19
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
Berdasarkan bukti-bukti yang dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini Majelis Komisi menetapkan Putusan yang di dalamnya terdapat dissenting opinion yang dibacakan sendiri oleh
salah seorang Anggota Majelis Komisi. Isi Putusan yang dibacakan pada 1 Juli 2004 tersebut adalah sebagai berikut:
a. Terlapor I dan Terlapor II melanggar Pasal 19 huruf a.
b. Terlapor I dan Terlapor II tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf b.
c. Terlapor I tidak terbukti melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf c.
d. Memerintahkan Terlapor I dan II agar membuka kesempatan kepada PBM lain yang terdaftar
di Pelabuhan Belawan untuk dapat turut serta dalam kegiatan bongkar muat di Terminal Curah Kering.
e. Memerintahkan kepada Terlapor I dan II agar menyesuaikan Perjanjian Sewa-Menyewa dan
Pengoperasian Gudang 109 dan 111 serta Lapangan Penumpukan di Pelabuhan Belawan agar tidak melanggar ketentuan Undang-Undang No. 51999.
2.19 PUTUSAN PERKARA NO. 02KPPU-I2004 PEMBLOKIRAN SLI OLEH PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA
KPPU telah selesai melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah menetapkan putusan terhadap perkara No. 02KPPU-I2004 yaitu dugaan pelanggaran UU No. 51999 terkait dengan
pemblokiran terhadap SLI 001 dan 008 di beberapa warung telekomunikasi wartel yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. KPPU akhirnya menetapkan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai
pihak Terlapor.
Akhirnya, berdasarkan bukti-bukti yang telah dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, pada 13 Agustus 2004 Majelis Komisi memutuskan:
1. Menyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 15
ayat 1, ayat 2 dan ayat 3 huruf a Undang-Undang No. 51999. 2.
Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 15 ayat 3 huruf b Undang-Undang No. 51999.
3. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf a
dan b Undang-Undang No. 51999. 4.
Menyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf c dan d Undang-Undang No. 51999.
5. Menyatakan bahwa Terlapor tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 25
Undang-Undang No. 51999. 6.
Menetapkan pembatalan klausula yang menyatakan bahwa pihak penyelenggara atau pengelola warung Telkom hanya boleh menjual jasa dan atau produk Terlapor dalam
perjanjian kerja sama antara Terlapor dengan penyelenggara atau pengelola warung Telkom.
7. Memerintahkan Terlapor untuk menghentikan kegiatan yang terbukti menimbulkan praktek
monopoli dan atau menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dengan cara a meniadakan
20 persyaratan PKS atas pembukaan akses SLI dan atau jasa telepon internasional lain selain
produk Terlapor di wartel b membuka akses SLI dan atau jasa telepon internasional lain selain produk Terlapor di warung Telkom.
2.20 PUTUSAN PERKARA NO. 03KPPU-L2004 PENGADAAN HOLOGRAM PITA CUKAI
Perkara ini terkait dengan dugaan pelanggaran UU No. 51999 terkait dengan pengadaan hologram pita cukai yang dilakukan oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia Perum Peruri
dan PT Pura Nusapersada. Dalam perkara ini, Perum Peruri ditetapkan sebagai Terlapor I dan PT. Pura Nusapersada sebagai Terlapor II.
Berdasarkan bukti-bukti yang telah dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, Majelis Komisi membacakan putusan pada tanggal 11 Agustus 2004 sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa Terlapor I dan Terlapor II terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar
Pasal 17 ayat 1 dan ayat 2 huruf b Undang-Undang No. 51999. 2.
Menyatakan bahwa Terlapor I dan Terlapor II tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 25 ayat 1 huruf c Undang-Undang No. 51999.
3. Memerintahkan kepada Terlapor I dan Terlapor II untuk menghentikan kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat dalam pengadaan hologram pada pita cukai dengan cara membatalkan Perjanjian Nomor SP-
302V1995 tentang Pengadaan Hologram untuk Cetakan Pita Cukai tahun 1995 204 DMV95 dengan memperhatikan kelangsungan penerimaan negara dari cukai rokok untuk
penerimaan negara pada APBN 2004.
4. Memerintahkan kepada Terlapor I untuk membuka pasar pengadaan hologram pada pita cukai
dengan memberikan kesempatan yang sama kepada setiap pelaku usaha untuk turut serta dalam pengadaan hologram pada pita cukai melalui tender yang terbuka dan transparan,
selambat-lambatnya untuk pengadaan hologram pada pita cukai tahun anggaran 2005.
2.21 PUTUSAN PERKARA NO. 05KPPU-L2004 TENDER jASA PENGAMANAN
Perkara ini diawali dari laporan ke KPPU yang menyatakan bahwa terdapat dugaan terjadi persekongkolan antara PT. Thames Pam Jaya TPJ dengan PT. Interteknis Surya Terang IST dalam tender security services
yang diselenggarakan oleh TPJ. Atas laporan tersebut, KPPU menindaklanjutinya dengan membentuk Tim Pemeriksa untuk melakukan pemeriksaan. Dalam perkara ini, PT. Thames Pam Jaya TPJ ditetapkan
sebagai Terlapor I dan PT. Interteknis Surya Terang IST ditetapkan sebagai Terlapor II.
Berdasarkan temuan-temuan selama pemeriksaan perkara, Majelis Komisi menilai bahwa tidak ada keseriusan dari TPJ untuk menyelenggarakan tender security service tersebut. TPJ dan IST telah melakukan
persekongkolan untuk memenangkan IST dalam tender ini. Akhirnya, berdasarkan bukti-bukti yang telah dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, Majelis Komisi memutuskan:
1. TPJ dan IST terbukti melanggar Pasal 22 UU No. 51999.