Program Peningkat an Ket ahanan Pangan Pert anian dan Perkebunan
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
‐ Konsumsi pangan segar dan buah masih dibawah ideal.
‐ Skor PPH diperoleh sebesar 89,9 Dari hasil pelaksanaan ini dapat diperoleh skor PPH yang
merupakan cerminan dari pola konsumsi pangan masyarakat, selain itu dengan adanya pembekalan
Petugas Lapang selain menambah pengetahuan dan wawasan untuk dapat memperbaiki kualitas konsumsi
pangan dimasyarakat yang ada di sekitar mereka, juga menambah jumlah SDM di Badan Ketahanan Pangan dan
penyuluhan untuk dapat melakukan dan melaksanakan analisa PPH.
b Penyusunan Program dan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan.
Target Kinerja Kegiatan Penyusunan Program dan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun
Anggaran 2014 adalah mengikuti Kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan di 18 Kecamatan serta Kegiatan
lainnya dengan dihasilkannya bahan perencanaan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sebagai
salah satu bahan penyusunan rencana Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan pada Tahun 2015.
Kegiatan ini dapat direalisasikan target kinerja sebesar 100 . Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan
dapat menghasilkan perencanaan kegiatan ketahanan pangan dan penyuluhan yang lebih terencana akurat,
terpadu dan komprehensif sehingga nantinya dapat menjadi suatu kegiatan pembangunan yang lebih baik
lagi.
c Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
merupakan kegiatan yang diarahkan dalam upaya meningkatkan mutu pangan dan tersedianya pangan yang
aman dikonsumsi oleh masyarakat, baik itu pangan segar, pangan olahan hasil pertanian maupun pangan jajanan
anak sekolah. Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari
cemaran biologis, kimia, dan benda lainnya yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan
manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup
sehat, aktif dan produktif. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan yang
dilakukan pada kegiatan ini meliputi, pelaksanaan pengambilan sampel, pengujian Rapid Test Kit dan Uji
Laboratorium, Sosialisasi dan Promosi, Pembinaan, Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan, serta
Peningkatan Kapasitas SDM Petugas KecamatanDesa dan Pengadaan sarana untuk uji Rapid Test Kit Pest icide,
Rhodamin, B, Siklamat, Mikroba dan Pb. Sasaran kegiatan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
Petani atau Produsen Pangan, Anak Sekolah, dan Petugas
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
Lapangan yang berada di 14 Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pelaksanaan pengambilan sampel pangan dimaksudkan untuk menyediakan bahan pangan yang akan dianalisa
melalui Test Kit dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi cemaran bahan kimia.
Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan di 14 Kecamatan yang terdiri dari 7 Kecamatan untuk
pengambilan sampel pangan segar sayur-sayuran, buah- buahan, ikan dan olahan hasil pertanian di Kecamatan
Loa Janan, Muara Muntai, Samboja, Marang Kayu, Anggana, Sebulu, dan Tenggarong.
Adapun untuk pengambilan sampel pangan jajanan anak sekolah di Kecamatan Loa Kulu, Muara Badak, Muara
Jawa, Sanga-Sanga, Kota Bangun, Muara Kaman dan Tenggarong Seberang.
Untuk menindaklanjuti hasil pengambilan sampel pangan dilakukan uji Rapid Test Kit dan Uji Laboratorium. Uji
Rapid Test Kit bertujuan untuk mengetahui kondisi cemaran kimia pangan secara cepat dan sebagai
pembanding gambaran dan kondisi hasil yang dilakukan melalui uji Laboratorium.
