Program Peningkat an Ket ahanan Pangan Pert anian dan Perkebunan

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 ‐ Konsumsi pangan segar dan buah masih dibawah ideal. ‐ Skor PPH diperoleh sebesar 89,9 Dari hasil pelaksanaan ini dapat diperoleh skor PPH yang merupakan cerminan dari pola konsumsi pangan masyarakat, selain itu dengan adanya pembekalan Petugas Lapang selain menambah pengetahuan dan wawasan untuk dapat memperbaiki kualitas konsumsi pangan dimasyarakat yang ada di sekitar mereka, juga menambah jumlah SDM di Badan Ketahanan Pangan dan penyuluhan untuk dapat melakukan dan melaksanakan analisa PPH. b Penyusunan Program dan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Target Kinerja Kegiatan Penyusunan Program dan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun Anggaran 2014 adalah mengikuti Kegiatan Musrenbang Tingkat Kecamatan di 18 Kecamatan serta Kegiatan lainnya dengan dihasilkannya bahan perencanaan Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan sebagai salah satu bahan penyusunan rencana Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan pada Tahun 2015. Kegiatan ini dapat direalisasikan target kinerja sebesar 100 . Dengan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan perencanaan kegiatan ketahanan pangan dan penyuluhan yang lebih terencana akurat, terpadu dan komprehensif sehingga nantinya dapat menjadi suatu kegiatan pembangunan yang lebih baik lagi. c Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan merupakan kegiatan yang diarahkan dalam upaya meningkatkan mutu pangan dan tersedianya pangan yang aman dikonsumsi oleh masyarakat, baik itu pangan segar, pangan olahan hasil pertanian maupun pangan jajanan anak sekolah. Pangan yang aman adalah pangan yang terbebas dari cemaran biologis, kimia, dan benda lainnya yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat, aktif dan produktif. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan yang dilakukan pada kegiatan ini meliputi, pelaksanaan pengambilan sampel, pengujian Rapid Test Kit dan Uji Laboratorium, Sosialisasi dan Promosi, Pembinaan, Pemantauan dan Pengawasan Keamanan Pangan, serta Peningkatan Kapasitas SDM Petugas KecamatanDesa dan Pengadaan sarana untuk uji Rapid Test Kit Pest icide, Rhodamin, B, Siklamat, Mikroba dan Pb. Sasaran kegiatan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Petani atau Produsen Pangan, Anak Sekolah, dan Petugas Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Lapangan yang berada di 14 Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara. Pelaksanaan pengambilan sampel pangan dimaksudkan untuk menyediakan bahan pangan yang akan dianalisa melalui Test Kit dan Uji Laboratorium untuk mengetahui kondisi cemaran bahan kimia. Pelaksanaan pengambilan sampel dilakukan di 14 Kecamatan yang terdiri dari 7 Kecamatan untuk pengambilan sampel pangan segar sayur-sayuran, buah- buahan, ikan dan olahan hasil pertanian di Kecamatan Loa Janan, Muara Muntai, Samboja, Marang Kayu, Anggana, Sebulu, dan Tenggarong. Adapun untuk pengambilan sampel pangan jajanan anak sekolah di Kecamatan Loa Kulu, Muara Badak, Muara Jawa, Sanga-Sanga, Kota Bangun, Muara Kaman dan Tenggarong Seberang. Untuk menindaklanjuti hasil pengambilan sampel pangan dilakukan uji Rapid Test Kit dan Uji Laboratorium. Uji Rapid Test Kit bertujuan untuk mengetahui kondisi cemaran kimia pangan secara cepat dan sebagai pembanding gambaran dan kondisi hasil yang dilakukan melalui uji Laboratorium. Pelaksanaan Uji Laboratorium bekerjasama dengan pihak BPOM untuk uji sampel pangan jajanan anak sekolah, dan Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda untuk uji pangan segar. Dari sejumlah sampel yang diambil melalui uji Laboratorium telah dianalisa sebanyak 