Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
249
binatang. tanah menjadi gersang sehingga dunia berkurang keindahannya. Padahal manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling
mulia. Manusia mempunyai akal budi, yang dapat berpikir dan mempunyai kemampuan untuk menjaga, merawat dan melestarikan
ciptaan Tuhan yang indah ini. Bagaimana caranya? Mari kita simak dari kisah Santo Fransiskus Asisi.
5. Pengamatan
Guru menampilkan fotogambar Santo Fransiskus Asisi bersama sahabat-sahabatnya dan kemudian peserta didik menyimak kisah
Santo Fransiskus Asisi bersama serigala melalui buku siswa. Pada waktu itu di kota Gubbio hiduplah seekor serigala yang amat
besar, mengerikan, dan ganas. Serigala itu tidak saja memakan binatang-binatang, tetapi juga manusia. Semua penduduk kota hidup
dalam ketakutan dan tidak berani pergi sendirian. Melihat situasi yang demikian Fransiskus merasa kasihan, sehingga ia mendamaikan
serigala itu dengan penduduk kota Gubbio, sekalipun mereka melarangnya pergi.
Ketika Fransiskus memasuki daerah serigala itu bersama-sama sahabatnya, ia membuat tanda salib dan menaruh kepercayaan
sepenuh-penuhnya pada Tuhan. Ketika saudara-saudara lain tidak mau pergi mendekati serigala itu, Fransiskus berjalan terus menuju
tempat serigala itu bersarang. Ketika serigala itu melihat Fransiskus, maka ia pun menyerbu ke arahnya dengan cakar terbuka. Ketika
serigala itu mendekat, Fransiskus membuat tanda salib di atasnya dan menyapanya, “kemarilah, saudara serigala. Demi nama Kristus
aku memerintahkan kamu jangan menyerang aku.” Anehnya begitu Fransiskus membuat tanda salib, serigala yang ganaspun tunduk.
Ia menaati Fransiskus. Serigala itu lalu membaringkan diri di kaki Fransiskus dengan lembut seperti seekor anak domba.
Fransiskus lalu mengajak serigala itu membuat suatu perjanjian dengan penduduk kota Gubbio. Dari pihak serigala, ia harus berjanji
bahwa ia tidak akan mengganggu dan melakukan kejahatan dengan penduduk kota Gubbio lagi. Dari pihak penduduk Gubbio, mereka
berjanji akan menyediakan makanan yang dibutuhkan serigala itu setiap hari. Dan sebagai jaminan bahwa perjanjian itu akan
dilaksanakan dan ditepati, maka Fransiskus mengulurkan tangannya,
Kelas III SD
250
dan serigala mengangkat kaki depannya dan menempatkannya dengan lembut ke dalam tangan Fransiskus, sebagai bukti
kesetiaannya. sumber: www.pontianak.kapusin.org200801 Fransiskus-Assisi-pencinta-damai-dan.html
6. Pendalaman
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk memberikan tanggapan setelah mengamati fotogambar serta
menyimak kisah Santo Fransiskus dan serigala.
7. Peneguhan
Guru memberikan peneguhan berdasarkan pertanyaan, jawaban peserta didik dan memberikan penjelasan. misalnya:
Santo Fransiskus Asisi memang sangat mencintai kehidupan damai dan hidup bersaudara dengan semua makhluk ciptaan
Tuhan. Kehidupan Fransiskus dipenuhi dengan damai dan cinta akan lingkungan hidup. Santo Fransiskus dikenal sebagai pelindung
kelestarian lingkungan hidup. Mengapa Fransiskus Asisi mendapat gelar itu? Karena selama hidupnya ia sungguh-sungguh bersikap
sebagai saudara terhadap seluruh alam ciptaan. Sekarang ini sangat dibutuhkan orang-orang yang bisa seperti Santo Fransiskus Asisi,
yang menghormati seluruh makhluk ciptaan Tuhan dan melestarikan alam ciptaan ini. Dengan melestarikan lingkungan berarti kamu telah
bersyukur sebagai anggota masyarakat. Karena mari kita melibatkan diri untuk ambil bagian menata lingkungan sehingga menjadi tempat
yang nyaman untuk ditempati.
Diskusi Kelompok
1. Guru mengajak peserta didik untuk membentuk kelompok dan berdiskusi tentang apa yang dapat diteladani dari cara hidup
Santo Fransisikus Asisi? 2. Bagaimana cara melestarikan lingkungan hidup ini?
3. Guru mengajak setiap kelompok untuk melaporkan hasil diskusi kelompok dan membuat beberapa kesimpulan, misalnya:
• Santo Fransiskus Asisi sangat mencintai lingkungan hidup dan bersahabat dengan semua makhluk ciptaan Tuhan. Dia
menganggap makhluk ciptaan Tuhan sebagai saudara.