781. 478. 850, 00 99, 61 PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Graf ik 3. 4. Plaf on Anggaran dan Realisasi Pendapat an Daerah Kabupat en Kut ai Kart anegara Tahun 2014 Sumber : Dinas Pendapat an Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Un Audited BPK Jika dilihat berdasarkan st rukt ur dist ribusi persent ase dari masing-masing pendapat an, maka pendapat an t ransf er yang bert umpu pada dana perimbangan memiliki prosent ase sebesar 81 dari t ot al realisasi nilai Pendapat an Daerah sebesar Rp. 6.459.644. 980. 459, 43 Disusul komponen Lain-lain Pendapat an yang Sah dengan prosent ase sebesar 14 dari t ot al realisasi nilai Pendapat an Daerah. Sedangkan komponen Pendapat an Asli Daerah dengan prosent ase sebesar 5 dari t ot al realisasi nilai Pendapat an Daerah. Graf ik 3. 5. St rukt ur Dist ribusi Persent ase Pendapat an Daerah Kabupat en Kut ai Kart anegara Tahun 2014. Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Kart anegara Un Audited BPK PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA PERIMBANGAN LAIN ‐LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH Alokasi 344,999,327,685.00 4,470,982,991,016.00 870,214,911,000.00 Realisasi 339,440,176,421.43 5,253,423,325,188.00 866,781,478,850.00 PENDAPATAN ASLI DAERAH 5 DANA PERIMBANGAN 81 LAIN ‐LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 14 Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Dari komposisi st rukt ur pendapat an t ersebut menegaskan perlunya opt imalisasi PAD sebagai sumber ut ama pendapat an daerah unt uk mengurangi ket ergant ungan t erhadap dana perimbangan. Dimana dana perimbangan didapat kan dari kont ribusi sekt or minyak dan gas bumi Migas sert a sekt or pert ambangan. Migas dan hasil t ambang adalah merupakan kekayaan alam yang t idak dapat diperbaharui, yang apabila t erj adi eksploit asi sumber daya alam yang t idak t erkendali menyebabkan t erj adinya degradasi lingkungan. Dengan demikian, pengelolaan pendapat an daerah 2014 nant i adalah perlunya opt imalisasi PAD sebagai sumber ut ama pendapat an daerah dengan memperhat ikan keberlanj ut an f iskal dan prinsip pembangunan berkelanj ut an. Kebij akan pengelolaan PAD t ahun mendat ang ant ara lain adalah perlunya percepat an pengembangan ekonomi daerah, pembenahan administ rasi perpaj akan dan perbaikan pelayanan perpaj akan unt uk meningkat kan paj ak daerah. Selain it u, t ant angan yang perlu dihadapi unt uk meningkat kan PAD adalah meningkat kan pelayanan publ ik, mengopt imalkan pengelolaan dan pemanf aat an kekayaan dan asset daerah melalui pelaksanaan kerj asama dengan Pihak Swast a dengan cara Sewa, Kerj asama Pemanf aat an, Bangun Guna Serah Build Operat ion Transf er BOT, Bangun Serah Guna Build Transf er Operat ion BTO at au mengopt imalkan kinerj a Perusda sert a Kerj asama Ant ar Daerah dan j uga memberikan kemudahan perij inan usaha bagi peningkat an invest asi, indust rial isasi dan usaha lainnya dengan t et ap mengacu pada perat uran perundang-undangan yang berlaku dan memperhat ikan keseimbangan lingkungan unt uk keberlanj ut an pembangunan. 