56 Dalam perkara ini, Majelis Komisi perlu untuk menilai perilaku PT Persero Pengerukan Indonesia dan
PT Inai Kiara Indonesia terutama dalam hal persekongkolan horizontal, dan untuk perilaku PT Persero Pelindo I Majelis Komisi perlu menilai persyaratan dalam RKS Rencana Kerja dan Syarat dan proses
evaluasi penentuan pemenang yang mengarah pada PT Persero Pengerukan Indonesia persekongkolan vertikal.
Sesuai tugas Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-Undang No. 51999, maka Majelis Komisi dalam putusannya merekomendasikan kepada Komisi hal-hal sebagai berikut:
1. Meminta PT Persero Pelindo I untuk membuat dan melaksanakan aturan tender sesuai
ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat; 2.
Meminta kepada Menteri Negara BUMN untuk memperbaiki pengelolaan manajemen PT Persero Pengerukan Indonesia dengan memperhatikan prinsip Good Corporate Governance;
3. Meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan BPK dan Komisi Pemberantasan Korupsi
KPK untuk melakukan pemeriksaan atas excess margin yang diterima oleh PT Persero Pengerukan Indonesia namun dinikmati oleh PT Mitha Tirta Wijaya dalam tender pengerukan
alur pelayaran pelabuhan Belawan Tahun 2006.
Berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat 3 dan Pasal 47 UU No. 51999 yang telah diuraikan di muka, pada tanggal 19 September 2007 Majelis Komisi memutuskan:
1. Menyatakan Terlapor I dan Terlapor II terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22
Undang-undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
2. Menyatakan Terlapor III tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. 3.
Menghukum Terlapor I dan Terlapor II membayar denda sebesar Rp2.000.000.000,00 dua milyar rupiah secara tanggung renteng yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai
Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang
beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491.
2.59 PUTUSAN PERKARA NO. 06KPPU-L2007 TENDER PENGADAAN ALAT PEMBASMI
PENYEMPROT NYAMUK MESIN FOGGING DI BIRO ADMINISTRASI WILAYAH PROPINSI DKI jAKARTA
Dugaan pelanggaran dalam tender pengadaan alat pembasmipenyemprot nyamuk mesin fogging di Biro Administrasi Wilayah Propinsi DKI Jakarta ini dilakukan oleh:
1. PT Bhakti Wira Husada Terlapor I
2. PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Terlapor II
3. PT Tri Mitra Sehati Terlapor III
4. PT Rama Mandiri Terlapor IV
57
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
5. PT Penta Valent Terlapor V
6. PT Anugerah Multi Perkasatama Terlapor VI
7. Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Unit Biro Administrasi Wilayah Propinsi DKI Jakarta
Terlapor VII 8.
Kepala Biro Administrasi Wilayah SETDA Propinsi DKI Jakarta Terlapor VIII Berdasarkan alat bukti yang telah diuraikan di atas, maka Majelis Komisi membacakan putusan pada 20
September 2007 sebagai berikut: 1.
Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, Terlapor V, dan Terlapor VI terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999.
2. Menyatakan Terlapor VII, dan Terlapor VIII tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22
Undang-undang Nomor 51999. 3.
Menghukum Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, Terlapor IV, dan Terlapor V untuk tidak mengikuti tender pengadaan di lingkungan Pemerintah Daerah di Propinsi DKI Jakarta selama 2 tahun
sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.
4. Menghukum Terlapor VI untuk tidak memasok barangjasa di lingkungan Pemerintah Daerah
di Propinsi DKI Jakarta selama 2 tahun sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap. 5.
Menghukum M. Bahri, Ahmad Hidayat, Jeffry Bunyamin dan Sugiarto Santoso untuk tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam tender pengadaan di lingkungan
Pemerintah Daerah di Propinsi DKI Jakarta selama 2 tahun sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.
6. Menghukum Terlapor I membayar ganti rugi sebesar Rp100.000.000,00 seratus juta rupiah
yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.
7. Menghukum Terlapor II membayar ganti rugi sebesar Rp10.000.000,00 sepuluh juta rupiah
yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.
8. Menghukum Terlapor IV membayar ganti rugi sebesar Rp15.000.000,00 lima belas juta
rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.
9. Menghukum Terlapor V membayar ganti rugi sebesar Rp15.000.000,00 lima belas juta
rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran