PUTUSAN PERKARA NO. 23KPPU-L2007 PEMBANGUNAN KEMBALI PASAR

74 1. Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor III terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang No. 51999. 2. Menyatakan bahwa Terlapor IV tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang No. 51999. 3. Terlapor II membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha. 4. Terlapor III membayar denda sebesar Rp1.200.000.000,00 satu milyar dua ratus juta rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha.

2.77 PUTUSAN PERKARA NO. 26KPPU-L2007 KARTEL SMS

Dugaan pelanggaran pada perkara ini adalah penetapan harga SMS off-net short message service antar operator yang dilakukan oleh para operator penyelenggara jasa telekomunikasi pada periode 2004 sampai dengan 1 April 2008 yang dilakukan oleh: 1. PT Excelkomindo Pratama, Tbk Terlapor I 2. PT Telekomunikasi Selular Terlapor II 3. PT Indosat, Tbk Terlapor III 4. PT Telkom, Tbk Terlapor IV 5. PT Huchison CP Telecommunication Terlapor V 6. PT Bakrie Telecom Terlapor VI 7. PT Mobile-8 Telecom Terlapor VII, Tbk 8. PT Smart Telecom Terlapor VIII 9. PT Natrindo Telepon Seluler Terlapor IX Dengan tidak adanya regulasi khusus mengenai SMS mengakibatkan operator mengambil tindakan untuk mengatur keseimbangan traffic lalu lintas SMS antar operator melalui instrumen harga sehingga menimbulkan kerugian bagi konsumen, maka Majelis Komisi merekomendasikan kepada KPPU untuk memberikan saran dan pertimbangan kepada Pemerintah dan pihak terkait untuk segera menyusun peraturan mengenai interkoneksi SMS yang tidak merugikan konsumen. Berdasarkan fakta-fakta dan keseluruhan penilaian, pada tanggal 18 Juni 2008 Majelis Komisi memutuskan bahwa: 1. Menyatakan bahwa Terlapor I: PT Excelkomindo Pratama, Tbk., Terlapor II: PT Telekomunikasi Selular, Terlapor IV: PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk., Terlapor VI: PT Bakrie Telecom, Terlapor