25
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
7. Menyatakan Terlapor VII Konsorsium PT FULCOMAS JAYA secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 8.
Menyatakan Terlapor VIII Konsorsium PT WAHGO INTERNATIONAL CORPORATION secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999.
9. Menyatakan Terlapor IX Konsorsium PT LINA PERMAI SAKTI, secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 10.
Menyatakan Terlapor X PT NUGRAHA KARYA OSHINDA, dalam perkara ini kegiatannya dilakukan oleh Yulinda Juniarty, S.E. selaku Direktur Operasi, secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999.
11. Menghukum Terlapor I Konsorsium PT Mustika Indra Mas, Terlapor II Konsorsium PT Multi
Mega Service, Terlapor III Konsorsium PT Senorotan Perkasa, Terlapor IV Konsorsium PT Tricipta Adimandiri, Terlapor V Konsorsium PT Yanaprima Hastapersada, dan Terlapor X PT Nugraha
Karya Oshinda secara bersama-sama untuk membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 satu milyar Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan
negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Jakarta
Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212 selambat-lambatnya 30 sejak dibacakannya putusan ini.
12. Menghukum Terlapor VII Konsorsium PT Fulcomas Jaya untuk membayar ganti rugi sebesar
Rp719.744.600,00 tujuh ratus sembilan belas juta tujuh ratus empat puluh empat ribu enam ratus Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan
pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Jakarta Pusat melalui Bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 1212 selambat-lambatnya 30 tiga puluh hari sejak dibacakannya putusan ini.
13. Menghukum Terlapor VIII Konsorsium PT Wahgo International Corporation untuk membayar
ganti rugi sebesar Rp719.744.600,00 tujuh ratus sembilan belas juta tujuh ratus empat puluh empat ribu enam ratus Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran
penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19
Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212 selambat-lambatnya 30 hari sejak dibacakannya putusan ini.
14. Menghukum Terlapor IX Konsorsium PT Lina Permai Sakti untuk membayar ganti rugi
sebesar Rp719.744.600,00 tujuh ratus sembilan belas juta tujuh ratus empat puluh empat ribu enam ratus Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan
negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Jakarta
Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212 selambat-lambatnya 30 hari sejak dibacakannya putusan ini.
15. Menghukum Lo Kim Muk, John Manurung, Welly Sahat, Hilmy Rahman, Makmur Boy,
Jackson Andree W. Kumaat, Nucke Indrawan, Mus’ab Muhammad, Melina Alaydroes, dan Yulinda Juniarty dalam bentuk larangan untuk mengikuti dan atau terlibat dalam kegiatan
26 pengadaan barang dan atau jasa di KPU maupun KPUD selama 2 tahun sejak dibacakannya
putusan ini. 16.
Menyarankan kepada atasan dan instansi penyidik untuk melakukan tindakan dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap Prof. Dr. Rusadi Kantaprawira, S.H. dan R.M. Purba sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.25 PUTUSAN PERKARA NO. 01KPPU-L2005 TENDER PENGADAAN ALAT KESEHATAN
RSUD BEKASI
Perkara tentang proses pengadaan alat kesehatan alkes medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi RSUD Kota Bekasi ini muncul setelah adanya laporan yang berisikan 4 hal yaitu:
1. Panitia Lelang mengumumkan melalui “KORAN 5”, sebuah media cetak yang tidak berskala
nasional. 2.
Berita acara aanwijzing tidak memuat input hasil aanwijzing, dan Panitia Lelang tidak memberikan Berita Acara tersebut kepada semua peserta lelang. Spesifikasi alat kesehatan
dalam lampiran Rencana Kerja dan Syarat-syarat RKS menjurus pada merek dan atau tipe tertentu.
3. Harga penawaran Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III berbeda tipis dengan Harga Perkiraan
Sendiri HPS. 4.
Adanya dugaan pengaturan dan penetapan pemenang lelang. Terlapor dalam perkara ini adalah:
1. CV. Lodaya Terlapor I
2. PT. Mutiara Jaya Farma Terlapor II
3. PT. Ina Farma Terlapor III
4. PT. Fondaco Mitratama Terlapor IV
5. Ketua Panitia Lelang Pengadaan Alkes Medis RSUD Kota Bekasi Terlapor V
6. Pemimpin Bagian Proyek Peningkatan Upaya Kesehatan dan Sarana Prasarana Kota Bekasi
DIP APBN Tahun Anggaran 2004 Terlapor VI 7.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Terlapor VII Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dan kesimpulan yang diperoleh selama proses pemeriksaan,
pada 22 Agustus 2005 Majelis Komisi memutuskan: 1.
Menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pengadaan alat-alat kesehatan medis di RSUD Kota Bekasi telah terjadi persekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III,
Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, dan Terlapor VII.
2. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, dan Terlapor
VII terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 51999. 3.
Melarang Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III mengikuti lelang pengadaan alat-alat kesehatan medis di RSUD Kota Bekasi selama 1 Tahun terhitung sejak pemberitahuan putusan
27
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
ini diterima. 4.
Melarang Terlapor IV memasok alat-alat kesehatan medis di RSUD Kota Bekasi selama 1 Tahun terhitung sejak pemberitahuan putusan ini diterima.
5. Melarang RSUD Kota Bekasi menerima Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III sebagai peserta
tender selama 1 tahun terhitung sejak pemberitahuan putusan ini diterima. 6.
Melarang RSUD Kota Bekasi menerima Terlapor IV memasok alat-alat kesehatan medis di RSUD Kota Bekasi selama 1 tahun terhitung sejak pemberitahuan putusan ini diterima.
2.26 PUTUSAN PERKARA NO. 02KPPU-L2005 PELANGGARAN SYARAT PERDAGANGAN
CARREFOUR
Perkara berawal dari laporan kepada KPPU mengenai dugaan pelanggaran Pasal 19 huruf a menolak dan atau menghalangi pelaku usaha untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar bersangkutan,
Pasal 19 huruf b menghalangi konsumen atau pelanggan pelaku usaha pesaingnya untuk tidak melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya, dan Pasal 25 ayat 1 huruf a posisi
dominan dalam menetapkan syarat-syarat perdagangan dengan tujuan untuk mencegah dan atau menghalangi konsumen memperoleh barang dan atau jasa yang bersaing, baik dari segi harga maupun
kualitas UU No. 51999 yang dilakukan oleh PT. Carrefour Terlapor dalam menetapkan syarat-syarat perdagangan trading terms kepada pemasok barang.
Akhirnya, berdasarkan bukti–bukti yang telah dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, KPPU menjatuhkan putusan sebagai berikut pada tanggal 19 Agustus 2005:
1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf a
Undang-Undang No. 51999. 2.
Menyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf b Undang-Undang No. 51999.
3. Menyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf a Undang-
Undang No. 51999. 4.
Memerintahkan kepada Terlapor untuk menghentikan kegiatan pengenaan persyaratan minus margin kepada pemasok.
5. Menghukum Terlapor membayar denda sebesar Rp1.500.000.000,00 satu miliar lima ratus
juta Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212.
2.27 PUTUSAN PERKARA NO. 04KPPU-L2005 LELANG GULA ILEGAL
KPPU menerima laporan yang menyatakan bahwa telah terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan lelang barang bukti perkara tindak pidana kepabeanan. Kegiatan lelang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Jakarta
Utara melalui PT. Balai Mandiri Prasarana BALEMAN pada tanggal 4 Januari 2005 di Hotel Sheraton