PUTUSAN PERKARA NO. 01KPPU-I2002 PEMBAGIAN PEKERjAAN ANTARA PT.

0 8

2.8 PUTUSAN PERKARA NO. 02KPPU-I2002 DAY OLD CHICK DOC

Perkara ini berawal dari adanya laporan bahwa ada lima pelaku usaha yang bergerak dalam bidang perunggasan yang melanggar ketentuan UU No. 51999, yaitu: 1. PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk 2. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk 3. PT. Sierad Produce, Tbk 4. PT. Leong Ayam Satu Primadona 5. PT. Wonokoyo Jaya Corporindo Dalam laporan tersebut, Pelapor tidak dapat memberikan informasi yang jelas mengenai dugaan pelanggaran tersebut sehingga tidak dapat ditindaklanjuti ke dalam pemeriksaan pendahuluan. Namun mencermati perkembangan industri peternakan perunggasan sebagai industri yang strategis, Komisi berinisiatif untuk melakukan public hearing mengenai permasalahan di sekitar DOC. Dari hasil public hearing, Komisi memutuskan untuk melakukan Monitoring terhadap kegiatan pelaku usaha yang dilaporkan oleh organisasi petemak tersebut. Hasil monitoring mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap Pasal 11 UU No. 51999 yang dilakukan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Sierad Produce, Tbk, PT. Leong Ayam Satu Primadona dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo. Oleh sebab itu Komisi memutuskan untuk melakukan pemeriksaan pendahuluan dan menjadikan perkara yang berkaitan dengan DOC tersebut menjadi perkara inisiatif. Berdasarkan informasi, fakta, dan dokumen yang diperoleh baik dari pemeriksaan pendahuluan maupun pemeriksaan lanjutan, maka pada tanggal 27 Agustus 2002 Majelis Komisi mengambil keputusan yang intinya PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT. Sierad Produce, Tbk, PT. Leong Ayam Satu Primadona dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo tidak secara sah dan meyakinkan telah melanggar UU No. 51999.

2.9 PUTUSAN PERKARA NO. 03KPPU-I2002 TENDER PENjUALAN SAHAM PT.

INDOMOBIL Pada tanggal 20 November 2001, BPPN, dan PT. Holdiko Perkasa mengumumkan tender penjualan 72,63 saham milik Pemerintah di PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. IMSI. Pelaksanaan dan hasil tender mengandung sejumlah kejanggalan, seperti harga penjualan saham yang rendah, waktu pelaksanaan tender yang singkat, peserta tender yang terbatas, dan indikasi pelanggaran prosedur tender. Kejanggalan ini diperkuat oleh data dan informasi yang mengarah pada indikasi awal yang kuat tentang adanya pelanggaran UU No. 51999. KPPU memutuskan melakukan pemeriksaan berdasarkan inisiatif. Pihak yang ditetapkan sebagai Terlapor dalam perkara ini adalah: 1. PT. Holdiko Perkasa Terlapor I 0 9 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 2. PT. Trimegah Securities Terlapor II 3. PT. Cipta Sarana Duta Perkasa Terlapor III 4. Pranata Hajadi Terlapor IV 5. Jimmy Masrin Terlapor V 6. PT. Multi Megah Internasional Terlapor VI 7. Parallax Capital Management Terlapor VII 8. PT. Bhakti Asset Management Terlapor VIII 9. PT. Alpha Sekuritas Indonesia Terlapor IX 10. PT. Deloitte Touche FAS Terlapor X Berdasarkan bukti-bukti yang ada, pada 27 Mei 2002 Majelis Komisi mengambil keputusan yang intinya adalah sebagai berikut: a. Menyatakan PT. Holdiko Perkasa Terlapor I dan PT. Deloitte Touche FAS Tertapor X, secara sah dan meyakinkan telah melanggar pasal 22 Undang-Undang No. 51999 karena melakukan tindakan persekongkolan yang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dengan pelaku usaha peserta tender, yaitu PT. Cipta Sarana Duta Perkasa Terlapor III, PT Bhakti Asset Management Terlapor VIII dan PT. Alpha Sekuritas Indonesia Terlapor IX, yang secara terang-terangan dan atau diam-diam tidak menolak keikutsertaan ketiga peserta tender tersebut dalam tender penjualan saham dan convertible bonds PT Indomobil Sukses International walaupun mengetahui ketiga peserta tender tersebut tidak memenuhi persyaratan dan atau melanggar prosedur sebagaimana ditentukan dalam Procedures for The Submission of Bid. b. Menyatakan PT. Trimegah Securities Terlapor II, PT. Cipta Sarana Duta Perkasa Terlapor III, Pranata Hajadi Terlapor IV, Jimmy Masrin Terlapor V, PT. Bhakti Asset Management Terlapor VIII dan PT. Alpha Sekuritas Indonesia Terlapor IX secara bersama-sama dengan sah dan meyakinkan melanggar pasal 22 UU No. 51999 karena melakukan tindakan persekongkolan di antara mereka yang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat berupa tindakan saling menyesuaikan dan atau membandingkan dokumen tender dan atau menciptakan persaingan semu dan atau memfasilitasi suatu tindakan untuk memenangkan PT. Cipta Sarana Duta Perkasa dalam tender penjualan saham dan convertible bonds PT. Indomobil Sukses International. c. Menyatakan PT. Multi Megah Internasional Terlapor VI dan Parallax Capital Management Terlapor VII kedua-duanya tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 22 Undang-Undang No. 51999. d. Melarang PT. Trimegah Securities Terlapor II, PT. Cipta Sarana Duta Perkasa Terlapor III, dan PT. Deloitte Touche FAS Terlapor X untuk mengikuti transaksi baru dalam bentuk apapun di lingkungan dan atau dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN dan atau dengan pihak lain yang ditunjuk oleh atau atas kuasa BPPN berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas BPPN baik dalam penyehatan perbankan, penyelesaian aset bank, maupun dalam pengembalian uang negara dalam jangka waktu dua tahun terhitung sejak tanggal