PKPI. Adapun panel spesial pidana internasional disingkat PSPI. PKPI dan PSPI adalah lembaga peradilan internasional yang berwenang mengadili para tersangka kejahatan berat internasional yang bersifat tidak permanen. Artinya, selesai mengadili peradilan ini dibubarkan. PKPI dan PSPI mempunyai perbedaan yang terletak pada komposisi penuntut dan hakim ad hoc-nya. Pada PSPI komposisi penuntut dan hakim ad hoc- nya merupakan gabungan antara peradilan nasional dan inter- nasional. Pada PKPI komposisi sepenuhnya ditentukan berdasarkan ketentuan peradilan internasional. Itulah unsur-unsur atau komponen-komponen lembaga peradilan internasional yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan dalam rangka mencapai keadilan internasional. Hampir semua negara di dunia ini telah melakukan hubungan internasional. Dalam melaksanakan hubungan internasional, beberapa negara telah melakukan perjanjian internasional. Meskipun demikian, tidak sedikit negara yang telah melakukan kesepakatan bersama perjanjian internasional, tetapi mengingkari isi kesepakatan tersebut. Tindakan pengingkaran atas isi kesepakatan bersama perjanjian internasional jelas akan me- nimbulkan masalah dalam pelaksanaannya. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 161

C. Sengketa Internasional dan Cara Penyelesaiannya

Dalam hubungan antarnegara, terjadinya konflik atau sengketa bukan merupakan hal yang baru. Hal tersebut wajar terjadi asal tidak sampai berlarut- larut. Apa sebenarnya konflik atau sengketa internasional tersebut? Hal-hal apakah yang dapat menyebabkan terjadinya konflik atau sengketa inter- nasional? Bagaimanakah upaya penyelesaiannya? Agar lebih jelas, mari kita pahami satu per satu.

1. Penyebab Timbulnya Sengketa Internasional

Secara umum sengketa internasional dapat diartikan sebagai pertengkaran, pertikaian, atau perselisihan di antara anggota masyarakat internasional, baik negara, organisasi internasional, maupun individu. Ditinjau dari konteks hukum internasional publik, sengketa dapat didefinisikan sebagai ketidaksepakatan salah satu subjek mengenai sebuah fakta, hukum, atau kebijakan yang kemudian dibantah oleh pihak lain. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita ketahui bahwa sengketa internasional dapat terjadi antara negara dengan negara, negara dengan individu, negara dengan korporasi asing, dan negara dengan kesatuan kenegaraan bukan negara. Sengketa internasional tidak terjadi dengan sendirinya. Ada sejumlah faktor yang menjadi latar belakangnya. Adapun faktor-faktor penyebab terjadinya sengketa internasional seperti berikut. a. Kemiskinan dan ketidakadilan. Kedua hal ini dapat membatasi kesempatan bagi suatu bangsa untuk berkembang dan menjadi negara maju. b. Perbedaan ras dan agama dalam kaitannya dengan status sosial. Misalnya, sistem kasta dan politik rasial. c. Ekstremisme, yaitu sikap dan tindakan yang selalu memaksakan kehendak kepada bangsa lain yang bahkan dapat merugikan negara. d. Kontroversi sebagai bentuk proses sosial antara persaingan dan konflik yang merupakan sikap tidak senang baik secara sembunyi atau terus terang. Berdasarkan kasus tersebut, diskusikan permasalahan-permasalahan berikut secara kelompok. 1. Mengapa negara-negara melakukan perjanjian internasional dalam hubungan internasional? 2. Apa akibat dari adanya tindakan pengingkaran terhadap hasil kesepakatan bersama negara lain perjanjian internasional? 3. Bagaimanakah seharusnya sikap negara-negara di dunia terhadap hasil kesepakatan bersama dengan negara lain? Mengapa demikian? Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada selembar kertas.Presentasikan hasilnya di depan kelas secara bergantian dan kumpulkan kepada guru agar dinilai.