Tingkatan-Tingkatan Perwakilan Diplomatik Perwakilan Diplomatik

Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 122 b. Kantor perwakilan diplomatik dan rumah kediamannya tidak boleh dimasuki tanpa izin dari duta kecuali dalam keadaan darurat, seperti ada kebakaran dan terjadi banjir. Bendera asing bebas berkibar di atas gedung kedutaan dengan tidak perlu didampingi bendera negara penerima di sebelah kanannya. Kekebalan kantor perwakilan dan rumah kediamannya imunitas tempat tinggal menimbulkan ”hak asyd” atau hak suaka politik, yaitu hak untuk mencari dan mendapat perlindungan dari suatu kedutaan oleh seseorang penjahat politik. Selain itu, perwakilan diplomatik juga mempunyai hak untuk menerima warga lain asing yang meminta perlindungan suaka politik. Hak tersebut sering disebut hak asyilum. c. Kekebalan terhadap korespondensi perwakilan diplomatik imunitas surat-menyurat. Surat-menyurat tidak boleh disensor. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa duta dan pengikutnya dapat bertindak sewenang-wenang. Mereka harus tetap menaati perundang-undangan yang berlaku di negara penerima. Pelanggaran terhadap undang- undang yang berlaku dapat menyebabkan pemerintah mengajukan protes kepada kementerian luar negeri negara pengutus bahkan bisa juga meminta penarikan kembali atau dipersonanongratakan.

5. Prosedur Penunjukan dan Penerimaan Perwakilan Diplomatik

Penunjukan dan penerimaan perwakilan diplomatik dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Menteri luar negeri menunjuk individu yang memenuhi per- syaratan sebagai duta atau duta besar untuk diajukan kepada presiden guna memperoleh persetujuan. b. Jika presiden setuju, kemudian disampaikan kembali kepada menteri luar negeri; individu yang bersangkutan berstatus sebagai calon dutaduta besar. c. Menteri luar negeri memberi- tahukan kepada negara yang dimaksud mengenai penunjukan dutaduta besar tersebut untuk memperoleh persetujuan negara termaksud. Sumber: www.depdagri.go.id ▼ Gambar 4.6 Duta besar negara Laos, Timor Leste, Italia, dan Rusia usai menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI 123 d. Negara termaksud memberikan persetujuan atau tidak terhadap calon dutaduta besar yang diajukan. Calon dutaduta besar yang diterima disebut ambassador designate yang persona grata. Calon dutaduta besar yang tidak diterima disebut ambassador designate yang persona non grata. Tahap persetujuan negara ini dikenal sebagai agreement yang bernilai sebagai kuasa penuh dan merupakan langkah pertama dalam pemberian surat kepercayaan. e. Sesudah mendapat persetujuan, calon dutaduta besar dilantik oleh presiden dan diberi surat kepercayaan serta visa diplomatik. f. Penyerahan surat kepercayaan dari pemerintah negara pengirim Letter of Credence kepada ambassador designate persona grata untuk diserahkan kepada presiden negara termaksud. g. Penerimaan negara termaksud sebagai perwakilan diplomatik.

6. Pembatalan dan Berakhirnya Perwakilan Diplomatik

Kapan tugas perwakilan diplomatik berakhir? Idealnya tugas perwakilan diplomatik berakhir setelah tujuan dari perwakilan diplomatik tersebut tercapai. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan tugas perwakilan diplomatik berakhir sebelum tujuan tercapai. Hal tersebut dapat terjadi karena hal-hal berikut. a. Adanya penarikan kembali pejabat perwakilan diplomatik oleh negara pengirim karena alasan-alasan tertentu. b. Perwakilan diplomatik yang bersangkutan dinyatakan sebagai per- sona non grata orang yang tidak disukai oleh negara penerima. c. Sudah habis masa jabatan. d. Terjadi perang antara negara penerima dengan negara pengirim pasal 43 Konvensi Wina Tahun 1961. Selain itu, dalam Konvensi Wina tahun 1969 ditegaskan bahwa suatu perjanjian internasional dapat dinyatakan batal karena hal-hal berikut. a. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan hukum nasional oleh salah satu negara peserta. b. Adanya unsur kesalahan pada saat perjanjian itu dibuat. c. Adanya unsur penipuan dari negara peserta tertentu terhadap negara peserta yang lain pada waktu pembentukan perjanjian. Isi surat kepercayaan dari pemerintah negara pengirim untuk diserahkan kepada presiden negara termaksud, sebagai berikut. 1. Nama orang yang menjabat kepala perwakilan diplomatik. 2. Maksud umum dari perutusan yang ditugaskan kepadanya. 3. Pengharapan supaya wakil diplomatik itu diterima dengan sebaik-baiknya. 4. Kepadanya diberi kuasa penuh akan semua yang diucapkan dan dilakukan atas nama pemerintah negara pengutus.