Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 2. Pendampingan Musrenbang DesaKelurahan Musyawarah Pembangunan adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa adalah forum musyawarah tahunan stekeholder desakelurahan pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desakelurahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu memberikan penilaian dan evaluasi kinerja penyelenggara pelaksana musyawarah pembangunan desa RKPD. Memfasilitasi pemerintah daerah untuk mengidentifikasi sendiri kekuatan dan kelemahan berbagai aspek Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa RKPD. Kegiatan ini mendapatka alokasi dana sebesar Rp. 244.720.000,- dengan target realisasi 193 desa, 44 kelurahan dan 18 kecamatan. Kegiatan ini telah terealisasi dana sebesar Rp. 242.558.000,- atau 99. 3. Pelatihan Manajemen Partisipasi Masyarakat Kegiatan ini dengan pagu anggaran sebesar Rp. 416.280.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar Rp. 22.125.000,- dana telah terealisasi sebesar Rp. 22.125.000,- atau 100 namun target kinerja tidak terealisasi atau 0 4. Pembinaan KKN; Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 5. Bulan Bhakti Gotong Royong Bulbak Gotong Royong merupakan kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu maka pemerintah mencanangkan suatu kegiatan yang disebut dengan Lomba Gotong Royong Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional . Kegiatan ini dilaksanakan disetiap desa dan kelurahan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Indonesia. Adapun tujunan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan sensitifitas sosial dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan menuju penguatan sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Kegiatan ini pada tahun 2014 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 852.000.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar Rp. 788.455.000,- serta target kinerjanya sebanyak Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 20.000 orang. Dana yang telah terealisasi adalah sebesar 725.354.200,- atau 92 6. Lomba Gotong Royong Tk. Kabupaten, Provinsi dan Nasional Kegiatan ini tidak jauh bereda dengan Bulan Bhakti Gotong Royong, hanya saja tujuannya untuk melakukan penilaian pelaksanaan Terbaik Gotong Royong Masyarakat Tahun 2015 dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupatenkota, provinsi dan tingkat nasional. Penilaian dilakukan pada programkegiatan kegotongroyongan masyarakat desakampung dan kelurahan selama kurun waktu 2 dua tahun mulai tahun 2013 sampai dengan 2014. Kabupaten melakukan penilaian pada desakelurahan sebagai pelaksana terbaik gotong royong tingkat kabupatenkota yang dilakukan Minggu ke IV bulan Februari sampai dengan Minggu ke I bulan Maret 2015. Provinsi melakukan penilaian pada desakelurahan sebagai pelaksana terbaik gotong royong tingkat Provinsi pada Minggu ke II bulan Maret sampai dengan Minggu ke III bulan Maret 2015. Kegiatan ini pada tahun 2014 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 300.000.000,- serta target kinerjanya sebanyak 193 Desa di 18 Kecamatan. Dana yang telah terealisasi adalah sebesar Rp. 287.629.350,- atau 96

8. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah

Desa 1. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Produk Hukum Pemerintah Desa Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 2. Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam Operasional Pemerintah Desa Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 3. Pelatihan Penyusunan Kerangka Acuan Kerja KAK Desa bagi Aparatur Desa Pengelolaan keuangan desa meliputi keseluruhan kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan. Keuangan desa harus dikelola secara tertib, taat pada aturan perundang- undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawabdengan memperhatikan asas keadilan, jepatuhan, dan manfaat untuk masyarakat. Kegiatan Pelatihan Penyusunan Kerangka Acuan Kerja KAK bagi apartur desa Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Tahun 2014 bertujuan untuk meningkatkan kualitaskemampuan aparat desa dalam melakukan perencanaan-perencanaan awal yang terstruktur terarah dalam bentuk Kerangka Acuan Kerja. Kegiatan ini didukung dengan dana sebesar Rp. 150.000.000,- dengan target kinerja sebanyak 40 orang dari 40 desa. Sedangkan target realisasi kinerja ada sebanyak 45 orang, dana yang telah terealisasi adalah sebesar Rp. 131.998.050,- atau 88 4. Pelatihan TOT Manajemen Pengelolaan ADD Pemerintahan desa dalam pengelolaan keuangn desa dan alokasi dana desa masih banyak belum memahami peraturan dan ketentuan yang berlaku, masih terdapat kesalahan-kesalahan sehingga ini berdampak terhadap penyimpangan dalam pengelolaan keuangan desa, untuk itulah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai instansiSKPD yang berperan dalam pemberdayaan aparatur desa, salah satun tugasya adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia khususnya dalam penambahan pengetahuan dan keahlian sehingga lebih mampu lagi dalam mengelola keuangan desa secara efektif dan efisien. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan keuangan desa maka Bapemas dan Pemdes mengadakan Pelatihan Trainning Of Trainner TOT Manajemen Pengelolaan Alokasi Dana Desa bagi aparatur Bapemas dan Pemdes Kutai Kartanegara. Kegiatan ini Dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengatahuan bagi petugas verifikasi dan evaluasi pertanggung jawaban keuangan desa dan penyusunan APBDes sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 200.000.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar Rp. 150.000.000,- dan target kinerja 22 orang. Dan serapan keuangan sebesar Rp. 145.092.200,- atau 97. 5. Bintek Pengelolaan Administrasi Aset Desa Untuk meningkatkan pengetahuan bagi Aparatur Pemerintah Desa tentang Pengeloaan Aset-Aset dan Kekayaan Desa serta memahami dalam melakukan pengisian dan pelaporan data-data aset desa, maka dilakukanlah Bimtek ini dengan target kinerja sebanyak 80 orang dengan alokasi dana sebesar Rp. 199.490.00,- dengan pagu dana rasionalisasi sebesar Rp. 170.000.000,-, realisasi keuangan sebesar Rp. 167.560.000,- atau 99 6. Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Pembinaan Kinerja Pemerintahan Desa