Kelas III SD
130
A. Sakramen Baptis Kompetensi
Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
1.5 Menerima makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai tanda karya keselamatan Allah bagi manusia.
2.5 Menunjukkan rasa hormat dan percaya akan makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai karya
keselamatan Allah bagi manusia. 3.5 Mengenal makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi
dan Tobat sebagai karya keselamatan Allah bagi manusia. 4.5 Menghayati Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat dengan baik.
Indikator
1. Menceritakan pengalaman sebuah keluarga dalam menyambut
kelahiran anak. 2.
Menjelaskan makna sakramen Baptis 3.
Menyebutkan simbol-simbol sakramen Baptis dan maknanya. 4.
Menjelaskan rahmat yang diperoleh setelah dibaptis. 5.
Menjelaskan tugas-tugas orang yang sudah dibaptis. 6.
Menjelaskan guna nama baptis.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
131
Bahan Kajian
1. Kelahiran dalam adat Dayak Kalimantan Barat.
2. Makna Sakramen Baptis.
3. Simbol-simbol Sakramen Baptis dan maknanya.
4. Guna nama baptis.
5. Tugas-tugas orang yang sudah dibaptis.
6. Kisah Santo dan Santa.
Sumber Belajar
1. Komisi Kateketik KWI. 1999. Seri Murid-Murid Yesus. Pendidikan
Agama Katolik untuk Sekolah Dasar. Meneladan Tokoh-Tokoh Suci. Yogyakarta: Kanisius. Jakarta: Obor.
2. Komkat KWI. 2006. Menjadi Murid Yesus. Pendidikan Agama
Katolik untuk SD. Buku Guru Kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 3.
Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas III. Yogyakarta: Kanisius.
4. Heuken. A. SJ. 2002. Ensiklopedi Orang Kudus. Jakarta: Yayasan
Cipta Loka Caraka. 5.
Konferensi Waligereja Indonesia.1996. Iman Katolik-Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta: Kanisius.
6. Lembaga Alkitab Indonesia, 2004. Alkitab. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia. 7.
Pengalaman peserta didik dan guru. 8.
Pusat Musik Liturgi. 2006. Madah Bakti. Buku Doa dan Nyanyian. Yogyakarta. Percetakan Rejeki.
Pendekatan
Kateketis dan saintifik. Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan
Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam
dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru
Pemikiran Dasar
Pelajaran mengenal Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat akan mudah dipahami, apabila kita sudah mengetahui dahulu apa yang disebut
Sakramen. Kata Sakramen berarti rahasia. Rahasia berarti sesuatu
Kelas III SD
132
yang tersembunyi. Apa yang tersembunyi dalam sakramen itu? Dalam sakramen yang tersembunyi adalah karya Allah untuk menyelamatkan
manusia.. karya Allah untuk menyelamatkan manusia itu perlu ditampakkan dengan suatu tanda agar orang dapat mengetahuinya
dan merasakannya secara nyata. Jadi sakramen berarti tanda yang menunjukkan rahmat keselamatan dari Allah
Dalam Gereja Katolik ada tujuh Sakramen yakni sakramen Baptis, Krisma, Ekaristi, Tobat, Imamat, Perkawinan, dan perminyakan Suci.
Sakramen Baptis adalah sakramen pertama yang kita terima. Setelah menerima sakramen Baptis barulah kita boleh menerima sakramen-
sakramen yang lainnya. Pembaptisan berhubungan erat dengan kelahiran manusia.
Manusia mengawali kehidupan mereka di dunia dengan kelahirannya. Sebelum seorang manusia lahir ke dunia, orangtua sudah
mempersiapkan segala sesuatu termasuk nama. Mereka berharap anak yang lahir kelak akan menjadi orang seperti makna dari nama yang
diberikan. Mereka berharap anak yang akan lahir menjadi kebanggaan keluarga dan suku.
Dalam Sakramen Baptis, orang yang dibaptis berarti memulai hidup baru secara Katolik. Dengan dibaptis berarti diterima secara resmi
sebagai anggota Gereja. Menjadi anggota Gereja berarti menjadi murid Kristus. Kita menjadi saudara-saudari dari seluruh jemaat beriman
Katolik. Dengan pembaptisan kita dibersihkan dan disucikan dalam Allah. Dengan baptisan, kita dapat menerima rahmat sakramen lainnya,
seperti Ekaristi, Krisma, Tobat, dan lain sebagaimana yang diatur Gereja.
Orang yang dibaptis akan menggunakan nama baptis. Nama baptis diambil dari nama Santo dan Santa, misalnya Yohanes, Bernadeta,
Fransiskus, Lusia, Dominikus dan lain. Oleh karena itu, kita harus mengenal riwayat hidup Santo dan Santa yang namanya kita ambil
sebagai nama Baptis. Dengan menggunakan nama para Santo dan santa, kita diharapkan meneladan sikap dan tindakannya. Kita dapat
berdoa kepada Allah dengan perantaraan Santo dan Santa pelindung kita.
Orang yang telah dibaptis wajib mengikuti dan terlibat dalam kegitan Gereja. Keterlibatan itu berguna untuk mengembangkan iman pribadi
maupun kemajuan Gereja. Orang yang sudah dibaptis mempunyai dua tugas pokok yaitu hidup sebagai orang Katolik yang baik dan bersama
Gereja turut membangun masyarakat.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
133
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan Guru mengajak peserta didik mengawali pelajaran dengan berdoa
dan bernyanyi
Doa Tuhan Yesus yang baik.
Hari ini kami siap untuk belajar tentang Sakramen Baptis. Kami ingin lebih mengenal Engkau.
Dampingilah kami dalam pelajaran ini agar dapat mewartakan kabar gembira bagi orang lain.
Amin.
Lagu Setelah berdoa, guru mengajak peserta didik bernyanyi bersama.