Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Dalam kegiatan ini dilakukan pembinaan ke 70 DesaKelurahan yaitu dalam bentuk pertemuantatap muka dengan kepala desa dan Pengurus Lembaga Adat hingga pada pembentukan panitia pelaksana kegiatan. Dalam kegiatan tersebut memperoleh pagu dana sebesar Rp. 200.000.000,- dengan pagu dana rasionalisasi sebesar Rp. 140.000.000,- dengan target kinerja 70 Desakelurahan, dan telah terealisasi keuangan sebesar Rp. 139.441.000,- atau 99 5. Pelatihan dan Orientasi Lapangan Lembaga Adat Peningkatan kapasitas personil lembaga adat dalam pemberdayaan masyarakat dibidang adat dan budaya, diyakini cukup memegang peranan yang penting. Untuk itu pengurus lembaga adat ini dipandang perlu dibekali dengan wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam mengenai peran, tugas dan fungsinya sebagai pengurus lembaga adat. Untuk mewujudkan pandangan serta pemikiran tersebut, maka pada tahun 2014 bapemas dan Pemdes menganggarkan sebuah kegiatan untuk meningkatkan kapasitas pengurus lembaga adat. Kegiatan ini ditujukan agar para peserta pelatihan diharapkan mampu menjabarkan makna konsepsi pemberdayaan masyarakat yang berbasis adat dan budaya. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 475.000.000,- dengan rasionalisasi dana sebesar RP. 339.335.000,-. Target kinerja sebanyak 21 orang, dan dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 297.022.398,- atau 88. 6. Fasilitasi Pembentukan Lembaga Adat Perda No. 10 Tahun 2012 tentang Lembaga Kemasyarakatan di DesaKelurahan, maka segala aspek Penataan Lembaga Kemasyarakatan khususnya tentang lembaga Adat berpedoman pada ketentuan Peraturan Daerah. Kegiatan Fasilitasi Pembentukan Lembaga Adat ini dimaksudkan sebagai sarana bagi Bapemas dna Pemdes untuk meningkatkan kapasitas pendampingan, pembinaan serta pemberdayaan masyarakat desakelurahan dalam melaksanakan pembangunan partisipatif. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 200.000.000,- dengan target kinerja 20 Lembaga Adat, dan realisasi keuangannya sebesar Rp. 190.216.000,- atau 95. 7. Fasilitasi Pembentukan Pokja Pelestarian Adat Istiadat Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 8. Pembinaan Pola Tata Ruang Wilayah DesaKelurahan Untuk mendukung proses pertumbuhan dan pemerataan pembangunan wilayah, maka strategi Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 kebijakan operasional sangat diperlukan untuk membangun keterkaitanjaringan yang disertai dengan pengendalian dqan pnyerasian. Hal ini dilakukan mengingat potensi Kab. Kutai Kartanegara secara geografis sangat luas dan bervariasi, maka pendekatan wilayah dilakukan berdasarkan luas wilayah dan keanekaragaman potensi sumber daya, dimana perbedaan ini sangat berpengaruh terhadap intensitas kegiatan dan dinamika ekonomi yang dimiliki masing-masing wilayah. Dalam konteks optimalisasi pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya alam desakelurahan sangat dimungkinkan akan terjadi konflik ke-ruang-an yang berkenaan dengan pola tata ruang diantara wilayah yang secara geografis letaknya berdekatan. Tujuan kegiatan ini untuk memberikan perlindungan fungsi ruang dan mencegahdampak negatif, meningkatkan pemanfaatan ruang yang berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta untuk mewujudkan keseimbangan kepentingan antara kesejahteraan dan keamanan konflik keruangan. Kegiatan ini ditopang dengan dana sebesar Rp. 148.434.700,- dengan target kinerja 80 orang, dan realisasi keuangannya adalah sebesar Rp. 147.284.200,- atau 99. 9. Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan di Bidang Pemerintahan DesaKelurahan Pelaksanaan pembangunan di beberapa tempat khususnya di desa ada beberapa pengaduan- pengaduan dari masyarakat terhadap kinerja dari pada pemerintah desa baik Kepala Desa , Perangkat Desa dan BPD sebagai lembaga penyelenggara pemerintah desa dalam menjalankan roda pemerintahan desa, oleh sebeb itu maka dipandang perlu dibentuk sebuah Tim Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan dibidang pemerintahan desa dan kelurahan yang terdiri dari Assisten Bidang Pemerintahan Umum dan Hukum, Inspektorat Wilayah dan pihak-pihak lain yang terlibat dengan kegiatan tersebut. Kegiatan ini memperoleh alokasi dana sebesar Rp. 149.624.700,- dengan target kinerja 82 orang dan realisasi kinerjanya sebanyak 5 orang, dan dana yang telah realisasi sebesar Rp. 149.146.300,- atau 100 10. Pemilihan dan pelantikan BPD Badan Perwakilan Desa merupakan lembaga penyelenggara pemerintah desa dalam menjalankan roda pemerintahan desa, maka dipandang perlu untuk membentuk sebuah Tim Pemilihan dan Pelantikan BPD yang terdiri dari Assisten Bidang Umum dan Hukum serta