Pendalaman Yohanes Pembaptis Kompetensi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 79 Ada juga prajurit yang bertanya, “Bagaimana dengan kami? Apa yang harus kami buat?” Yohanes menjawab, “Jangan memeras siapa pun dan jangan merampas milik orang lain dengan tuduhan-tuduhan palsu. Puaslah dengan gajimu” Pada waktu itu orang-orang mulai bertanya-tanya, apakah Yohanes Raja Penyelamat yang mereka nantikan. Karena itu Yohanes berkata kepada mereka, “Saya membaptis kamu dengan air, tetapi nanti akan datang Orang yang lebih besar daripada saya. Membuka tali sepatu-Nya pun saya tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Allah dan api. Di tangan-Nya ada nyiru untuk menampi semua gandum-Nya sampai bersih. Gandum akan dikumpulkan-Nya di dalam lumbung, tetapi semua sekam akan dibakar-Nya di dalam api yang tidak bisa padam” Demikianlah Yohanes menasihati orang-orang dengan berbagai cara, pada waktu ia mewartakan Kabar Baik.

2. Pendalaman

Guru mengajak peserta didik menanggapi seruan tobat Yohanes dengan bertanya, mengungkapkan perasaannya, atau menceritakan pengalamannya. Jika belum ada peserta didik yang bertanya, guru dapat memulai dengan pertanyaan, misalnya a. Apa sajakah nasihat Yohanes pada orang-orang yang datang kepadanya? b. Apa akibatnya kalau orang berdosa dibiarkan terus melakukan dosa? c. Ceritakan apa yang dilakukan Yohanes terhadap orang-orang yang bertobat? d. Apa sajakah yang akan kamu lakukan bila melihat teman melakukan kesalahan?

3. Peneguhan Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, ungkapan

perasaan dan pengalaman peserta didik, misalnya: Bertobat berarti berhenti melakukan kejahatan, dan kembali ke jalan yang benar. Yohanes memberi tanda pada orang-orang yang bertobat dengan membaptis mereka. Kelas III SD 80 Setelah dibaptis mereka harus mengikuti perintah Allah, tidak berdosa lagi. Sesungguhnya Tuhan juga mengutus kita untuk menegur orang bersalah agar bertobat. Langkah Ketiga: Refleksi dan Aksi

1. Refleksi

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalamannya dengan pengalaman hidup dan pengalaman Kitab Suci, misalnya : • Apakah saya berani menegur teman yang melakukan kesalahan?

2. Aksi

Guru mengajak peserta didik untuk membuat slogan yang berisi ajakan untuk bertobat, misalnya • Tulislah di selembar kertas tebal, slogan berisi ajakan agar orang berhenti melakukan kejahatan dan kembali ke jalan yang benar. Misalnya: “Anak Tuhan Tak boleh Curang.... Jujurlah Selalu....” • Hiasilah sloganmu dengan warna-warni atau tempelan gambar kesukaanmu, dan bingkailah. • Pamerkan sloganmu di depan kelas, dan mintalah gurumu untuk menilainya. Penutup Guru memberi rangkuman dengan mengajak peserta didik untuk mengingat kembali gagasan yang menjadi inti pewartaan, serta menutup pelajaran dengan doa Rangkuman Guru memberikan rangkuman atas pelajaran ini, misalnya • Yohanes adalah anak Zakharia dan Elisabeth. • Yohanes mewartakan pertobatan di daerah sungai Yordan. • Yohanes menyerukan agar kita segera bertobat dari kesalahan kita. Sebab Tuhan Allah akan segera menghukum orang yang tidak mau bertobat. • Bertobat berarti berhenti melakukan kejahatan, dan kembali ke jalan yang benar.