PUTUSAN PERKARA NO. 06KPPU-L2004 POSISI DOMINAN PRODUK BATERAI

22

2.23 PUTUSAN PERKARA NO. 07KPPU-L2004 TENDER PENjUALAN DUA UNIT

TANKER PERTAMINA Perkara ini diawali dari laporan ke KPPU pada bulan Juni 2004 yang menyatakan bahwa terdapat dugaan pelanggaran Undang-Undang No. 51999 dalam penjualan dua unit tanker VLCC Pertamina yang melibatkan PT Pertamina Persero Terlapor I, Goldman Sachs Singapore, Pte. Terlapor II, dan Frontline, Ltd. Terlapor III. Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh selama hasil pemeriksaan, Majelis Komisi memutuskan pada tanggal 3 Maret 2005 sebagi berikut: 1. Menyatakan bahwa Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero, Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte. dan Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 16 Undang-Undang No. 51999. 2. Menyatakan bahwa Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999 dalam hal penunjukan langsung Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte. sebagai financial advisor dan arranger. 3. Menyatakan bahwa Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero dan Terlapor II Goldman Sachs Singapore, Pte. terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 19 huruf d Undang- Undang No. 51999 dalam hal penerimaan penawaran bid ketiga dari Terlapor III Frontline, Ltd. 4. Menyatakan bahwa Terlapor IV yaitu PT Corfina Mitrakreasi tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 5. Menyatakan bahwa Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero, Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte., Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. dan Terlapor V yaitu PT Perusahaan Pelayaran Equinox terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 6. Memerintahkan Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero paling lambat 1 bulan setelah putusan ini: a. Untuk melaporkan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham atas kesalahan yang dilakukan oleh Komisaris Utama dan masing-masing anggota Dewan Komisaris serta Direktur Utama dan masing-masing anggota Direksi yang telah menyetujui penjualan VLCC tanpa seijin Menteri Keuangan RI. b. Untuk meminta secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengambil tindakan hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku terhadap mereka yang disebut pada huruf a. c. Untuk mengumumkan laporan dan permintaan tertulis sesuai dengan huruf a, dan b tersebut di atas, pada 5 surat kabar berskala nasional dengan ukuran minimal 18 seperdelapan halaman. 7. Memerintahkan Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero paling lambat 1 bulan setelah putusan ini: a. Untuk melaporkan secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham atas 23 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 kesalahan yang dilakukan oleh Direktur Utama dan masing-masing anggota Direksi yang telah melakukan persekongkolan dalam penjualan VLCC. b. Untuk meminta secara tertulis kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengambil tindakan hukum sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku terhadap mereka yang disebut pada huruf a. c. Untuk mengumumkan laporan dan permintaan tertulis sesuai dengan huruf a, dan b tersebut di atas, pada 5 surat kabar berskala nasional dengan ukuran minimal seperdelapan 18 halaman. 8. Memerintahkan Terlapor I yaitu PT Pertamina Persero paling lambat 2 bulan setelah putusan ini melarang Direktur Keuangan melakukan semua kegiatan yang terkait dengan transaksi komersial termasuk transaksi keuangan untuk dan atas nama Terlapor I PT Pertamina Persero baik internal maupun eksternal selama Direktur Keuangan dijabat oleh Direktur Keuangan pada saat penjualan 2 unit VLCC. 9. Menghukum Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore Pte. membayar denda sebesar Rp 19.710.000.000,- sembilan belas miliar tujuh ratus sepuluh juta Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212. 10. Menghukum Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. membayar denda sebesar Rp25.000.000.000,00 dua puluh lima miliar Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212. 11. Menghukum Terlapor V PT Perusahaan Pelayaran Equinox membayar denda sebesar Rp16.560.000.000,00 enam belas miliar lima ratus enam puluh juta Rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No 19, Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212. 12. Menghukum Terlapor I yaitu PT. Pertamina Persero untuk tidak melakukan hubungan usaha dalam bentuk apapun dan atau menghentikan hubungan usaha yang telah ada dengan Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte. dan atau Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. dan atau Terlapor V yaitu PT Perusahaan Pelayaran Equinox selama Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte., Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. dan Terlapor V yaitu PT Perusahaan Pelayaran Equinox belum membayar denda yang ditetapkan dalam putusan ini. 13. Menghukum masing-masing Terlapor untuk membayar ganti rugi: a. Terlapor II yaitu Goldman Sachs Singapore, Pte. sebesar Rp60.000.000.000,00 enam puluh miliar Rupiah. b. Terlapor III yaitu Frontline, Ltd. sebesar Rp120.000.000.000,00 seratus dua puluh miliar Rupiah kepada Negara Republik Indonesia yang harus disetorkan ke Kas