Pelaksanaan Uji Laboratorium bekerjasama dengan pihak BPOM untuk uji sampel pangan jajanan anak sekolah, dan
Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda untuk uji pangan
segar. Dari sejumlah sampel yang diambil melalui uji
Laboratorium telah dianalisa sebanyak 35 sampel pangan segar dengan uji parameter 30 uji residu pesticide dan 7
uji formalin, sedangkan untuk uji pangan pangan olahan hasil pertanian telah diuji sebanyak 48 sampel dengan uji
parameter 39 formalin, 32 boraks, dan 4 siklamat. Untuk sampel pangan jajanan anak sekolah sebanyak 69
sampel dilakukan uji parameter masing-masing 17 uji siklamat, 15 uji Rhodamin. B, 37 uji Boraks, 32 uji
Formalin dan 4 uji Metanil Yellow. Untuk pelaksanaan uji penggunaan Rapid Test Kit telah
dianalisa sebanyak 50 sampel pangan segar dengan parameter uji 49 residu pest i ci de dan 1 formalin. Untuk
sampel pangan olahan hasil pertanian telah dilakukan uji Rapid Test Kit sebanyak 18 sampel dengan uji parameter
15 formalin dan 17 boraks. Untuk pangan jajanan anak sekolah pelaksanaan Test Kit
tidak dapat dilaksanakan mengingat terbatasnya tenaga pelaksana.
Dari rangkaian pelaksanaan pengambilan sampel sampai dengan pelaksanaan Uji Laboratorium dan Rapid Test Kit,
diperoleh gambaran dan informasi tentang keadaan kondisi pangan baik pangan segar, olahan hasil pertanian
maupun jajanan anak sekolah yang berada di wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
Pelaksanaan Sosialisasi Keamanan Pangan dilaksanakan terhadap anak sekolah yang berada di 7 Kecamatan pada
lokasi Desakelurahan yang telah ditetapkan. Adapun Lokasi Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Jajanan
Anak Sekolah dilaksanakan di SDMi yang berada di Kecamatan Tenggarong Seberang Desa Perjiwa, Loa
Kulu Desa Jembayan, Muara Badak Desa Tanah Datar, Sanga-Sanga Kelurahan Jawa, Muara Jawa Kelurahan
Muara Jawa Tengah, Muara Kaman Desa Cipari Makmur, dan Kecamtan Kota Bangun Desa Pela.
Pelaksanaan Sosialisasi setiap kegiatan diikuti oleh siswa sebanyak 35 siswa atau dengan jumlah siswa keseluruhan
sebanyak 245 Siswa. Dengan Pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan peserta
dapat pengetahuan dan meningkatkan wawasan siswa SDMI tentang bahaya terkonsumsinya bahan kimia, dan
sekaligus dapat mengetahui jenis-jenis bahan kimia mana saja yang dapat membahayakan kesehatan jika
terkonsumsi mereka sehingga sekaligus meningkatkan kesadaran anak-anak sekolah dalam mengkonsumsi
makanan yang berada disekitar Sekolah SDMI. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada
petani buah, sayuran dan sekaligus untuk meningkatkan kualitas mutu pangan segar yang aman dari cemaran
residu dan bahan kimia yang berbahaya bagi konsumen, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Produk
Pangan Segar Asal Tumbuhan PSAT di 2 lokasi yaitu Kecamatan Samboja Kel. Bukit Merdeka dan Kecamatan
Muara Kaman Desa Bunga Jadi. Pelaksanaan Sosialisasi Sertifikasi ini diikuti sebanyak 60
orang, yang diharapkan mereka dapat menghasilkan produk buah dan sayuran yang memiliki label aman
Prima 3. Hasil pelaksanaan Sosialisasi Sertifikasi ini ditindak
lanjuti dengan pelaksanaan Uji Sertifikasi Produk Buah Naga 3 sampel dan sayuran Pare 1 sampel di
Laboratorium yang terakreditasi sebagai laboratorium mutu pangan.
Hasil pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Sertifikasi meningkatkan pengetahuan dan wawasan petani
produsen pangan segar sayur-sayuran dan buah-buahan dan selain untuk mendorong petani untuk melaksanakan
produk yang bersertifikasi dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang keamanan pangan, melalui kegiatan promosi
telah dicetak sebanyak 2.000 lembar Leaflet, dan 1.000 lembar Poster.
Materi yang disampaikan melalui media Informasi untuk poster berisi tentang himbauan kepada masyarakat untuk
melindungi keluarga dari bahaya residu pestisida pada pangan segar.