35 sampel pangan segar dengan uji parameter 30 uji residu pesticide dan 7 uji formalin, sedangkan untuk uji pangan pangan olahan hasil pertanian telah diuji sebanyak 48 sampel dengan uji parameter 39 formalin, 32 boraks, dan 4 siklamat. Untuk sampel pangan jajanan anak sekolah sebanyak 69 sampel dilakukan uji parameter masing-masing 17 uji siklamat, 15 uji Rhodamin. B, 37 uji Boraks, 32 uji Formalin dan 4 uji Metanil Yellow. Untuk pelaksanaan uji penggunaan Rapid Test Kit telah dianalisa sebanyak 50 sampel pangan segar dengan parameter uji 49 residu pest i ci de dan 1 formalin. Untuk sampel pangan olahan hasil pertanian telah dilakukan uji Rapid Test Kit sebanyak 18 sampel dengan uji parameter 15 formalin dan 17 boraks. Untuk pangan jajanan anak sekolah pelaksanaan Test Kit tidak dapat dilaksanakan mengingat terbatasnya tenaga pelaksana. Dari rangkaian pelaksanaan pengambilan sampel sampai dengan pelaksanaan Uji Laboratorium dan Rapid Test Kit, diperoleh gambaran dan informasi tentang keadaan kondisi pangan baik pangan segar, olahan hasil pertanian maupun jajanan anak sekolah yang berada di wilayah Kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Pelaksanaan Sosialisasi Keamanan Pangan dilaksanakan terhadap anak sekolah yang berada di 7 Kecamatan pada lokasi Desakelurahan yang telah ditetapkan. Adapun Lokasi Kegiatan Sosialisasi Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah dilaksanakan di SDMi yang berada di Kecamatan Tenggarong Seberang Desa Perjiwa, Loa Kulu Desa Jembayan, Muara Badak Desa Tanah Datar, Sanga-Sanga Kelurahan Jawa, Muara Jawa Kelurahan Muara Jawa Tengah, Muara Kaman Desa Cipari Makmur, dan Kecamtan Kota Bangun Desa Pela. Pelaksanaan Sosialisasi setiap kegiatan diikuti oleh siswa sebanyak 35 siswa atau dengan jumlah siswa keseluruhan sebanyak 245 Siswa. Dengan Pelaksanaan sosialisasi ini diharapkan peserta dapat pengetahuan dan meningkatkan wawasan siswa SDMI tentang bahaya terkonsumsinya bahan kimia, dan sekaligus dapat mengetahui jenis-jenis bahan kimia mana saja yang dapat membahayakan kesehatan jika terkonsumsi mereka sehingga sekaligus meningkatkan kesadaran anak-anak sekolah dalam mengkonsumsi makanan yang berada disekitar Sekolah SDMI. Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada petani buah, sayuran dan sekaligus untuk meningkatkan kualitas mutu pangan segar yang aman dari cemaran residu dan bahan kimia yang berbahaya bagi konsumen, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Sertifikasi Produk Pangan Segar Asal Tumbuhan PSAT di 2 lokasi yaitu Kecamatan Samboja Kel. Bukit Merdeka dan Kecamatan Muara Kaman Desa Bunga Jadi. Pelaksanaan Sosialisasi Sertifikasi ini diikuti sebanyak 60 orang, yang diharapkan mereka dapat menghasilkan produk buah dan sayuran yang memiliki label aman Prima 3. Hasil pelaksanaan Sosialisasi Sertifikasi ini ditindak lanjuti dengan pelaksanaan Uji Sertifikasi Produk Buah Naga 3 sampel dan sayuran Pare 1 sampel di Laboratorium yang terakreditasi sebagai laboratorium mutu pangan. Hasil pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Sertifikasi meningkatkan pengetahuan dan wawasan petani produsen pangan segar sayur-sayuran dan buah-buahan dan selain untuk mendorong petani untuk melaksanakan produk yang bersertifikasi dan aman untuk dikonsumsi masyarakat. Untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang keamanan pangan, melalui kegiatan promosi telah dicetak sebanyak 2.000 lembar Leaflet, dan 1.000 lembar Poster. Materi yang disampaikan melalui media Informasi untuk poster berisi tentang himbauan kepada masyarakat untuk melindungi keluarga dari bahaya residu pestisida pada pangan segar. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Adapun untuk materi untuk leaflet berisi tentang Bahaya Residu Penggunaan Pestisida Pada Sayur dan Buah- Buahan, Penggunaan Bahan Berbahaya Pestisida Pada Pangan Olahan. Sosialisasi dan Promosi juga dilakukan melalui siaran Radio Pemerintah Daerah yang dilakukan selama 5 bulan mulai awal bulan Juli sampai Desember 2014 dengan penyiaran sebanyak 6 kali per hari 2 episode. Tema yang disampaikan tentang Pangan Jajanan Anak Sekolah dan Bahaya Penggunaan Pestisida Yang Berlebihan. Pembinaan, PemantauanPengawasan Keamanan Pangan dilakukan terhadap cemaran kimia dan cemaran mikroba pada pangan yang beredar baik pangan segar, pangan olahan hasil pertanian maupun pangan jajanan anak sekolah di 14 Kecamatan. Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi diproduksi dan beredarnya pangan yang terkontaminasi kimia dan mikroba yang berada di masyarakat. Kegiatan pembinaan, pemantauanpengawasan keamanan pangan telah dilaksanakan sebanyak 28 kali pada 14 Kecamatan. Dari hasil kegiatan ini selain dapat memberikan bimbingan juga dapat mengetahui proses produksi pangan yang dihasilkan maupun kondisi produksi yang dihasilkan oleh produsen pangan. Untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam pengawasan keamanan pangan, telah dilaksanakan bimbingan teknis berupa Pembekalan Petugas Pendamping Keamanan Pangan Kecamatan. Tujuan dari pelaksanaan ini untuk meningkatkan kompentensi petugas di Kecamatan dalam melaksanakan tugas pembinaan, pengawasan dan pemantauan keamanan pangan di wilayahnya. Peserta pembekalan petugas keamanan pangan diikuti oleh 15 orang yang berasal dari 14 Kecamatan dari lokasi kegiatan yang telah ditentukan. Hasil pelaksanaan ini selain menambah pengetahuan dan wawasan penyuluh juga menambah jumlah SDM Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan yang dapat melaksanakan tugas pembinaan, pemantauan dan pengawasan keamanan pangan. Untuk Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan realisasi fisik dari rangkaian seluruh kegiatan, sebagaimana yang telah di targetkan dapat terealisasi 100. d Pendampingan Subsidi Ongkos Angkut Beras Miskin RASKIN Melalui program subsidi ongkos Angkut Ini Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara Telah memberikan Bantuan Kepada masyarakat yang termasuk kategori berpendapatan rendah untuk mendapatkan hak atas pangan. Kegiatan Pendamping SOA Raskin dilaksanakan dengan dana APBD tahun 2014 dilaksanakan di Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 seluruh delapan belas kecamatan se-Kabupaten Kutai Kartanegara. Untuk Jumlah RTSM KK 27.256 x 15 kg beras sebanyak = 408.840 pagu raskinKg bulan. Pelaksanaan distribusi raskin pada 18 Kecamatan Kabupaten Kutai Kartanegara berupa raskin regular mulai bulan Januari sampai dengan Desember 2014 sebanyak 4.906.080 kgtahun. Angka tersebut yang di peroleh dari Jumlah Pagu Raskin Perbulan sebanyak 408.840 Kg x 12 bulan sedangkan untuk harga tebusan beras Rp. 1.600,- Kg Kegiatan ini sudah terealisasi 100 . Dengan Terlaksananya kegiatan Subsidi Ongkos Angkut Beras Miskin Raskin dapat membantu kelancaran dari titik distribusi sampai kerumah tangga sasaran sehingga pendistribusian Raskin bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2014 sudah terpenuhi di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara sudah melakukan verifikasi RTS-PM Raski tahun 2014 yang bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kutai Kartanegara melalui musyawarah desa musyawarah kelurahan per nopember 2014 terdapat 14.821 KK Rumah Tangga Miskin Gakin di Kabupaten Kutai Kartanegara yang rencana akan diajukan ke TNP2K sebagai penerima Raskin tahun berikutnya. e Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal Pelaksanaan kegiatan percepatan penganeka ragaman konsumsi pangan merupakan pelaksanaan