PUTUSAN PERKARA NO. 19KPPU-L2008 DKP jENEPONTO

94 3. PT. Aswindo Putra Mandiri Terlapor III 4. PT. Wardana Artha Guna Terlapor IV 5. FA Matano Trading Coy Terlapor V 6. Panitia pengadaan barangjasa pemborongan tender kegiatan pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Tanrusampe tahap III pekerjaan pembangunan jalan penghubung dan dermaga Tahun Anggaran 2007 Terlapor VI Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e UU No. 51999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan Pihak Terkait, sebagai berikut: 1. Memberikan saran kepada Bupati Kabupaten Jeneponto untuk memberikan sanksi kepada Terlapor VI karena telah melakukan kesalahan dalam menjalankan tugasnya sebagai Panitia Tender Kegiatan Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Tanrusampe Tahap III Pekerjaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dermaga Jetty, Dermaga di Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun Anggaran 2007. 2. Meminta kepada Bupati Kabupaten Jeneponto untuk menginstruksikan kepada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Jeneponto berikut instansi di bawahnya untuk membuat dan melaksanakan aturan tender sesuai ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. 3. Memberikan rekomendasi kepada BPKP Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan untuk melakukan audit terhadap proyek Tender Kegiatan Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan PPI Tanrusampe Tahap III Pekerjaan Pembangunan Jalan dan Jembatan Dermaga Jetty, Dermaga di Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Kabupaten Jeneponto Tahun Anggaran 2007. 4. Memberikan rekomendasi kepada Polda Sulawesi Selatan untuk melakukan proses hukum atas terjadinya pemalsuan dokumen penawaran peserta tender oleh Terlapor I. Pada 8 September 2008 Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor V, dan Terlapor VI terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 UU No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Menyatakan Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 UU No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 3. Menghukum Terlapor I membayar denda sebesar Rp. 350.000.000,- tiga ratus lima puluh juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 4. Menghukum Terlapor II membayar denda sebesar Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 95 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 5. Menghukum Terlapor III membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 6. Menghukum Terlapor V membayar denda sebesar Rp. 100.000.000,- seratus juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.

2.97 PUTUSAN PERKARA NO. 20KPPU-L2008 PENGADAAN OBAT KONTRASEPSI

BKKBN jAWA TENGAH Perkara ini berkaitan dengan dugaan pelanggaran tersebut berupa persekongkolan dalam pelelangan alat obat kontrasepsi BKKBN Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2007. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka pelaku usaha yang diduga melakukan pelanggaran dan ditetapkan sebagai Terlapor adalah: 1. PT. Usahatama Sentosa Mas cabang Semarang Terlapor I 2. PT. Djaja Bima Agung Terlapor II 3. PT. Pamitra Nitya Kencana Terlapor III 4. PT. Triyasa Nagamas Farma Terlapor IV 5. Panitia Pelelangan Pengadaan Alat Obat Kontrasepsi BKKBN Provinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2007 Terlapor V Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e UU No. 51999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan Pihak Terkait, sebagai berikut: 1. Merekomendasikan kepada Menteri Perindustrian Republik Indonesia untuk lebih mensosialisasikan Peraturan Menteri Perindustrian No. 11M-INDPER32006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri kepada seluruh instansi Pemerintah agar terdapat pemahaman yang sama dalam implementasinya. 2. Merekomendasikan kepada Kepala BKKBN Pusat untuk melakukan evaluasi pengadaan alat obat kontrasepsi di lingkungan BKKBN guna terciptanya efisiensi dalam pengadaan barang jasa Pemerintah yang antara lain: a. Memperhatikan ketentuan dalam UU No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, serta Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, mengenai prinsip persaingan yang sehat dalam pengadaan barangjasa. b. Tidak menggabungkan tender alat dan obat kontrasepsi ke dalam satu paket tender. 96 3. Merekomendasikan kepada Menteri Kesehatan Republik Indonesia untuk meninjau kembali penentuan harga patokan alat dan obat kontrasepsi yang terlalu tinggi, khususnya produk susuk KB. 4. Merekomendasikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS c.q Lembaga Kebijakan Pengadaan BarangJasa Pemerintah LKPP untuk membuat peraturan dalam pengadaan barangjasa yang melarang peserta tender yang memiliki hubungan afiliasi untuk mengikuti tender yang sama. Berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat 3 UU No. 51999, maka pada 26 Agustus 2008 Majelis Komisi memutuskan: Menyatakan Terlapor I PT Usahatama Sentosa Mas cabang Semarang, Terlapor II PT Djaja Bima Agung, Terlapor III PT Pamitra Nitya Kencana, Terlapor IV PT Triyasa Nagamas Farma, dan Terlapor V Panitia Pelelangan Pengadaan Alat Obat Kontrasepsi BKKBN Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2007 tidak terbukti melanggar Pasal 22 UU No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

2.98 PUTUSAN PERKARA NO. 22KPPU-L2008 DINAS KESEHATAN BANGKA

Dugaan pelanggaran pada perkara ini berupa persekongkolan dalam tender Pengadaan Peralatan Kesehatan dan Pembekalan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2007. Berdasarkan hasil pemeriksaan, maka pelaku usaha yang diduga melakukan pelanggaran dan ditetapkan sebagai Terlapor adalah: 1. Panitia Tender Pengadaan Peralatan Kesehatan dan Pembekalan APBDDAK, Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah Tahun Anggaran 2007 Terlapor I 2. CV. Menumbing Medika Jaya Terlapor II 3. CV. Cahaya Abadi Terlapor III 4. PT. Pring Gading Kuning Terlapor IV Sesuai tugas Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e UU No. 51999, maka Majelis Komisi dalam putusannya merekomendasikan kepada Komisi hal-hal sebagai berikut: 1. Memberikan saran kepada Bupati Bangka Tengah untuk memberikan sanksi kepada Rumawi Adenan sebagai Ketua Panitia Tender karena menyalahgunakan jabatannya dalam menjalankan tugasnya sebagai Panitia Tender yang mengatur agar Terlapor II ditetapkan sebagai pemenang Tender; 2. Memberikan saran kepada Bupati Bangka Tengah untuk lebih memperhatikan kompetensi Panitia pengadaan barang danatau jasa dalam melaksanakan kegiatan pengadaan di lingkungan Dinas Kesehatan Bangka Tengah; 3. Memberikan saran kepada Bupati Kabupaten Bangka Tengah untuk melarang keikutsertaan perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Edy Dayanto dalam kegiatan pengadaan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bangka Tengah selama kurun waktu 1 satu tahun sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum yang tetap;