Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti kelas III

Kelas III SD xii 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah 3.1 Mengenal pertumbuhan dan perkembangan diri sebagai anugerah Tuhan 3.2 Memahami bahwa dirinya memiliki kemampuan untuk membedakan perbuatan baik dan buruk 3.3 Mengenal karya keselamatan Allah yang dialami oleh tokoh-tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis 3.4 Mengenal Yesus dan karya- Nya melalui kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti-dua ikan, dan kisah anak yang hilang 3.5 Mengenal makna dan tata perayaan sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai karya keselamatan Allah bagi manusia 3.6 Memahami keutamaan Kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah 3.7 Mengenal pemimpin dan tradisi masyarakat sebagai wujud karya keselamatan Allah 3.8 Memahami keterlibatan dalam kegiatan masyarakat sebagai perwujudan kesadaran bahwa dirinya adalah anggota masyarakat. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti xiii 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia 4.1 Mendaraskan doa syukur atas kemampuan diri yang dianugerahkan Tuhan 4.2 Memilih dan melakukan perbuatan yang baik 4.3 Meneladani tindakan baik dari tokoh-tokoh Perjanjian lama seperti: Yakub, Yusuf, Musa dan tokoh Perjanjian Baru: Yohanes Pembaptis 4.4 Memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan pertolongan seturut teladan Yesus seperti ditemukan dalam kisah percakapan Nikodemus, penggandaan lima roti- dua ikan, dan anak yang hilang 4.5 Menghayati makna dan tata perayaan sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat dengan baik 4.6 Terlibat dalam keutamaan Kristiani sebagai tanggapan atas karya keselamatan Allah 4.7 Meneladani pemimpin dan tradisi masyarakat sebagai wujud karya keselamatan Allah 4.8 Terlibat dalam kegiatan masyarakat sebagai perwujudan kesadaran bahwa dirinya adalah anggota masyarakat. Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Bab 1 Pribadi Peserta Didik dan Lingkungannya Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 1 Ada empat ruang lingkup pokok ajaran iman yang dibahas di dalam buku pendidikan agama katolik ini, yaitu: 1 Pribadi peserta didik dan lingkungannya; 2 Pribadi Yesus Kristus; 3 Gereja; 4 Masyarakat. Keempat ruang lingkup tersebut menggambarkan proses yang sejalan dengan perkembangan antropologis dan psikologis peserta didik. Tema pertama adalah pribadi peserta didik dan lingkungannya, membicarakan tentang pribadi peserta didik dan pengalaman hidupnya, termasuk relasinya dengan sesama dan lingkungan hidupnya. Untuk mengembangkan diri menjadi orang beriman sejati, peserta didik perlu mengenal dirinya sendiri, sebagaimana terungkap dalam pepatah “tak seorang pun dapat menemukan Tuhan tanpa mengenal dirinya”. Sebagai pribadi, peserta didik perlu menyadari bahwa dirinya tidak dapat berkembang tanpa peran dan bantuan sesama yaitu orangtua, keluarga, teman, dan lingkungan. Kesadaran akan peran-peran pihak luar terhadap dirinya, sewajarnya ditanggapi dengan berbagai bentuk ucapan syukur seperti doa, nyanyian dan perbuatan konkret sehari- hari. Secara khusus, tema ini akan membahas tentang: A. Saya tumbuh dan berkembang B. Saya mampu membedakan perbuatan baik dan buruk. Kelas III SD 2