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
Adapun untuk materi untuk leaflet berisi tentang Bahaya Residu Penggunaan Pestisida Pada Sayur dan Buah-
Buahan, Penggunaan Bahan Berbahaya Pestisida Pada Pangan Olahan.
Sosialisasi dan Promosi juga dilakukan melalui siaran Radio Pemerintah Daerah yang dilakukan selama 5 bulan
mulai awal bulan Juli sampai Desember 2014 dengan penyiaran sebanyak 6 kali per hari 2 episode.
Tema yang disampaikan tentang Pangan Jajanan Anak Sekolah dan Bahaya Penggunaan Pestisida Yang
Berlebihan. Pembinaan, PemantauanPengawasan Keamanan Pangan
dilakukan terhadap cemaran kimia dan cemaran mikroba pada pangan yang beredar baik pangan segar, pangan
olahan hasil pertanian maupun pangan jajanan anak sekolah di 14 Kecamatan. Pelaksanaan kegiatan ini
diharapkan dapat mengurangi diproduksi dan beredarnya pangan yang terkontaminasi kimia dan mikroba yang
berada di masyarakat. Kegiatan pembinaan, pemantauanpengawasan keamanan pangan telah
dilaksanakan sebanyak 28 kali pada 14 Kecamatan. Dari hasil kegiatan ini selain dapat memberikan
bimbingan juga dapat mengetahui proses produksi pangan yang dihasilkan maupun kondisi produksi yang
dihasilkan oleh produsen pangan.
Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pengawasan keamanan pangan, telah dilaksanakan
bimbingan teknis berupa Pembekalan Petugas Pendamping Keamanan Pangan Kecamatan. Tujuan dari
pelaksanaan ini untuk meningkatkan kompentensi petugas di Kecamatan dalam melaksanakan tugas
pembinaan, pengawasan dan pemantauan keamanan pangan di wilayahnya. Peserta pembekalan petugas
keamanan pangan diikuti oleh 15 orang yang berasal dari 14 Kecamatan dari lokasi kegiatan yang telah ditentukan.
Hasil pelaksanaan ini selain menambah pengetahuan dan wawasan penyuluh juga menambah jumlah SDM Badan
Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang dapat melaksanakan tugas pembinaan, pemantauan dan
pengawasan keamanan pangan. Untuk Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan
realisasi fisik dari rangkaian seluruh kegiatan, sebagaimana yang telah di targetkan dapat terealisasi
100.
d Pendampingan Subsidi Ongkos Angkut Beras Miskin RASKIN
Melalui program subsidi ongkos Angkut Ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Telah memberikan
Bantuan Kepada masyarakat yang termasuk kategori berpendapatan rendah untuk mendapatkan hak atas
pangan. Kegiatan Pendamping SOA Raskin dilaksanakan dengan dana APBD tahun 2014 dilaksanakan di
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
seluruh delapan belas kecamatan se-Kabupaten Kutai Kartanegara.
Untuk Jumlah RTSM KK 27.256 x 15 kg beras sebanyak = 408.840 pagu raskinKg bulan.
Pelaksanaan distribusi raskin pada 18 Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara berupa raskin regular
mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014 sebanyak 4.906.080 kgtahun. Angka tersebut yang di
peroleh dari Jumlah Pagu Raskin Perbulan sebanyak 408.840 Kg x 12 bulan sedangkan untuk harga tebusan
beras Rp. 1.600,- Kg Kegiatan ini sudah terealisasi 100 .
Dengan Terlaksananya kegiatan Subsidi Ongkos Angkut Beras Miskin Raskin dapat membantu kelancaran dari
titik distribusi sampai kerumah tangga sasaran sehingga pendistribusian Raskin bulan Januari sampai dengan
bulan Desember 2014 sudah terpenuhi di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara sudah melakukan verifikasi RTS-PM
Raski tahun 2014 yang bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai
Kartanegara melalui musyawarah desa musyawarah kelurahan per nopember 2014 terdapat 14.821 KK
Rumah Tangga Miskin Gakin di Kabupaten Kutai Kartanegara yang rencana akan diajukan ke TNP2K
sebagai penerima Raskin tahun berikutnya.
e Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal
Pelaksanaan kegiatan percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan merupakan pelaksanaan kegiatan dalam
upaya meningkatkan ketahanan pangan. Sebagaimana diketahui pada saat ini trend permintaan terhadap beras
kian meningkat seiring dengan derasnya pertumbuhan penduduk. Belum optimalnnya pemanfaatan pangan lokal
sebagai pangan pokok bagi masyarakat setempat, menyebabkan ketergantungan pada komoditas pokok
beras semakin besar. Kondisi dampak perubahan iklim dan kondisi keadaan konsumsi pangan masyarakat yang
tergantung pada pangan pokok beras dan pangan impor terigu sangat berpengaruh terhadap ketersediaan
pangan pokok tersebut. Masih besarnya konsumsi pangan masyarakat terhadap
beras karena pola konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang menyebabkan
kualitas konsumsi pangan masyarakat masih rendah dan bahkan masih ada jumlah proporsi rumah tangga yang
kekurangan gizi. Untuk mendukung terlaksananya perubahan pola
konsumsi pangan masyarakat dalam upaya mendorong kualitas konsumsi pangan masyarakat, perlu dilakukan
percepatan pengenekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal, sehingga kualitas gizi
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
masyarakat semakin baik melalui dan hal ini dapat dipantau dengan menggunakan Pola Pangan Harapan
PPH, kegiatan ini terealiasi 100 . f Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan Pangan dan
Penyuluhan Pertanian. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan
Pangan dan Penyuluhan Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan dengan target kinerja terlaksananya
Monitoring dan Evaluasi di 18 Kecamatan selama 12 Bulan dan dalam pelaksanaannya dapat terealisasi 100 .
Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan
di 18 Kecamatan baik itu kegiatan yang bersumber dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten.
Dengan terlaksananya kegiatan diharapkan dapat mengetahui tingkat keberhasilan program – program yang
dilaksanakan di 18 Kecamatan sehingga dengan terlaksananya program – program tersebut maka
pembangunan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan ketahanan
pangan dan semakin baiknya penyelenggaraan penyuluhan.
g Pengembangan Desa Mandiri Pangan Target Kinerja Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri
Pangan adalah : ‐ Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan
Kelompok Afinitas di 36 Desa 18 Kecamatan. ‐ Terlaksananya Pelatihan bagi Pengurus Kelompok
Afinitas Ketua dan Sekretaris dan Petugas Pendamping yang dilaksanakan di
Kabupaten bagi 7 tujuh Desa 7 tujuh Kecamatan yang akan mendapatkan bantuan Gabah Kering Giling
3.230 kg kelompok desa.
‐ Terlaksananya mengantar bantuan sekaligus
mengadakan pembinaan dan monitoring di 7 tujuh Desa 7 tujuh kecamatan dan melaksanakan
evaluasi petugas pendamping dan kelompok Afinitas Ketua dan Sekretaris
Dengan terlaksananya kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan diharapkan masyarakat desa mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif
dari hari ke hari, secara berkelanjutan. Dan upaya tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan
masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternative peluang dan
pemecahan masalah serta mampu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara efisien
dan berkelanjutan sehingga tercapai kemandirian.
h Pengembangan Lembaga Cadangan Pangan LCP Daerah
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
Pengembangan lembaga cadangan pangan daerah yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini diharapkan masyarakat
mampu memperdayakan kegiatan yang terdiri dari cadangan pangan desa dan lumbung pangan desa.
