Penilaian Sikap ReligiusSpiritual Sakramen Ekaristi Kompetensi

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 161 3. Penilaian Keterampilan Peserta didik mengikuti perayaan Ekaristi dan mencatat tata cara Perayaan Ekaristi serta isi kotbah yang diberikan pemimpin perayaan Ekaristi.

4. Pengayaan

Bagi peserta didik yang telah memahami pelajaran ini, diberikan pengayaan dengan kegiatan mengikuti perayaan Ekaristi dan menuliskan tata cara perayaan Ekaristi dan kotbah pemimpin upacara Remedial Bagi peserta didik yang belum memahami pelajaran ini, diberikan remedial dengan kegiatan: 1. Guru menyampaikan pertanyaan kepada peserta didik akan hal- hal yang belum mereka pahami. 2. Berdasarkan hal-hal yang belum mereka pahami, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari kembali dengan memberikan bantuan peneguhan-peneguhan yang lebih praktis. 3. Guru memberikan penilaian ulang untuk penilaian pengetahuan dengan pertanyaan yang lebih sederhana, misalnya: Apa lambang tubuh Kristus dan darah Kristus?

C. Sakramen Tobat Kompetensi Inti

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah. Kelas III SD 162 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia . Kompetensi Dasar 1.5 Menerima makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai tanda karya keselamatan Allah bagi manusia. 2.5 Menunjukkan rasa hormat dan percaya akan makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai karya keselamatan Allah bagi manusia. 3.5 Mengenal makna dan tata perayaan Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat sebagai karya keselamatan Allah bagi manusia. 4.5 Menghayati Sakramen Baptis, Ekaristi dan Tobat dengan baik. Indikator 1. Menjelaskan arti dosa. 2. Menjelaskan sikapnya terhadap teman yang bersalah. 3. Menyebutkan contoh –contoh dari Kitab Suci yang menceritakan kisah tentang dosa manusia. 4. Menjelaskan sikap Yesus yang mengampuni orang yang bersalah. 5. Menjelaskan tentang kuasa yang diberikan Yesus untuk mengampuni orang lain. 6. Menjelaskan arti tobat. 7. Menjelaskan tata cara Sakramen Tobat. 8. Memperagakan cara menerima sakramen Tobat. 9. Menjelaskan tentang kuasa yang diberikan Yesus untuk mengampuni orang lain. Bahan Kajian 1. Arti dosa. 2. Arti Tobat. 3. Pengalaman bertobat dan diampuni. 4. Yesus mengampuni orang berdosa. 5. Arti Sakramen Tobat. 6. Tata cara Sakramen Tobat. 7. Memperagakan cara menerima sakramen Tobat. Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti 163 Sumber Belajar 1. Komkat KWI. 2006. Menjadi Murid Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD. Buku Guru Kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 2. Komkat KWI. 2010. Menjadi Sahabat Yesus. Pendidikan Agama Katolik untuk SD kelas III. Yogyakarta: Kanisius. 3. Lembaga Alkitab Indonesia. 2004. Alkitab. Jakarta. Lembaga Alkitab Indonesia. 4. Konferensi Wali gereja Indonesia.1996. Iman Katolik-Buku Informasi dan Referensi.Yogyakarta: Kanisius. 5. Konferensi Waligereja Indonesia. 2005. Tata Perayaan Ekaristi, Buku Umat. Yogyakarta: Kanisius. 6. Pengalaman peserta didik dan guru. Pendekatan Kateketis dan saintifik. Metode : Pengamatan gambar, tanya jawab, penugasan Waktu : 4 Jam Pelajaran. Jika pelajaran ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan atau lebih secara terpisah, maka pelaksanaannya diatur oleh guru Pemikir Dasar Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan. Kesalahan yang kita lakukan ini sering disebut sebagai dosa. Dosa bukanlah hanya perbuatan yang melanggar perintah, melainkan perbuatan yang menyakitkan hati Allah yang sangat mencintai kita. Dengan berbuat dosa, kita meninggalkan Allah, sesama dan lingkungan kita. Dengan demikian dosa merupakan tindakan yang merugikan diri sendiri. Namun Tuhan sangat mencintai manusia. Tuhan mau manusia yang berbuat dosa bertobat. Bertobat berarti kembali kepada Tuhan, sesama dan lingkungannya. Hal ini sangat jelas dalam kisah “Yesus mengampuni orang berdosa” Yohanes 8:1-11. Dalam kisah ini, orang-orang Farisi yang menganggap dirinya saleh membawa seorang wanita yang berbuat zinah kepada Yesus. Mereka meminta pendapat Yesus dengan tujuan untuk menjebak Yesus. Yesus diam saja. Yesus menulis di tanah dan kemudian berkata bahwa barang siapa yang tidak bersalah boleh mulai merajam perempuan yang berdosa itu. Melihat dan mendengar hal itu, satu