kegiatan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Sebagaimana diketahui pada saat ini trend permintaan terhadap beras kian meningkat seiring dengan derasnya pertumbuhan penduduk. Belum optimalnnya pemanfaatan pangan lokal sebagai pangan pokok bagi masyarakat setempat, menyebabkan ketergantungan pada komoditas pokok beras semakin besar. Kondisi dampak perubahan iklim dan kondisi keadaan konsumsi pangan masyarakat yang tergantung pada pangan pokok beras dan pangan impor terigu sangat berpengaruh terhadap ketersediaan pangan pokok tersebut. Masih besarnya konsumsi pangan masyarakat terhadap beras karena pola konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, seimbang menyebabkan kualitas konsumsi pangan masyarakat masih rendah dan bahkan masih ada jumlah proporsi rumah tangga yang kekurangan gizi. Untuk mendukung terlaksananya perubahan pola konsumsi pangan masyarakat dalam upaya mendorong kualitas konsumsi pangan masyarakat, perlu dilakukan percepatan pengenekaragaman konsumsi pangan berbasis sumberdaya lokal, sehingga kualitas gizi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 masyarakat semakin baik melalui dan hal ini dapat dipantau dengan menggunakan Pola Pangan Harapan PPH, kegiatan ini terealiasi 100 . f Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Tahun Anggaran 2014 dilaksanakan dengan target kinerja terlaksananya Monitoring dan Evaluasi di 18 Kecamatan selama 12 Bulan dan dalam pelaksanaannya dapat terealisasi 100 . Kegiatan ini bertujuan untuk melaksanakan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan di 18 Kecamatan baik itu kegiatan yang bersumber dana APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten. Dengan terlaksananya kegiatan diharapkan dapat mengetahui tingkat keberhasilan program – program yang dilaksanakan di 18 Kecamatan sehingga dengan terlaksananya program – program tersebut maka pembangunan di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan semakin baiknya penyelenggaraan penyuluhan. g Pengembangan Desa Mandiri Pangan Target Kinerja Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan adalah : ‐ Terlaksananya Kegiatan Sosialisasi dan Pembentukan Kelompok Afinitas di 36 Desa 18 Kecamatan. ‐ Terlaksananya Pelatihan bagi Pengurus Kelompok Afinitas Ketua dan Sekretaris dan Petugas Pendamping yang dilaksanakan di Kabupaten bagi 7 tujuh Desa 7 tujuh Kecamatan yang akan mendapatkan bantuan Gabah Kering Giling 3.230 kg kelompok desa. ‐ Terlaksananya mengantar bantuan sekaligus mengadakan pembinaan dan monitoring di 7 tujuh Desa 7 tujuh kecamatan dan melaksanakan evaluasi petugas pendamping dan kelompok Afinitas Ketua dan Sekretaris Dengan terlaksananya kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan diharapkan masyarakat desa mempunyai kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi sehingga dapat menjalani hidup sehat dan produktif dari hari ke hari, secara berkelanjutan. Dan upaya tersebut dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat untuk mengenali potensi dan kemampuannya, mencari alternative peluang dan pemecahan masalah serta mampu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumberdaya alam secara efisien dan berkelanjutan sehingga tercapai kemandirian. h Pengembangan Lembaga Cadangan Pangan LCP Daerah Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Pengembangan lembaga cadangan pangan daerah yang dilaksanakan pada tahun 2014 ini diharapkan masyarakat mampu memperdayakan kegiatan yang terdiri dari cadangan pangan desa dan lumbung pangan desa. Beberapa pengembangan lembaga cadangan pangan antara lain : 1. Untuk menguatkan permodalan usaha para kelompok 2. Meningkatkan keterampilan teknis para anggota gapoktan 3. Terjalinnya hubungan kemitraan dan jaringan