Beberapa pengembangan lembaga cadangan pangan antara lain :
1. Untuk menguatkan permodalan usaha para kelompok 2. Meningkatkan keterampilan teknis para anggota
gapoktan 3. Terjalinnya hubungan kemitraan dan jaringan usaha
kelompok
Kegiatan pengembangan lembaga cadangan pangan yang terdiri dari :
1. Pengumpulan data Perberasan produksi Padi ,luas tanam, luas panen
2. Produksi gabah, harga beras 3. Pembinaan pengelolaan lumbung pangan yang
terdapat di 18 kecamatan 4. Pembuatan lumbung pangan masyarakat di beberapa
desa Dengan terlaksananya Pengembangan Lembaga
Cadangan Pangan LCP Daerah berupa pembangunan berupa fisik lumbung pangan masyarakat baik itu
berukuran besar maupun sedang dapat menguatkan kegiatan lembaga cadangan pangan masyarakat oleh
gapoktan yang berada disentra produksi padi agar paraga poktan mampu membangun cadangan pangan
untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya.
i Penanganan Daerah Rawan pangan Penanganan kerawanan pangan yang bersifat kronis
dibutuhkan peran m
pemerintah dan
m Masyarakat
m Dalam
m intervensi
m Jangka
m menengah
dan m
jangka m
panjang m
sedangkan m
untuk m
rawan m
panga n
m transien
m diperluka
intervensi m
jangka m
pendek m
tanggap m
darurat. Kejadian
m rawan
m pangan
m dapat
m dikatagorikan
m dalam
m dua
m demensi berdasarkan :
1 Kedalaman untuk ringan, sedang, dan berat 2 Waktuperiode.Kerawanan dalam jangka panjang
untuk kronis dan jangka pendekflutasi untuk transien.
Kerawanan m
Pangan kronis dapat diketahui dari analisis atau peta situasi pangan dan gizi yang direkomendasikan
melalui hasil dari system kerawanan pangan gizi SKPG` yang menggambarkan tingkat kerawanan masing-masing
dari m
aspek m
ketersediaan, m
akses pangan
dan intervensi
m yang
m ditetapkan
dapat m
berupa m
intervensi m
dalam m
jangka m
pendek, m
m enengah atau sedang.
Kegiatan Penanganan Daerah Rawan pangan dengan memberi bantuan Bahan Pangan Pokok Bantuan Daerah
Teridentifikasi Rentan
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014
Rawan, M
pangan m
prioritasi m
di m
5 m
kecamatan Loa Kulu, Kota Bangun, Muara Jawa, Muara Muntai dan
Tenggarong Seberang. dengan realisasi 100. Terlaksananya kegiatan Penanganan Daerah Rawan
pangan untuk dapat membantu dalam bentuk berupa beras kepada masyarakat yang mengalami kerawanan
pangan, pendetesian dini dan penanganan daerah rawan pangan, koordinasi dan monitoring, evaluasi serta
pengendalian penanganan daerah rawan pangan.
j Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2 KP
Terlaksananya Lomba Cipta Menu dan sosialisasi Percepatan Penganeka ragaman Konsumsi Pangan Tingkat
Kecamatan di 18 Kecamatan yang diikuti oleh peserta atau wakil DesaKelurahan, Lomba Cipta Menu Tingkat
Kabupaten 1 satu kali di Wakili oleh pemenang dari tingkat DesaKelurahan. Realisasi Lomba Cipta Menu dan
Sosialisasi Tingkat Kecamatan di 18 Kecamatan. Jumlah total peserta yang terlibat melalui lomba cipta menu
dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten berjumlah lebih Kurang 816 orang. Untuk pelaksanaan kegiatan tingkat
Kabupaten setelah pelaksanaan tingkat Kecamatan yang diikuti oleh 18 Kecamatan dan pemenangnya berasal dari
Kecamatan Tenggarong Kelurahan Mangkurawang. Pemenang untuk tingkat Kabupaten mengikuti kegiatan
lomba di Tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Jumlah total peserta yang terlibat melalui lomba cipta menu
dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten berjumlah lebih Kurang 816 orang dan pelaksanaannya dapat terealisasi
100 .
Dengan terlaksananya kegiatan Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan P2 KP agar masyarakat khusus para ibu dapat lebih berkreatif dalam menciptakan dan mengetahui
penyajian menu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman B2SA dan apresiasi pemenang untuk tingkat
Kabupaten diikut sertakan pada kegiatan Lomba Cipta Menu Tingkat Nasional di Peringatan Hari Pangan Sedunia
tanggal 5 sampai 8 Nopember 2014 di Makassar Sulawesi Selatan.