A. Saya Tumbuh dan Berkembang Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati mendengar, melihat, membaca dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. Kompetensi Dasar 1.1. Mensyukuri pertumbuhan dan perkembangan diri sebagai anugerah Allah. 2.1. Bertanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan diri. 3.1. Mengenal pertumbuhan dan perkembangan diri sebagai anugerah Allah. 4.1. Mendaraskan doa syukur atas kemampuan diri yang dianugerahkan Tuhan. Indikator 1. Membandingkan keadaan dirinya sebelum bersekolah dengan keadaannya saat kini. 2. Menjelaskan bahwa kemampuan untuk tumbuh dan berkembang adalah anugerah Tuhan yang harus dikembangkan dengan rasa tanggung jawab. 3. Mengucapkan doa syukur atas pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai anugerah Tuhan. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 3 Bahan Kajian 1. Perbedaan-perbedaan keadaan diri anak sebelum bersekolah dengan keadaannya saat kini. 2. Tuhan memberi manusia anugerah untuk bertumbuh dan berkembang. 3. Doa syukur atas anugerah Tuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan diri. Sumber Belajar 1. Komkat KWI 2010. Menjadi sahabat Yesus . Pendidikan Agama Katolik untuk SD Kelas III. Yogyakarta: Kanisius 2. Pengalaman peserta didik dan guru 3. Lembaga Alkitab Indonesia, 2004. Alkitab. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia. Pendekatan Kateketis dan saintifik Metode Pengamatan gambar, bercerita, tanya jawab, penugasan Waktu 4 jam pelajaran Jika pelajaran ini dilaksanakan secara terpisah dalam dua kali pertemuan atau lebih, pengaturan pelaksanaannya diserahkan kepada guru. Pemikiran Dasar Bertumbuh dan berkembang adalah suatu proses kehidupan yang dialami setiap orang. Demikian halnya peserta didik, mereka akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan mulai dari bayi hingga dewasa. Ketika bayi, kemampuannya masih sangat terbatas. Ia sepenuhnya bergantung kepada orang tua dan orang dewasa lainnya untuk mengurus seluruh kebutuhan hidupnya. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, dengan bimbingan orang tua dan para pendidik, peserta didik mengalami berbagai perubahan dan perkembangan tahap demi tahap. Tubuh, pikiran, dan perasaannya terus bertumbuh dan berkembang sehingga bertambah pula kemampuan dirinya. Kelas III SD 4 Melalui pelajaran ini, peserta didik diharapkan untuk menyadari bahwa sesungguhnya kemampuan dirinya untuk bertumbuh dan berkembang adalah anugerah dari Tuhan sang Pencipta. Anugerah ini hendaknya disyukuri dan dikembangkan dengan baik. Hendaknya mereka sadari bahwa anugerah Tuhan ini bukanlah barang jadi, melainkan berupa potensi diri yang harus diolah dengan usaha yang sungguh-sungguh. Dalam hal ini mereka harus bersekolah, harus belajar dan berlatih dengan sekuat tenaga; harus taat dan setia pada nasihat para pendidik agar dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan. Tuhan memberkati usaha manusia untuk mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, hendaknya peserta didik selalu memohon pertolongan Tuhan dalam usaha mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, mereka tidak boleh lupa mengucap syukur atas setiap kemajuan yang mereka capai berkat pertolongan Tuhan. Dengan demikian, diharapkan bahwa mereka akan selalu mengandalkan campur tangan Tuhan di dalam setiap usaha untuk bertumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sukses. Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan Guru mengajak peserta didik memulai pelajaran dengan berdoa dan bernyanyi, misalnya: Doa Ya Tuhan, kami bersyukur karena diberi anugerah untuk bertumbuh dan berkembang. Bimbinglah kami untuk menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas dan berbakti kepada-Mu. Amin Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 5 Pertama lagu dinyanyikan bersama-sama. Kemudian bervariasi, misalnya tampil berkelompok di depan kelas, dengan ekspresi dan gerakan yang sesuai. Langkah Pertama Menggali Pengalaman Hidup

1. Pengamatan Guru mengajak peserta didik mengamati gambar anak yang

mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun kemampuannya. lihat Buku Siswa hal. 3 Kemudian guru memberi pengantar tentang gambar, misalnya: Ketika masih bayi, kemampuan kita masih sangat terbatas. Kita belum mampu berjalan, apalagi berlari. Kemampuan berbicara kita pun masih sangat terbatas. Namun keadaannya berubah seiring dengan bertambahnya usia kita. Kemampuan kita bertambah dari hari ke hari. Banyak hal yang mampu kita lakukan sendiri, seperti keadaan kita sekarang ini.