Penilaian Keterampilan Peserta didik menyusun doa Tobat.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 181 Dalam perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai, Yesus menceritakan ada dua orang pergi ke bait Allah untuk berdoa. Yang satu memberitahukan kepada Tuhan hal-hal hebat yang telah ia lakukan seperti tidak merampok, bukan orang jahat, tidak seperti pemungut cukai, dan sebagainya. Yang lain menyadari bahwa dirinya telah gagal untuk hidup menurut kehendak Tuhan. Dia hanya berkata “Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.” Kata Yesus, orang yang meminta pertolongan Tuhan itulah yang telah memperbaiki hubungannya dengan Tuhan ketika ia pulang ke rumah. Menurut Yesus, doa siapa yang didengarkan Tuhan? Orang yang merasa dirinya hebat itu atau orang yang merasa dirinya berdosa? Ternyata doa orang yang merasa dirinya berdosa yang didengarkan. Mengapa? Karena doa itu diungkapkan dengan penuh kepercayaan akan kebaikan Allah yang menolongnya. Allah yang mau mengampuni orang berdosa. Sedangkan orang yang merasa dirinya hebat tidak membutuhkan pertolongan Tuhan. Orang itu merasa dirinya sudah baik. Termasuk siapakah dirimu? Orang yang merasa diri hebat atau orang yang merasa berdosa di hadapan Tuhan? Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa dan bernyanyi Doa Aku Percaya atau Syahadat Para Rasul Aku percaya akan Allah, Bapa yang Mahakuasa, pencipta langit dan bumi. Dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang tunggal Tuhan kita, Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria; yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus disalibkan, wafat dan dimakamkan; yang turun ke tempat penantian, pada hari ke tiga bangkit dari antara orang mati; Yang naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa; Dari situ Ia akan datang mengadili orang hidup dan mati. Aku percaya akan Roh Kudus, Gereja katolik yang kudus Persekutuan para kudus, pengampunan dosa Kebangkitan badan, kehidupan kekal. Amin. Kelas III SD 182 Lagu Pertama lagu dinyanyikan bersama-sama. Kemudian bervariasi, misalnya tampil berkelompok di depan kelas, dengan ekspresi dan gerakan yang sesuai.