usaha kelompok Kegiatan pengembangan lembaga cadangan pangan yang terdiri dari : 1. Pengumpulan data Perberasan produksi Padi ,luas tanam, luas panen 2. Produksi gabah, harga beras 3. Pembinaan pengelolaan lumbung pangan yang terdapat di 18 kecamatan 4. Pembuatan lumbung pangan masyarakat di beberapa desa Dengan terlaksananya Pengembangan Lembaga Cadangan Pangan LCP Daerah berupa pembangunan berupa fisik lumbung pangan masyarakat baik itu berukuran besar maupun sedang dapat menguatkan kegiatan lembaga cadangan pangan masyarakat oleh gapoktan yang berada disentra produksi padi agar paraga poktan mampu membangun cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. i Penanganan Daerah Rawan pangan Penanganan kerawanan pangan yang bersifat kronis dibutuhkan peran m pemerintah dan m Masyarakat m Dalam m intervensi m Jangka m menengah dan m jangka m panjang m sedangkan m untuk m rawan m panga n m transien m diperluka intervensi m jangka m pendek m tanggap m darurat. Kejadian m rawan m pangan m dapat m dikatagorikan m dalam m dua m demensi berdasarkan : 1 Kedalaman untuk ringan, sedang, dan berat 2 Waktuperiode.Kerawanan dalam jangka panjang untuk kronis dan jangka pendekflutasi untuk transien. Kerawanan m Pangan kronis dapat diketahui dari analisis atau peta situasi pangan dan gizi yang direkomendasikan melalui hasil dari system kerawanan pangan gizi SKPG` yang menggambarkan tingkat kerawanan masing-masing dari m aspek m ketersediaan, m akses pangan dan intervensi m yang m ditetapkan dapat m berupa m intervensi m dalam m jangka m pendek, m m enengah atau sedang. Kegiatan Penanganan Daerah Rawan pangan dengan memberi bantuan Bahan Pangan Pokok Bantuan Daerah Teridentifikasi Rentan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Rawan, M pangan m prioritasi m di m 5 m kecamatan Loa Kulu, Kota Bangun, Muara Jawa, Muara Muntai dan Tenggarong Seberang. dengan realisasi 100. Terlaksananya kegiatan Penanganan Daerah Rawan pangan untuk dapat membantu dalam bentuk berupa beras kepada masyarakat yang mengalami kerawanan pangan, pendetesian dini dan penanganan daerah rawan pangan, koordinasi dan monitoring, evaluasi serta pengendalian penanganan daerah rawan pangan. j Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2 KP Terlaksananya Lomba Cipta Menu dan sosialisasi Percepatan Penganeka ragaman Konsumsi Pangan Tingkat Kecamatan di 18 Kecamatan yang diikuti oleh peserta atau wakil DesaKelurahan, Lomba Cipta Menu Tingkat Kabupaten 1 satu kali di Wakili oleh pemenang dari tingkat DesaKelurahan. Realisasi Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi Tingkat Kecamatan di 18 Kecamatan. Jumlah total peserta yang terlibat melalui lomba cipta menu dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten berjumlah lebih Kurang 816 orang. Untuk pelaksanaan kegiatan tingkat Kabupaten setelah pelaksanaan tingkat Kecamatan yang diikuti oleh 18 Kecamatan dan pemenangnya berasal dari Kecamatan Tenggarong Kelurahan Mangkurawang. Pemenang untuk tingkat Kabupaten mengikuti kegiatan lomba di Tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Jumlah total peserta yang terlibat melalui lomba cipta menu dari tingkat Kecamatan dan Kabupaten berjumlah lebih Kurang 816 orang dan pelaksanaannya dapat terealisasi 100 . Dengan terlaksananya kegiatan Lomba Cipta Menu dan Sosialisasi Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan P2 KP agar masyarakat khusus para ibu dapat lebih berkreatif dalam menciptakan dan mengetahui penyajian menu yang beragam, bergizi, seimbang dan aman B2SA dan apresiasi pemenang untuk tingkat Kabupaten diikut sertakan pada kegiatan Lomba Cipta Menu Tingkat Nasional di Peringatan Hari Pangan Sedunia tanggal 5 sampai 8 Nopember 2014 di Makassar Sulawesi Selatan.

