Penilaian Sikap ReligiusSpiritual Pemimpin Masyarakat Kompetensi

Kelas III SD 230 Remedial Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan remedial dengan kegiatan: 1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal- hal yang belum mereka pahami. 2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis. 3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan dengan pertanyaan yang lebih sederhana, misalnya: Siapa teladan kita dalam memimpin masyarakat?

B. Tradisi Masyarakat Kompetensi

Inti 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.7 Menerima pemimpin dan tradisi masyarakat sebagai wujud karya keselamatan Allah.. 2.7 Bersikap santun terhadap pemimpin dan tradisi masyarakat sebagai wujud karya keselamatan Allah.. 3.7 Mengenal pemimpin dan tradisi masyarakat sebagai wujud karya keselamatan Allah. 4.7 Meneladani pemimpin masyarakat dan menghayati tradisi masyarakat. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 231 Indikator 1. Menyebutkan tradisi tarian, nyanyian, upacara, rumah adat masyarakat yang di tempat tinggalnya. 2. Menceritakan salah satu tradisi masyarakat disekitarnya. 3. Menjelaskan pentingnya tradisi masyarakat dalam hidup bersama. 4. Menjelaskan tujuan Yesus dan keluarganya ke Yerusalem. Bahan Kajian 1. Tradisi tarian, nyanyian,upacara, rumah adat masyarakat. 2. Pentingnya tradisi masyarakat dalam hidup bersama. Sumber Belajar 1. Komkat KWI. 2006. Menjadi Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD. Buku Guru Kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 2. Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 3. Lembaga Alkitab Indonesia. 1992. Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia. 4. Konferensi Waligereja Indonesia.1996. Iman Katolik-Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta: Kanisius. 5. Pengalaman peserta didik dan guru. 6. Tradisi masyarakat. Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Setiap kelompok dalam masyarakat mempunyai kebiasaan yang berbeda. kebiasaan yang berbeda dari setiap daerah sering disebut sebagai tradisi. Masyarakat Indonesia mempunyai tradisi yang beraneka ragam baik dari tarian, nyanyian, upacara, maupun rumah adat. Namun perbedaan tradisi ini tidak membuat bangsa kita Kelas III SD 232 terpecah belah, justru bersatu dalam perbedaan “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Bahkan bangsa Indonesia mengakui dan menganut berbagai macam agama. Semua agama percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, pencipta alam semesta serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan sebagai mahkluk yang paling mulia. Dalam masyarakat Indonesia ada yang beragama Islam, ada yang beragama Hindu, ada yang beragama Budha dan ada yang beragama Kristen. Juga ada yang beragama Katolik dan Kong Hu Cu. Untuk menghormati agama-agama itu, pemerintah Indonesia sejak dulu menjadikan hari raya keagamaan setiap agama sebagai hari libur nasional. Dengan pelajaran ini peserta didik diajak untuk mengenal tradisi –tradisi yang ada dalam masyarakat, sehingga mereka mempunyai sikap santun dan menghormati tradisi-tradisi yang hidup dalam masyarakat. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa dan bernyanyi Doa Bapa yang Mahabaik. Hari ini kami mau belajar mengenal tradisi masyarakat kami. Berkatilah agar kami semakin menghormati tradisi-tradisi yang ada di masyarakat kami. Amin.