3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapat an daerah sert a solusi yang dit empuh adalah : a. Dengan adanya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 t ent ang Paj ak Daerah dan Ret ribusi Daerah, ef ekt if berlaku di Kabupat en Kot a pada Bulan Januari 2010 yang seharusnya dapat secepat nya diimplemt asikan unt uk meningkat kan kont ribusi PAD. Permasalahannya Pemerint ah Kabupat en Kut ai Kart anegara t elah mengusulkan Perat uran Daerah sebagai t indak lanj ut dari Undang- undang t ersebut . Namun Perda t ersebut baru diset uj ui oleh Kement erian Dalam Negeri Republik Indonesia sehingga implement asinya belum dapat dilaksanakan t ahun 2013. Oleh sebab it u solusinya adalah segera mengimplement asikan isi dari Perda unt uk meningkat kan PAD dan Ret ribusi Daerah. b. Masih rendahnya kesadaran Waj ib Paj ak dan Ret ribusi unt uk membayar paj ak dan ret ribusi. Solusi yang dilaksanakan dengan menumbuhkan kesadaran bagi waj ib paj ak dan ret ribusi unt uk membayar paj ak sert a penegakan perundangan paj ak dan ret ribusi secara j uj ur dan bert anggungj awab sesuai dengan perundang-undangan sert a Perat uran Daerah, melalui : 1 Pembuat an St andart Operasional Prosedur dan sist em pelayanan minimum. 2 Melakukan sosialisasi dan pemberian kemudahan dalam pemungut an paj ak dengan cara mengumpulkan waj ib paj ak ret ribusi daerah. 3 Pemeriksaan dan pemant auan t erhadap pembukuan waj ib paj ak. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 4 Selalu berkoordinasi dan kerj asama dengan inst ansi yang t erkait dengan pengelolaan paj ak dan t eribusi daerah. 5 Menyiapkan meningkat kan kesadaran dan ket aat an masyarakat unt uk membayar paj ak dan ret ribusi secara j uj ur dan pembayaran langsung waj ib paj ak ret ribusi melalui Kas Daerah Bank mobil yang dit empat kan di kant or Dispenda. 6 Menegakkan ket ent uan dengan cara memberlakukan sanksi kepada waj ib paj ak yang t idak memat uhi pembayaran paj ak. c. Pembagian dana bagi hasil paj ak maupun bagi hasil paj ak sumber daya manusia masih t erlalu kecil kont ribusinya unt uk daerah penghasil. Bagi hasil paj ak khususnya bagi hasil dari paj ak bumi dan bangunan yang diserahkan pusat hanya PBB sekt or perdesaan dan perkot aan saj a, sedangkan PBB sekt or pert ambangan dan sekt or perkebunan dan perhut anan masih lewat Pemerint ah Pusat . Upaya yang t elah dilakukan sebagai solusi dari permasalahan dimaksud adalah t elah beberapa kali dipert anyakan hal t ersebut pada saat dilaksanakannya Sosialisasi berbagai ket ent uan t ermasuk Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 maupun pert emuan lainnya, namun sampai dengan saat ini belum ada t anggapan dan perubahan. Unt uk dana bagi hasil bukan paj ak sumber daya alam kont ribusi daerah Kabpat en Kut ai Kart anegara pada sekt or ini sangat besar kepada Pemerint ah Pusat , t et api bagian perimbangan kepada Pemerint ah Kabupat en Kut ai Kart anegara t idak sebanding dan t idak sesuai dengan yang diharapkan. Upaya yang t elah dilakukan sebagai solusi dari permasalahan dimaksud adalah adanya usaha dari pihak eksekut if maupun legislat if DPRD Kabupat en Kut ai Kart anegara dan Pemerint ah Propinsi sert a DPR Ut usan Daerah pernah melakukan lobi namun sampai dengan saat ini belum t eralisasi. Oleh karena it u perlu dikaj i lagi komposisi bagi hasil dan perlu adanya t indaklanj ut dari pemerint ah daerah dengan melakukan lobi kepada pemerint ah pusat secara t erus menerus keberbagai pihak yang berkompot en. d. Dengan luas wilayah dan rent ang kendali yang cukup luas dengan j umlah waj ib paj ak dan ret ribusi yang t ersebar di 18 delapan belas Kecamat an Kabupat en Kut ai Kart anegara menyulit kan pet ugas unt uk memant au at au menagihnya. Hal t ersebut mempengaruhi pendapat an paj ak daerah. Solusinya adalah dengan membangun Kant or Dinas Pendapat an Daerah yang baru besert a kendaraan dinas operasional lapangan unt uk UPTD yang ada di 6 enam Kecamat an. Dengan adanya f asilit as t ersebut diharapkan adanya peningkat an paj ak dan ret ribusi daerah.

