Peneguhan Sakramen Tobat Kompetensi Inti

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 171 1. Pendalaman Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mendalami isi atau pesan Kitab Suci melalui kelompok dengan pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Kata-kata apa yang diucapkan Yesus untuk memberi kuasa kepada rasul-rasul-Nya untuk mengampuni dosa? b. Dari mana imam-imam kita sekarang mendapat kuasa untuk mengampuni dosa? c. Kata-kata pengakuan apa yang diucapkan oleh Bapa sebagai tanda pengampunan dari Tuhan? d. Syarat apa yang dibutuhkan supaya dosa seseorang diampuni dalam sakramen tobat? e. Bagaimana tata cara penerimaan sakramen Tobat?

2. Peneguhan

Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusinya dan kemudian guru memberikan peneguhan, misalnya: Kuasa mengampuni dosa yang diterima oleh para rasul kemudian diserahkan kepada para penggantinya, yaitu kepada Uskup-Uskup dan imam-imam sampai sekarang. Kalau kita mengaku dosa, kita sebenarnya bukan mengaku dosa kepada imam sebab imam hanyalah tanda kelihatan dan sarana dari Gereja dan Tuhan. Karena itu, pengampunan yang kita terima itu bukan dari imam itu, melainkan dari Tuhan. Imam memberi pengampunan atas nama Tuhan, bukan atas namanya sendiri. Upacara pengakuan dan pengampunan merupakan tanda bahwa Tuhan sudah mengampuni dosa-dosa kita asal kita sungguh-sungguh bertobat. Karena itu pengampunan dosa merupakan sakramen, yakni tanda bahwa kita bertemu dengan Tuhan dan mendapat pengampunan dari-Nya. Tanda pertobatan kita terungkap dari doa Tobat yang kita ucapkan dan pengakuan dosa-dosa kita di hadapan Bapa. Tanda pengampunan dari Tuhan dapat kita dengar dari ucapan Bapa pengakuan yang berkata,”Aku mengampuni dosa-dosamu, dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus.” Kelas III SD 172 Seseorang yang akan menerima Sakramen Tobat harus melalui tahap- tahap berikut ini: 1. Berdoa kepada Roh Kudus Kita memohon kepada Roh Kudus supaya menerangi hati dan budi kita. Kita mengingat kembali kesalahan dan dosa-dosa kita dan berani mengakuinya dengan penyertaan Roh Kudus. 2. Pemeriksaan batin Kita mengingat kembali kesalahan dan dosa-dosa kita terhadap Tuhan, orangtua, guru, saudara, dan teman. 3. Membangkitkan niat untuk bertobat Kita sungguh-sungguh menyesali segala kesalahan dan dosa- dosa kita. Niat untuk bertobat adalah hal yang terpenting dalam penerimaan sakramen Tobat. 4. Pengakuan dosa Kita pergi ke kamar ruang pengakuan dan mengakukan kesalahan dan dosa-dosa kita secara jujur. Dalam sakramen Tobat juga terdapat tata cara penerimaan sakramen Tobat, yakni: 1. Tanda salib dan salam dari imam 2. Bacaan Kitab Suci dan renungan singkat 3. Kita dipersilakan untuk mengakukan dosa-dosa kita. Caranya sebagai berikut: • Bapa, pengakuan saya yang terakhir ... satu bulantahun yang lalu. Dosa-dosa saya adalah .... • Saya menyesal atas semua dosa saya, dan dengan hormat saya mohon pengampunan dan denda yang berguna bagi saya. 4. Imam memberikan nasihat dan memberi denda penitensi atas dosa-dosa kita. Langkah Ketiga Refleksi dan Aksi

1. Refleksi

Guru mengajak peserta didik untuk membandingkan pengalamannya dengan pengalaman Kitab Suci “ Sudahkah aku bertobat, bila melakukan kesalahan terhadap orang tua, guru dan teman?