Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 7. Percepatan MP3KI Quick Win Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin mandiri, maju, adil dan makmur pada tahun 2025, pemerintah menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia MP3KI sebagai kebijakan afirmatif dalam jangka panjang untuk memperkuat kebijakan penanggulangan kemiskinan. MP3KI Quick Win adalah dokumen rencana penanggulangan kemiskinan jangka panjang yang menjadi acuan bagi seluruh pihak didalam menyusun dan mengembangkan kebijakanprogramkegiatan penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang. Secara ringkas konsep MP3KI bertumpu pada pengembangan 5 lima aset penghidupan utama dalam rangka memperkuat penghidupan berkelanjutan masyarakat. Ke 5 aset tersebut adalah : Alam, Infrastruktur, Kemasyarakatan, Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 150.000.000,- dengan target kinerja 8 desa, target yang terealisasi 1 kecamatan. Dan dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 101.080.500,- atau 67

7. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Membangun Desa 1. Pendampingan PNPM Mandiri Tahun 2007 awal dimulainya Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri Wilayah Khusus dan desa Tertinggal. PNPM Mandiri adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK yang selama ini dinilai berhasil. Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada dilingkungannya, mampu mengakses sumber daya diluar lingkungannya, serta mampu mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi kemiskinan. Kegiatan ini mendapat dukungan dana sebesar Rp. 1.192.000.000,- dengan target kinerja sebanyak 315 desa. Dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.132.909.000,- atau 95. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 2. Pendampingan Musrenbang DesaKelurahan Musyawarah Pembangunan adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa adalah forum musyawarah tahunan stekeholder desakelurahan pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan desakelurahan dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu memberikan penilaian dan evaluasi kinerja penyelenggara pelaksana musyawarah pembangunan desa RKPD. Memfasilitasi pemerintah daerah untuk mengidentifikasi sendiri kekuatan dan kelemahan berbagai aspek Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Desa RKPD. Kegiatan ini mendapatka alokasi dana sebesar Rp. 244.720.000,- dengan target realisasi 193 desa, 44 kelurahan dan 18 kecamatan. Kegiatan ini telah terealisasi dana sebesar Rp. 242.558.000,- atau 99. 3. Pelatihan Manajemen Partisipasi Masyarakat Kegiatan ini dengan pagu anggaran sebesar Rp. 416.280.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar Rp. 22.125.000,- dana telah terealisasi sebesar Rp. 22.125.000,- atau 100 namun target kinerja tidak terealisasi atau 0 4. Pembinaan KKN; Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 5. Bulan Bhakti Gotong Royong Bulbak Gotong Royong merupakan kegiatan kerjasama masyarakat dalam berbagai bidang pembangunan yang diarahkan pada penguatan persatuan dan kesatuan masyarakat serta peningkatan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. Untuk itu maka pemerintah mencanangkan suatu kegiatan yang disebut dengan Lomba Gotong Royong Tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional . Kegiatan ini dilaksanakan disetiap desa dan kelurahan diseluruh wilayah Negara Kesatuan Indonesia. Adapun tujunan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan sensitifitas sosial dan peran aktif masyarakat berdasarkan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan kegotong royongan menuju penguatan sosial melalui kegiatan-kegiatan gotong royong dalam pelaksanaan pembangunan serta pemeliharaan hasil-hasil pembangunan. Kegiatan ini pada tahun 2014 mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 852.000.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar Rp. 788.455.000,- serta target kinerjanya sebanyak