6. Program Peningkat an Pemasaran Hasil Produksi Pert anian Perkebunan

, Dengan kegiatan sebagai berikut : a Promosi Atas Hasil PertanianPerkebunan Unggulan Daerah. Kegiatan promosi atas hasil pertanian perkebunan unggulan daerah : ‐ Terlaksananya kegiatan promosi dengan melaksanakan pameran sebanyak 4 kali Sanga – Sanga, Tenggarong, Malang, Jawa Timur dan Makasar Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 ‐ Terlaksananya kegiatan promosi dengan bekerjasama bersama Radio Swara Maha selama 10 bulan dengan materi yang disampaikan mengenai keamanan pangan, pemanfaatan pekarangan, penganekaragaman pangan dan beberpa teknologi pengolahan hasil pertanian. ‐ Terlaksananya kegiatan promosi dengan bekerjasama melalui Koran Kaltim sebanyak 10 kali terbit dengan memuat berita tentang kegiatan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. Dengan terlaksana kegiatan Promosi Atas Hasil Pertanian ini diharapkan Visi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu segera terwujudnya ketahanan pangan yang mandiri didukung penyuluhan yang handal menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Kegiatan ini terealisasi 100. b Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil PertanianPerkebunan Masyarakat. Kegiatan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Produk pertanian dengan mendata produksi, luas usaha, harga komoditas pertanian selama 12 bulan mulai januari sampai Desember 2014 di 18 Delapan Belas kecamatan melalui petugas yang ada di BP3K yang sudah ditunjuk. Selanjutnya diolahdirekap di kabupaten untuk dipublikasikan ke masyarakat melalui Website BKPP dan melalui Liflet yang dicetak sebanyak 1.000 lembar untuk dibagikan ke masyarakat melalui pameran maupun BP3K dan Penyuluh Pertanian Lapangan. Dengan terlaksananya kegiatan Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil PertanianPerkebunan Masyarakat diharapkan dapat menghimpun data mengenai luas, produksi dan harga beberaspa komoditas baik tingkat petani maupun pedagang yang selanjutnya akan disajikan melalui website BKPP Kabupaten Kutai Kartanegara dan informasi pasar ini juga dapat digunakan oleh penyuluh untuk merekomendasikan tanaman apa yang yang harus ditanam pada bulan bulan tertentu, agar petani dapat menanam sesuai kebutuhan pasar dan keuntungan akan di peroleh. Sehingga dapat mendukung bagi perkembangan dan Pembangunan Pertanian. Kegiatan ini terealisasi 100 7. Program Peningkat an Penerapan T eknologi Pert anian Perkebunan, Dengan kegiatan sebagai berikut : a Pelatihan Penerapan Teknologi PertanianPerkebunan Modern Bercocok Tanam. Kegiatan kegiatan Penerapan Teknologi Pertanian Perkebunan Modern bercocok Tanam berupa magang ke luar daerah sebanyak 21 orang anggota Kelompok Wanita Tani KWT ke 3 wilayah yang berbeda antara lain pertama ke UD. Warna Sari, Lombok Barat, NTB tanggal