15
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
2. Bahwa Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal
11 Undang-Undang No. 51999; 3.
Bahwa Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf a Undang-Undang No. 51999;
4. Bahwa Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal
19 ayat c Undang-Undang No. 51999; 5.
Bahwa Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf a dan c Undang-Undang No. 51999;
6. Membatalkan kesepakatan tariff dan kuota sebagaimana tercantum dalam Berita Acara
Pertemuan Bisnis di Hotel Elmi Surabaya tertanggal 23 Desember 2002; 7.
Memerintahkan kepada Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII membuat dan menyampaikan surat pemberitahuan kepada pelanggan masing-masing Terlapor tentang pembatalan kesepakatan
tersebut;
8. Memerintahkan kepada Terlapor I, II, III, IV, V, VI, dan VII secara sendiri-sendiri dan atau
bersama-sama untuk mengumumkan pembatalan kesepakatan tersebut di atas yang dimuat pada surat kabar harian berskala nasional;
9. Menghukum Terlapor yang apabila dalam jangka waktu 3 tiga bulan setelah dibacakan
putusan ini tidak melaksanakan putusan tersebut diatas untuk membayar denda administratif masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah. Denda tersebut disetorkan
kepada Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktoran Jenderal Anggaran Kantor Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang
beralamat di Jalan Ir. H Juanda No. 19 Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212.
2.14 PUTUSAN PERKARA NO. 04KPPU-I2003 jAKARTA INTERNATIONAL CARGO
TERMINAL jICT
KPPU telah melakukan monitoring terhadap dugaan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam jasa terminal yang dapat melayani bongkar muat peti kemas internasional di
Pelabuhan Tanjung Priok, yang mendapatkan fakta bahwa terdapat satu klausul yaitu klausul 32.4 di dalam perjanjian pemberian kuasa pengoperasian dan pemeliharaan terminal peti kemas di Tanjung Priok
antara Pelindo II dengan PT JICT tanggal 27 Maret 1999, selanjutnya disebut authorization agreement, yang merupakan hambatan strategis bagi masuknya pelaku usaha lain di pasar bersangkutan, sehingga
KPPU kemudian menyampaikan surat rekomendasi kepada Menteri Negara BUMN per tanggal 19 Februari 2003 yang pada pokoknya mengharapkan menteri bersangkutan menggunakan segala pengaruh dan
wewenangnya agar klausul 32.4 di dalam authorization agreement dihilangkan atau disesuaikan dengan jiwa, semangat, serta tujuan Undang-Undang No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Atas tidak dilakukannya penyesuaian terhadap klausul 32.4 di dalam authorization agreement padahal telah ditemukan potensi kuat terjadinya praktek dan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-
16 Undang No. 51999, maka Komisi melalui Tim Pemeriksa kemudian melakukan Pemeriksaan Pendahuluan
dengan para Terlapor, yaitu: 1.
PT JICT sebagai Terlapor I 2.
KSO TPK KOJA sebagai Terlapor II 3.
PT Pelindo II sebagai Terlapor III Pada tanggal 5 Januari 2003, berdasarkan penilaian kesimpulan dan pertimbangan, maka kemudian
Majelis Komisi Memutuskan: 1.
Menyatakan bahwa Terlapor I secara sah dan meyakinkan telah melanggar Pasal 17 Ayat 1 dan Pasal 25 ayat 1 huruf c Undang-Undang No. 51999.
2. Menyatakan bahwa Terlapor I dan Terlapor II secara sah dan meyakinkan telah melanggar
Pasal 19 huruf b Undang-Undang No. 51999. 3.
Menyatakan bahwa Wibowo S. Wirjawan secara sah dan meyakinkan telah melanggar Pasal 26 huruf a Undang-Undang No. 51999.
4. Menyatakan bahwa Klausul 32. 4 Perjanjian Pemberian Kuasa Pengoperasian dan
Pemeliharaan Terminal Petikemas di Pelabuhan Tanjung Priok tertanggal 27 Maret 1999 antara Terlapor I dan Terlapor III batal demi hukum.
5. Memerintahkan Terlapor I untuk menghentikan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 Ayat 1 , Pasal 19 huruf b, Pasal 25 ayat 1 huruf c Undang-Undang No. 51999. 6.
Memerintahkan Terlapor II menghentikan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b Undang-Undang No. 51999.
7. Memerintahkan Wibowo S. Wirjawan untuk mengundurkan diri dari salah satu jabatan di
Terlapor I atau di PT Ocean Terminal Petikemas.
TAHUN 2004
2.15 PUTUSAN PERKARA NO. 05KPPU-I2003 PATAS DKI
Perkara ini berasal dari hasil monitoring yang dilakukan oleh KPPU pada awal tahun 2003, sehingga kemudian perkara ini menjadi perkara inisiatif. Dari hasil monitoring yang dilakukan tersebut, KPPU
menemukan adanya indikasi pelanggaran terhadap Undang-Undang No. 51999 yang dilakukan oleh para pengusaha Bus Kota Patas AC di DKI Jakarta, masing-masing adalah:
1. PT. Steady Safe, Tbk
2. PT. Mayasari Bakti
3. Perusahaan Umum Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta
4. PT. Bianglala Metropolitan