PUTUSAN PERKARA NO. 13KPPU-L2007 TENDER PENGADAAN BIBIT KELAPA

64 4. Panitia Pengadaan BarangJasa Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006, Terlapor IV Selanjutnya, sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-UU No. 51999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan, sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi ulang pelaksana tender, sehingga semua pelaksana tender memenuhi kualifikasi yang ditentukan. 2. Melakukan evaluasi pemberian SP2B-KS agar penerima adalah benar-benar pelaku usaha yang kompeten, serta memberikan kesempatan yang sama kepada para penangkar tersebut untuk dapat mengikuti tender pengadaan bibit kelapa sawit. 3. Meninjau kembali pemberian SP2B-KS kepada Koperasi Karya Bersama untuk mencegah munculnya conflict of interest dalam pengadaan bibit kelapa sawit di Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Selatan. 4. Melakukan upaya sungguh-sungguh agar dalam pelaksanaan tender di lingkungan Prop Kalsel tidak terjadi tindakan ”pinjam bendera” danatau peserta pendamping, agar terjadi persaingan usaha yang sehat. Akhirnya, dalam mengambil putusan terhadap perkara ini, Majelis Komisi telah mempertimbangkan hasil pemeriksaan termasuk keterangan dari seluruh Terlapor dan saksi-saksi, pembelaan dari para Terlapor dan dokumen-dokumen terkait. Pada tanggal 18 Februari 2008 Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan Terlapor I CV Borneo Interprises Native, Terlapor II CV Amarta Jaya Teknik, dan Terlapor III CV Putra Pratama terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 51999. 2. Menyatakan Terlapor IV Panitia Pengadaan BarangJasa Dinas Perkebunan Propinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006 tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 51999. 3. Menghukum Terlapor I CV Borneo Interprises Native untuk membayar denda sebesar Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 4. Menghukum Terlapor II CV Amarta Jaya Teknik dan Terlapor III CV Putra Pratama untuk membayar denda masing-masing sebesar Rp50.000.000,00 lima puluh juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda Nomor 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 65 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009

2.66 PUTUSAN PERKARA NO. 14KPPU-L2007 TENDER MULTIYEARS KABUPATEN

SIAK Pada perkara ini, Terlapor yang diperiksa adalah: 1. Ir. H. Aulia Azis, BE, M.M sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Siak Terlapor I 2. Ir. Irving Kahar Arifin, M.E., sebagai Ketua Panitia Pengadaan BarangJasa Sub Dinas Prasarana Jalan Dinas Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasarana Wilayah Kabupaten Siak Tahun Anggaran 2006 Multi Years Ketua PanitiaTerlapor II 3. PT Perwita Karya Terlapor III 4. PT Bhina Citra Nusa Konstruksi Terlapor IV 5. PT Wahana Jaya Prima Terlapor V 6. PT Deltamarga Adyatama Terlapor VI 7. PT Trifa Abadi Terlapor VII 8. PT Tamako Raya Perdana Terlapor VIII 9. PT Budi Graha Perkasa Terlapor IX 10. PT Pelita Nusa Perkasa Terlapor X 11. PT Pembangunan Perumahan Persero Terlapor XI 12. Bupati Kabupaten Siak, Propinsi Riau Terlapor XII 13. Asrul Adham Terlapor XIII 14. Riky Hariansyah Terlapor XIV Sesuai tugas Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e UU No. 51999, maka Majelis Komisi dalam putusannya merekomendasikan kepada Komisi hal-hal sebagai berikut: 1. Meminta atasan Terlapor II untuk mengambil sanksi administratif atas kesalahan-kesalahan Terlapor II sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Meminta Terlapor XII untuk menginstruksikan kepada instansi dibawahnya untuk membuat dan melaksanakan aturan tender sesuai ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. 3. Meminta Terlapor XII untuk mengawasi pelaksanaan proses tender di seluruh instansi pemerintah Kabupaten Siak. Pada tanggal 12 Februari 2008, Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan Terlapor II, Terlapor IX dan Terlapor X terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Menyatakan Terlapor I, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, Terlapor VI, Terlapor VII, Terlapor VIII, Terlapor XI, Terlapor XII, Terlapor XIII dan Terlapor XIV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 66 3. Menghukum Terlapor IX dan Terlapor X membayar denda secara tanggung renteng sebesar Rp2.000.000.000,00 dua milyar rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 4. Melarang Terlapor IX dan Terlapor X untuk mengikuti tender yang dilaksanakan Pemerintah selama 2 tahun di Kabupaten Siak, Propinsi Riau terhitung sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum.

2.67 PUTUSAN PERKARA NO. 15KPPU-L2007 LELANG PEMBANGUNAN MALL DI

KOTA PRABUMULIH Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU melalui Majelis Komisi melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap Perkara No. 15KPPU-L2007 tentang dugaan pelanggaran Pasal 22 UU No. 51999 dalam lelang pembangunan mall di Kota Prabumulih yang dilakukan oleh: 1. PT. Prabu Makmur Terlapor I 2. PT. Sungai Musi Perdana Terlapor II 3. PT. Putra Prabu Terlapor III 4. PT. Makassar Putra Perkasa Terlapor IV 5. PT. Alexindo Sekawan Terlapor V 6. PT. Lematang Sentana Terlapor VI 7. Ketua Panitia Lelang BarangJasa Pembangunan Mall Kota Prabumulih Terlapor VII Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-undang No. 51999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan Pihak Terkait, sebagai berikut: 1. Meminta atasan Terlapor VII untuk memberikan sanksi administratif atas kesalahan-kesalahan Terlapor VII sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 2. Meminta atasan Terlapor VII untuk merekrut panitia lelang berbasis kompetensi dan memahami peraturan lelang yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik Good Governance. Akhirnya, berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat 3 Undang- undang Nomor 51999, pada 15 Februari 2008 Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, dan Terlapor VII terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 2. Menyatakan Terlapor VI tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.