62 6.
Merekomendasikan kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Soppeng untuk melakukan penyidikan atas dugaan korupsi yang dilakukan oleh Terlapor I dan Terlapor VI.
Berdasarkan alat bukti yang telah diuraikan di atas, pada 6 Februari 2008 Majelis Komisi memutuskan: 1.
Menyatakan Terlapor I, Terlapor V, dan Terlapor VI terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 51999;
2. Menyatakan Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal
22 Undang-undang Nomor 51999. 3.
Menghukum Terlapor I dan Terlapor V untuk tidak mengikuti tender pengadaan barang dan jasa pemerintah di Provinsi Sulawesi Selatan selama 2 tahun sejak putusan ini mempunyai
kekuatan hukum tetap.
4. Menghukum Terlapor I untuk membayar denda sebesar Rp 1.000.000.000,00 satu milyar
rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Anggaran Kantor
Perbendaharaan dan Kas Negara KPKN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta Pusat melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 Pendapatan Denda
Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.
2.64 PUTUSAN PERKARA NO. 12KPPU-L2007 TENDER ALAT KESEHATAN PENUNjANG
PUSKESMAS KABUPATEN SUKABUMI
Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU melalui Majelis Komisi telah selesai melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terhadap Perkara No. 12KPPU-L2007 tentang dugaan pelanggaran Pasal 22 UU No.
51999 dalam Tender Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas Kabupaten Sukabumi yang dilakukan oleh PT. Karsa Niaga Raya Terlapor I, PT. Ramos Jaya Abadi Terlapor II dan Panitia Pengadaan Alat Kesehatan
Penunjang Puskesmas Kegiatan DAK NON DR untuk Kesehatan Kabupaten Sukabumi Tahun Anggaran 2006 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Terlapor III.
Setelah Tim Pemeriksa melakukan serangkaian pemeriksaan maka Majelis Komisi menilai bahwa: 1.
Adanya kesamaan distributor dan adanya kemiripan-kemiripan dokumen serta adanya kesamaan harga penawaran sebagian besar item produk antara Terlapor I dan Terlapor II
adalah bukan hal biasa, melainkan suatu tindakan penyesuaian dokumen administrasi dan pengaturan harga penawaran.
2. Tindakan Terlapor III menggugurkan PT. Bhakti Wira Husada dengan alasan tidak melampirkan
surat keterangan dari pengadilan negeri setempat yang terbaru adalah tidak tepat dan tidak memiliki dasar yang cukup.
3. Pada pokoknya Majelis Komisi berpendapat meskipun penilaian tersebut tidak mengubah
penilaian akhir namun kesalahan tersebut seharusnya tidak perlu terjadi, mengingat dokumen jaminan pelayanan purna jual tidak mencantumkan materi apapun yang layak
untuk dinilai lebih selain lamanya masa jaminan purna jual, sehingga tindakan Terlapor III tersebut tidak dapat dibenarkan.
63
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
Selanjutnya, sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-UU No. 51999, Majelis Komisi merekomendasikan kepada Komisi untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada
Pemerintah dan Pihak Terkait, sebagai berikut :
1. Memberikan saran kepada Bupati Kabupaten Sukabumi untuk memberikan sanksi kepada
Terlapor III karena lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai Panitia Pengadaan Alat Kesehatan Penunjang Puskesmas Kegiatan DAK NON DR untuk Kesehatan Kabupaten
Sukabumi Tahun Anggaran 2006 di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
2. Memberikan saran kepada Bupati Kabupaten Sukabumi untuk lebih memperhatikan
kompetensi panitia pengadaan barang danatau jasa dalam melaksanakan kegiatan pengadaan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi.
3. Memberikan saran kepada Bupati Kabupaten Sukabumi untuk melarang keikutsertaan
perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Terlapor I dan Terlapor II dalam kegiatan pengadaan di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Sukabumi selama kurun waktu 2 tahun
sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum yang tetap.
Akhirnya, berdasarkan alat bukti, fakta serta kesimpulan dan mengingat Pasal 43 ayat 3 dan Pasal 47 UU No. 51999 yang telah diuraikan di atas, maka Majelis Komisi membacakan putusan pada tanggal 6
Februari 2008 sebagai berikut:
1. Menyatakan Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar Pasal 22 Undang-Undang Nomor 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
2. Menghukum Terlapor I dan Terlapor II tidak boleh mengikuti tender di seluruh instansi
Pemerintah di Propinsi Jawa Barat selama 2 tahun sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap.
3. Menghukum Terlapor I dan Terlapor II membayar denda masing-masing sebesar
Rp1.000.000.000,00 satu milyar Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan usaha Departemen
Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423491 Pendapatan Denda Pelanggaran di
Bidang Persaingan Usaha, apabila Terlapor I dan Terlapor II melanggar butir 2 amar putusan ini.
2.65 PUTUSAN PERKARA NO. 13KPPU-L2007 TENDER PENGADAAN BIBIT KELAPA
SAWIT DINAS PERKEBUNAN PROPINSI KALIMANTAN SELATAN
Perkara No. 13KPPU-L2007 berkaitan dengan dugaan pelanggaran Pasal 22 Undang-undang No. 51999 yang dilakukan oleh:
1. CV Borneo Interprises Native Terlapor I
2. CV Amarta Jaya Teknik Terlapor II
3. CV Putra Pratama Terlapor III