pihak-pihak terkait. Ada beberapa desa yang anggota BPD nya telah berakhir Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 masa jabatannya dan perlu dibentuk kembali BPD yang baru. Kegiatan Pemilihan dan Pelantikan BPD ini bertujuan dalam rangka peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 493.534.700,- dengan target kinerja 660 orang dan realisasi kinerja sebanyak 560 orang, dan dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 490.285.300,- atau 99 11. Fasilitasi Pembinaan dan Penguatan Pokjanal Posyandu Dalam upaya meningkatkan kegiatan fasilitasi pembinaan dan penguatan Pokjanal Posyandu 2014 yaitu dengan meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana serta keterampilan kader posyandu, terutama upaya peningkatan koordinasi lintas instansi sektoral terkait dalam pembinaan dan penguatan penanganan posyandu. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 400.000.000,- dengan pagu dana rasionalisasi sebesar Rp. 203.537.300,-, target kinerja 19 Pokjanal Posyandu yang tersebar di 18 kecamatan 576 orang dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 185.431.928,- atau 91 dan tercapai target kinerja sebanyak 576 orang 12. Pemilihan dan Pelantikan Kepala Desa Kegiatan ini juga secara otomatis tidak dapat dilaksanakan setelah adanya moratorium atau surat edaran penghentian sementara dari Kementrian Dalam Negeri, agar kegiatan tersebut dihentikan sementara karena bertepatan dengan adanya agenda dari Komisi Pemilihan Umum tentang Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2014. 13. Pelaksanaan Lomba Posyandu Unggulan tingkat Kabupaten Tujuan dilaksanakannya Lomba Posyandu Unggulan Tk. Kabupaten adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan yang maksimal di Posyandu sebagaimana yang diharapkan melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan mempercepat terwujudnya Desa Sehat Mandiri di Kabupaten Kutai Kartanegara, serta untuk mengevaluasi pelaksanaan posyandu serta melakukan pembinaan terhadap apa yang masih perlu ditingkatkan, seperti tingkat partisipasi masyarakat dan kesadaran akan pentingnya pemantauan status gizi, cakupan imunisasi pada bayi dan balita. Kegiatan ini didukung dana sebesar Rp. 300.000.000,- dana rasionalisasi sebesar Rp. 268.586.500,- dengan target kinerja 18 Kecamatan. Dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 263.044.921,- atau 98. 14. Penjaringan dan Pengangkatan Perangkat Desa Kegiatan penjaringan dan pengangkatan perangkat desa, maka dipandang perlu untuk diadakan test perangkat desa sekaligus pembinaan, agar dapat Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 menjalankan tugas dengan baik dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 279.334.700,- dengan target kinerja 300 orang. Realisasi keuangan sebesar Rp. 277.933.600,- atau 99 15. Fasilitasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Milenium Development Goals MDGs yang telah disepakati berbagai negara, mengamanatkan bahwa pelestarian lingkungan hidup sangat berkait dengan akses penduduk terhadap layanan sanitasi yang layak. Di dalam RPJM tahun 2010-2015 yang dijabarkan dalam RKT Tahun 2013 mencantumkan pengelolaan sanitasi permukiman di daerah merupakan prioritas nasional yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 32 Tahun 2012 tentang pedoman, Pneyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013, bahwa untuk meningkatkan kualitas kawasan perkotaanlingkungan kumuh, pemerintah daerah memprioritaskan kebijakan percepatan pembangunan sanitasi permikiman. Output yang telah dihasilkan dari tahapan kegiatan ini sampai dengan akhir tahun anggaran 2014 tersusunnya Buku Putih Sanitasi BPS dan Strategi Sanitasi Kabupaten SSK sehingga pada gilirannya terlaksananya program percepatan pembangunan sanitasi permikiman di Kabupaten Kutai Kartanegara, sehingga wilayah kabupaten kota akan terhindar dari permasalahan-permasalahan lingkungan kumuh, persampahan dan drainase. Kegiatan ini memperoleh alokasi dana sebesar RP. 200.000.000,- dan dana yang telah terealisasi sebesar RP. 179.957.000,- atau 90. 16. Fasilitasi Rencana Aksi Daerah dalam Penghapusan Bentuk Pekerjaan terburuk untuk Anak PBPTA Pemberdayaan Masyarakat dalam penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan sterburuk untuk anak, dilaksanakan secara terpadu dengan program pembangunan masyarakat yang ada dengan prinsif transparansi, partisipasi, akuntabilitas serta memperhatikan nilai agama dan budayanorma masyarakat setempat dengan melibatkan lembaga masyarakat, kader pemberdayaan, LSM dan tokoh masyarakat. Diharapkan meminimalisir segala bentuk pekerjaan terburuk untuk anak sangat diperlukan pengambilan kebijakan penanggulangan pekerja anak lintas sektoral agar tujuan kegiatan lebih signifikan. Untuk menunjang kegiatan tersebut maka diperoleh dukungan dana sebesar bRp. 200.000.000,- dan dana rasionalisasi sebesar Rp. 133.978.000,- denga target Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 kinerja 70 orang di 2 kecamatan, dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 100.995.768,- atau 75

6. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

1. Pelatihan Pengelolaan Pasar Desa Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 2. Monitoring, Evaluasi dan Pembinaan BUMDesa Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah memonitoring serta mengevaluasi kelembagaan Badan Usaha Milik Desa BUMDes di kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan ini dilaksanakan pada 20 Desa di 12 Kecamatan dengan alokasi dana sebesar Rp. 150.000.000,- dan telah terealisasi dana sebesar 143.917.200,- atau 96 3. Identifikasi dan Inventarisasi Pengembangan Lumbung Pangan diperdesaan Identifikasi dan Inventarisasi pengembangan lumbung pangan di pedesaan kabupaten kutai kartanegara ini dilakukan adalah untuk menyusun data base tentang pengembangan lumbung pangan di pedesaan kabupaten kutai kartanegara. Target kinerja kegiatan ini dilaksanakan di 5 kecamatan dengan dukungan dana sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 92.526.500,- atau 93 4. Monitoring dan Evaluasi Pembinaan Posyantek Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia dalam manajemen dan bidang Teknologi Tepat Guna TTG serta informasi dan promosi jenis spesifikasi peralatan TTG yang sangat diperlukan dalam mendukung terlaksananya tujuan posyantek itu sendiri. Memberikan motivasi untuk meningkatkan profesionalisme lembaga posyantek agar berperan aktif dalam melakukan pelayanan teknis, informasi dan promosi TTG kepada masyarakat. Kegiatan ini dengan dukungan dana sebesar Rp. 106.540.000,- dengan target kinerja 8 posyentek, dana yang terealisasi pada kegiatan ini sebesar Rp. 97.043.400,- atau91. 5. Sosialisasi Pengembangan BUMDesa pada Desa MandiriKelurahan; Badan Usaha Milik Desa adalah usaha desa yang dibentuk didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 350.000.000,- dengan target kinerja di 90 desa, realisasi keuangan sebesar Rp. 327.988.900,- atau 93 6. Sosialisasi dan Pembentukan Posyantek Kecamatan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2014 Kegiatan tersebut tidak terlaksana disebabkan kebijakan rasionalisasi sehingga tidak ada realisasi baik target kinerja maupun keuangannya 7. Percepatan MP3KI Quick Win Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang semakin mandiri, maju, adil dan makmur pada tahun 2025, pemerintah menyusun Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia MP3KI sebagai kebijakan afirmatif dalam jangka panjang untuk memperkuat kebijakan penanggulangan kemiskinan. MP3KI Quick Win adalah dokumen rencana penanggulangan kemiskinan jangka panjang yang menjadi acuan bagi seluruh pihak didalam menyusun dan mengembangkan kebijakanprogramkegiatan penanggulangan kemiskinan di masa yang akan datang. Secara ringkas konsep MP3KI bertumpu pada pengembangan 5 lima aset penghidupan utama dalam rangka memperkuat penghidupan berkelanjutan masyarakat. Ke 5 aset tersebut adalah : Alam, Infrastruktur, Kemasyarakatan, Keuangan dan Sumber Daya Manusia. Kegiatan ini mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 150.000.000,- dengan target kinerja 8 desa, target yang terealisasi 1 kecamatan. Dan dana yang telah terealisasi sebesar Rp. 101.080.500,- atau 67

7. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Membangun Desa 1. Pendampingan PNPM Mandiri Tahun 2007 awal dimulainya Program Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri yang terdiri dari PNPM Mandiri Perdesaan, PNPM Mandiri Perkotaan, serta PNPM Mandiri Wilayah Khusus dan desa Tertinggal. PNPM Mandiri adalah program untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan. Pendekatan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan pengembangan dari Program Pengembangan Kecamatan PPK yang selama ini dinilai berhasil. Visi PNPM Mandiri Perdesaan adalah tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin perdesaan. Kesejahteraan berarti terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Kemandirian berarti mampu mengorganisir diri untuk memobilisasi sumber daya yang ada dilingkungannya, mampu mengakses sumber daya diluar lingkungannya, serta mampu mengelola sumber daya tersebut untuk mengatasi kemiskinan. Kegiatan ini mendapat dukungan dana sebesar Rp. 1.192.000.000,- dengan target kinerja sebanyak 315 desa. Dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 1.132.909.000,- atau 95.