PUTUSAN PERKARA NO. 14KPPU-L2006 TENDER PENGADAAN INTEGRATED

49 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 3. Merekomendasikan kepada BPMIGAS untuk melakukan koordinasi kepada semua instansi terkait untuk meningkatkan pemakaian barang dan jasa dalam negeri, 4 Merekomendasikan kepada BPMIGAS untuk memberikan sanksi kepada BP Berau Ltd. karena tidak sepenuhnya melaksanakan ketentuan-ketentuan PTK 007 pada tender ini. 4. Merekomendasikan kepada BPMIGAS untuk menyempurnakan PTK 007 khususnya terkait mengenai TKDN dan pekerjaan mendahului kontrak.

2.52 PUTUSAN PERKARA NO. 15KPPU-L2006 PENDISTRIBUSIAN ELPIjI DI

SUMATERA SELATAN Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU telah selesai melakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan telah menetapkan putusan terhadap perkara No. 15KPPU-L2006 yaitu dugaan pelanggaran Undang-Undang No. 51999 terkait dengan Pendistribusian Elpiji di Sumatera Selatan. Sesuai tugas Komisi sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf e Undang-undang No. 51999, maka Majelis Komisi dalam putusannya merekomendasikan kepada Komisi hal-hal sebagai berikut: 1. Meminta kepada Pemerintah agar mengambil kebijakan yang tegas dalam hal pendistribusan dan penetapan harga Elpiji. 2. Meminta kepada PT Pertamina Persero agar memberi sanksi administratif kepada Wira Penjualan UPMS II Palembang atas kelalaiannya dalam menjalankan tugas pengawasan pendistribusian Elpiji di wilayah Pulau Bangka, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan alat bukti yang telah diuraikan di atas, maka Majelis Komisi memutuskan PT Pertamina Persero sebagai Terlapor tidak terbukti melanggar Pasal 15 ayat 1 dan Pasal 25 ayat 1 huruf a Undang-Undang No. 51999. Putusan tersebut dibacakan pada hari Rabu tanggal 23 Mei 2007 di Gedung KPPU Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Jakarta Pusat.

2.53 PUTUSAN PERKARA NO. 16KPPU-L2006 TENDER PEKERjAAN SKTM DI PLN

DISjAYA Berdasarkan laporan yang diterima oleh KPPU maka dilakukan serangkaian proses pemeriksaan. Majelis Komisi KPPU menemukan fakta bahwa tender pekerjaan SKTM merupakan tender gabungan antara jasa konstruksi galian dan instalasi kabel yang nilai pekerjaannya hanya sekitar 20 dari total nilai proyek dan pengadaan kabel yang nilainya mencapai 80 dari total nilai proyek. Pelanggaran terhadap Undang-Undang No. 51999 tersebut dilakukan oleh : 1. PT. PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang PLN Disjaya yang merupakan penyelenggara tender, 2. DPD Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia Jakarta dan Tangerang yang merupakan lembaga perkumpulan kontraktor dibidang elektrikal, 50 3. Para pelaku usaha sebagai berikut: PT. Alpha Radiant, PT. Yudhita Nugraha Karya, PT. Tangguk Jaya, PT. Prima Beton, PT. Guna Swastika, PT. Kedungjaya Rekadayatama, PT. Dipa Menka Engineering, PT. Nusakontrindo Widyatama, PT. Canas Unggul, PT. Megaputra Ganda Dinamika, PT. Riffi Brothers Sons, PT. Wahanayasa Trans Energi, PT. Indo Fuji Energi, PT. Hilmanindo Signitama, PT. Andika Energindo, PT. Inpar Saka, PT. Metrindo Maju Persada, PT. Mekadaya Terestria, PT. Dhana Julaga Ekada yang merupakan kontraktor dibidang mekanikal dan elektrikal, PT. Sumi Indo Kabel Tbk., PT. Jembo Cable Company Tbk., PT. BICC Berca Cables, PT. Kabelindo Murni, PT. Voksel Elektrik Tbk., PT. GT Kabel Indonesia Tbk., PT. Prysmian Cables Indonesia, PT. Terang Kita dan PT. Supreme Cable manufacturing Corporation yang merupakan pabrikan kabel. Setelah menganalisis fakta–fakta dan mengambil kesimpulan, pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2007 di Gedung KPPU Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Jakarta Pusat, Majelis Komisi memutuskan: 1. Menyatakan PT GT Kabel Indonesia Tbk, PT Supreme Cable Manufacturing Corporation, PT Prysmian Cable Indonesia, PT BICC Berca Cable, PT Voksel Electric Tbk, PT Terang Kita, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Sumi Indo Kabel dan PT Kabelindo Murni Tbk terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 5 Undang-Undang No. 51999. 2. Menyatakan PT Supreme Cable Manufacturing Corporation terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999. 3. Menyatakan PT Alpha Radiant Engineering, PT Yudhita Nugraha Karya, PT Tangguk Jaya, PT Guna Swastika Dinamika, PT Kedungjaya Rekadayatama, PT Dipa Menka Engineering, PT Nusakontrindo Widyatama, PT Canas Unggul, PT Megaputra Ganda Dinamika, PT Riffi Brothres Sons, PT Wahanayasa Trans Energi, PT Indofuji Energi, PT Hilmanindo Signintama, PT Andika Energindo, PT Inpar Saka, PT Metrindo Maju Persada, PT Mekadaya Terestria, PT Dhana Julaga Ekada, PT Sumi Indo Kabel Tbk, PT Jembo Company Cable Tbk, PT BICC Berca Cables, PT Kabelindo Murni Tbk, PT Voksel Elektrik Tbk, PT GT Kabel Indonesia Tbk, PT Prysmian Cables Indonesia, PT Terang Kita, PT Supreme Cable Manufacturing Corporation, PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dan DPD AKLI Jakarta dan Tangerang terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 4. Menyatakan PT Prima Beton International tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 5. Menghukum PT GT Kabel Indonesia Tbk, PT Prysmian Cable Indonesia, PT BICC Berca Cable, PT Voksel Electric Tbk, PT Terang Kita, PT Jembo Cable Company Tbk, PT Sumi Indo Kabel dan PT Kabelindo Murni Tbk membayar denda masing-masing sebesar Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah. 6. Menghukum PT Supreme Cable Manufacturing Corporation membayar denda sebesar Rp1.500.000.000,00 satu milyar lima ratus juta rupiah. 7. Menghukum PT PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang membayar denda sebesar Rp2.000.000.000,00 dua milyar rupiah. 8. Menghukum melarang PT Alpha Radiant Engineering, PT Yudhita Nugraha Karya, PT Tangguk Jaya, PT Guna Swastika Dinamika, PT Kedungjaya Rekadayatama, PT Dipa Menka Engineering, PT Nusakontrindo Widyatama, PT Canas Unggul, PT Megaputra Ganda Dinamika, PT Riffi