Penilaian Keterampilan 1. Non tes

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 87 1.4. Mengenal Yesus dan karya-Nya melalui kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan kisah anak yang hilang. 1.4. Memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan pertolongan seturut teladan Yesus seperti ditemukan dalam kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan anak yang hilang. Indikator 1. Menceritakan kisah percakapan Yesus dengan Nikodemus. 2. Menjelaskan arti perkataan Yesus tentang dilahirkan kembali. 3. Menjelaskan cara hidup sebagai manusia baru. Bahan Kajian 1. Kisah percakapan Yesus dengan Nikodemus. 2. Arti perkataan Yesus tentang dilahirkan kembali. 3. Cara hidup sebagai manusia baru. Sumber Belajar 1. Komkat KWI 2010. Menjadi sahabat Yesus . Pendidikan Agama Katolik untuk SD Kelas III. Yogyakarta: Kanisius 2. Pengalaman peserta didik dan guru 3. Lembaga Alkitab Indonesia.2004. Alkitab. Jakarta.Lembaga Alkitab Indonesia Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikiran Dasar Tujuan akhir hidup kita di dunia ini adalah masuk kedalam Kerajaan Allah dan menerima kebahagiaan kekal di surga. Kehidupan Kelas III SD 88 di dunia ini bukanlah tujuan akhir kita. Dunia ini hanyalah tempat kita berziarah menuju kebahagiaan kekal. Ada banyak jalan atau keyakinan yang ditawarkan kepada kita sebagai penuntun untuk mencapai kebahagiaan kekal. Ada jalan yang sungguh benar, tetapi ada juga jalan yang menyesatkan kita. Oleh karena itu kita harus bijaksana dalam memilih jalan hidup. Kita harus berani mengubah cara hidup yang salah menjadi benar. Dalam Injil Yohanes 3:1-21 dikisahkan tentang Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi yang datang pada Yesus di waktu malam untuk bercakap-cakap tentang Kerajaan Allah. Ia datang karena tertarik pada pengajaran Yesus yang dinilainya sebagai kebenaran sejati, yang sungguh dapat membawanya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Pada mulanya ia sulit mengerti arti perkataan Yesus tentang dilahirkan kembali sebagai syarat untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Namun itulah syarat yang harus dipahami oleh Nikodemus dan kita semua jika ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah. Dilahirkan kembali maksudnya meninggalkan cara hidup lama yang salah dan berdosa. Kemudian kita memulai hidup baru di dalam nama Yesus dengan menerima pembaptisan. Hidup baru nampak dalam perubahan sikap dan perilaku yang buruk menjadi baik, sesuai ajaran dan teladan Yesus. Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan mau meneladani semangat hidup Nikodemus yang tulus mencari kebenaran sejati demi melihat Kerajaan Allah. Diharapkan mereka dapat memahami arti perkataan Yesus tentang dilahirkan kembali; berusaha mengubah kebiasaan-kebiasaan buruknya dengan kebiasaan baru yang baik dan benar, sesuai ajaran dan teladan Yesus. Semoga mereka semakin percaya kepada Yesus sebagai Jalan, Kebenaran dan Kehidupan yang sungguh membahagiakan hidupnya di dunia ini dan kelak masuk ke dalam Kerajaan Allah. Kegiatan Pembelajaran Pembuka Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa, misalnya: Tuhan yang baik, ajarilah kami untuk mengubah kebiasaan buruk kami menjadi baik, agar kami layak menjadi anak-anak kesayangan Allah yang selalu gembira dan bersukacita setiap saat. Amin Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 89 Pertama lagu dinyanyikan bersama-sama. Kemudian bervariasi, misalnya tampil berkelompok di depan kelas, dengan ekspresi dan gerakan yang sesuai. Langkah Pertama: Menggali Pengalaman Hidup

1. Pengamatan

Guru mengajak peserta didik mengamati gambar seorang siswa yang bebuat tidak jujur pada waktu ulangan, membaca catatan pada kertas yang disembunyikannya. lihat buku siswa hal. 47 . Kemudian guru memberi pengantar tentang gambar, misalnya Setiap siswa ingin mendapatkan nilai tinggi pada waktu ulangan. Namun nilai tinggi hendaknya diperoleh dengan cara yang jujur. Jika tidak jujur, maka hal itu merendahkan martabat siswa. Jika orang terbiasa tidak jujur, kelak ia akan menjadi manusia terhina, seperti para koruptor.