B. Pengelolaan Belanj a dan Pembiayaan Daerah

1. Kebij akan Umum Pengelolaan Belanj a Daerah

Kebij akan belanj a daerah dilaksanakan dalam rangka pencapaian t arget indikat or sebagaimana yang dit et apkan dalam RPJMD Kabupat en Kut ai Kart anegara 2010 – 2015. Target indikat or dimaksud berf ungsi sebagai panduan dalam meraih kondisi yang diinginkan. Namun demikian, t idak semua t arget indikat or yang akan diraih t ersebut harus mendapat penyediaan anggaran dari Pemerint ah Kabupat en Kut ai Kart anegara, dapat j uga dari Pemerint ah Provinsi at au Pemerint ah pusat . Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Kebij akan perencanaan belanj a daerah Tahun 2014 diupayakan dengan pengat uran pola pembelanj aan yang proporsional, ef isien, dan ef ekt if , upaya t ersebut ant ara lain : 1. Penyusunan belanj a daerah berdasarkan pada t arget -t arget indikat or kinerj a yang akan dicapai dalam RPJMD Kabupat en 2010 – 2015. 2. Belanj a daerah yang sudah dit ent ukan prosent asinya sesuai dengan amanat undang-undang; belanj a f ungsi pendikakan 20 dari t ot al belanj a; belanj a urusan kesehat an 10 dari t ot al belanj a diluar gaj i; Alokasi Dana Desa ADD 10 dari dana perimbangan. 3. Belanj a daerah didorong unt uk meningkat kan pert umbuhan ekonomi 6, 11, peningkat an IPM 80, 33, sert a penangulangan kemiskinan 3, 03 dan meningkat kan kesempat an kerj a. 4. Alokasi pagu indikat if SKPD berdasarkan priorit as pembangunan t ahun 2014, beban kerj a, capaian kinerj a dan daya serap anggaran SKPD. Dengan demikian t idak semua SKPD mendapat kan kenaikan anggaran. 5. Adanya Pagu Indikat if Kecamat an Tahun 2014 yang di alokasi secara proporsional unt uk melaksanakan program dan kegiat an di t ingkat kecamat an yang bersif at lint as desa kelurahan yang pelaksananya oleh Kecamat an. 6. Belanj a daerah harus t et ap mengedepankan ef esiensi, ef ekt ivit as dan ekonomis sesuai dengan skala priorit as pembangunan dalam RKPD Kabupat en Kut ai Kart anegara 2014. Oleh karena it u, belanj a program dan kegiat an oleh masing-masing SKPD harus mempunyai t olok ukur yang j elas sert a Spesif i c, Measurabl e, Accept abl e, Rel i abl e, Ti me SMART, yang diikut i peningkat an kinerj a pelayanan dan kesej aht eraan masyarakat . 7. Pemerint ah Kabupat en Kut ai Kart anegara menyediakan dana pendamping cost sharing pada program kegiat an yang berasal dari pusat maupun Provinsi sesuai dengan perat uran perundangan yang berlaku. 8. Kesinambungan dari program dan kegiat an SKPD diharapkan bukan suat u rut init as, melainkan unt uk menj awab t ant angan dan kebut uhan masyarakat yang semakin berkembang sehingga t idak t erj adi st agnasi dalam pelaksanaan pembangunannya. Kelompok belanj a Daerah t erdiri dari Belanj a Langsung dan Tidak Langsung.

a. Kebij akan Belanj a Tidak Langsung

Kebij akan Belanj a Tidak Langsung diarahkan pada : a. Belanj a Pegawai : 1. Penganggaran gaj i pokok t unj angan Pegawai Negeri Sipil Daerah mempedomani ket ent uan yang dit et apkan dalam Perat uran Pemerint ah t ent ang Perat uran Gaj i Pegawai Negeri Sipil; 2. Dalam merencanakan belanj a pegawai diperhit ungkan accres gaj i paling t inggi 2, 5 yang disesuaikan dengan kebut uhan unt uk mengant isipasi adanya kenaikan gaj i berkala, kenaikan pangkat , penyesuaian t unj angan, dan t unj angan keluarga sert a memperhit ungkan kemungkinan pemberian gaj i ke t iga belas; 3. Dalam rangka meningkat kan kesej aht eraan Pegawai Negeri Sipil Daerah diberikan Tambahan Penghasilan berdasarkan Beban kerj a, Kondis Kerj a dan pert imbangan obj ekt if , sert a uang makan dengan memperhat ikan kemampuan keuangan daerah, yang diat ur dalam Perat uran Bupat i. b. Belanj a Bunga :