PUTUSAN PERKARA NO. 22KPPU-L2007 MONOPOLI jASA KARGO BANDARA

73 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 Pengawas Persaingan Usaha melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.

2.75 PUTUSAN PERKARA NO. 23KPPU-L2007 PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR

MELAWAI BLOK M Perkara dugaan pelanggaran tersebut dalam Pembangunan Kembali Pasar Melawai Blok M ini dilakukan oleh: 1. Perusahaan Daerah Pasar Jaya PD. Pasar Jaya sebagai Terlapor I. 2. PT. Melawai Jaya Realty sebagai Terlapor II. 3. PT. Wijaya Wisesa sebagai Terlapor III. 4. PT. Cipta Gemilang Sejahtera sebagai Terlapor IV. 5. PT. Santika Tirtautama sebagai Terlapor V. Sesuai tugas Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-undang Nomor 51999, maka Majelis Komisi dalam putusannya merekomendasikan kepada Komisi hal-hal sebagai berikut: Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk meminta kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta untuk mencabut SK Gubernur DKI No. 39 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan Kerjasama Perusahaan Daerah Provinsi DKI Jakarta dengan Pihak Ketiga dan menerbitkan peraturan baru sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Pada 16 Mei 2008 Majelis Komisi memutuskan bahwa Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV dan Terlapor V tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

2.76 PUTUSAN PERKARA NO. 24KPPU-L2007 TENDER PENINGKATAN jALAN

BANYUASIN Pihak Terlapor pada perkara ini adalah: 1. Panitia Pengadaan BarangJasa Pemborongan Kegiatan Tahun Jamak di Lingkungan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Banyuasin Sumber Dana APBD 2006-2008 Terlapor I 2. PT Chandratex Indo Artha Terlapor II 3. PT Anugrah Artha Abadi Nusa Terlapor III 4. Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Banyuasin, Ir. Firmansyah M.Sc. Terlapor IV Berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat 3 dan Pasal 47 UU No. 51999, maka Majelis Komisi memutuskan pada tanggal 29 Mei 2008: 74 1. Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang No. 51999. 2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang No. 51999. 3. Terlapor II membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 4. Terlapor III membayar denda sebesar Rp1.200.000.000,00 satu milyar dua ratus juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.

2.77 PUTUSAN PERKARA NO. 26KPPU-L2007 KARTEL SMS

Dugaan pelanggaran pada perkara ini adalah penetapan harga SMS off-net short message service antar operator yang dilakukan oleh para operator penyelenggara jasa telekomunikasi pada periode 2004 sampai dengan 1 April 2008 yang dilakukan oleh: 1. PT Excelkomindo Pratama, Tbk Terlapor I 2. PT Telekomunikasi Selular Terlapor II 3. PT Indosat, Tbk Terlapor III 4. PT Telkom, Tbk Terlapor IV 5. PT Huchison CP Telecommunication Terlapor V 6. PT Bakrie Telecom Terlapor VI 7. PT Mobile-8 Telecom Terlapor VII, Tbk 8. PT Smart Telecom Terlapor VIII 9. PT Natrindo Telepon Seluler Terlapor IX Dengan tidak adanya regulasi khusus mengenai SMS mengakibatkan operator mengambil tindakan untuk mengatur keseimbangan traffic lalu lintas SMS antar operator melalui instrumen harga sehingga menimbulkan kerugian bagi konsumen, maka Majelis Komisi merekomendasikan kepada KPPU untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan pihak terkait untuk segera menyusun peraturan mengenai interkoneksi SMS yang tidak merugikan konsumen. Berdasarkan fakta-fakta dan keseluruhan penilaian, pada tanggal 18 Juni 2008 Majelis Komisi memutuskan bahwa: 1. Menyatakan bahwa Terlapor I: PT Excelkomindo Pratama, Tbk., Terlapor II: PT Telekomunikasi Selular, Terlapor IV: PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., Terlapor VI: PT Bakrie Telecom, Terlapor