PUTUSAN PERKARA NO. 22KPPU-L2005 TENDER PIPANISASI OLEH PGN

41 KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009 8. Cipta Dekatama Terlapor VIII Dari hasil pemeriksaan dan bukti-bukti yang didapat, Majelis Komisi telah membuat putusan yang dibacakan dalam Sidang Majelis Komisi yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasa tanggal 18 Juli 2006 di Gedung KPPU, Jl. Ir. H. Juanda No. 36 Jakarta Pusat dengan amar putusan sebagai berikut: 1. Menyatakan bahwa PGN secara sah dan meyakinkan terbukti melanggar ketentuan Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999. 2. Menyatakan bahwa Terlapor I PGN, Terlapor II Panitia Tender, Terlapor III SEAPI, Terlapor IV Bakrie and Brothers, Terlapor V Welspun, Terlapor VI Daewoo dan Terlapor VII DNV Singapore, Terlapor VIII Cipta Dekatama secara sah dan meyakinkan tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 3. Memerintahkan Terlapor I PGN untuk menghentikan kerjasama dengan Terlapor VII DNV Singapore dalam pekerjaan konsultan dalam tender pengadaan pipa untuk proyek transmisi gas jalur lepas pantai Labuhan Maringgai – Muara Bekasi untuk proyek pipanisasi gas South Sumatera–West Java SSWJ tahap II PT. Perusahaan Gas Negara Persero,Tbk. 4. Memerintahkan Terlapor I PGN untuk melaksanakan secara konsisten peraturan pengadaan barang dan atau jasa sesuai dengan Keputusan Direksi PGN dan atau peraturan lain yang menyangkut pengadaan barang dan atau jasa. 5. Memerintahkan kepada Direktur Utama PT PGN dan Komisaris PT PGN agar memberikan sanksi administratif atas tindakan-tindakan oleh Jobi Triananda selaku Project Manager SSWJ IV.

2.43 PUTUSAN PERKARA NO. 02KPPU-L2006 PENUNjUKAN LANGSUNG LOGO BARU

PERTAMINA Perkara ini bermula dari laporan tentang adanya dugaan adanya pelanggaran berkaitan dengan proyek penunjukan langsung terhadap perubahan logo PT PERTAMINA Persero. Inti laporan tersebut yaitu bahwa PT PERTAMINA Persero telah melakukan pelanggaran ketentuan yang berlaku dalam melakukan perubahan logonya dengan menunjuk langsung LANDOR tanpa melalui proses tender sehingga mendiskriminasikan pelaku usaha lain. Kebijakan PT PERTAMINA Persero dalam proyek perubahan logo diduga telah mengakibatkan kerugian bagi Negara. Setelah menjalani proses pemeriksaan, KPPU pada tanggal 13 September 2006 telah memutuskan perkara tentang Penunjukan Langsung dalam Pengadaan Logo Baru PERTAMINA yang dibacakan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada tanggal 13 September 2006 sebagai berikut: 1. Menyatakan PT PERTAMINA Persero secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat karena menunjuk secara langsung LANDOR untuk pembuatan logo PT PERTAMINA Persero tanpa alasan yang sah. 2. Menghukum PT PERTAMINA Persero untuk membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah yang harus disetorkan ke kas Negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan 42 Perbendaharaan Negara Jakarta I yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Jakarta Pusat melalui bank pemerintah dengan kode penerimaan 1212. Kemudian terkait dengan putusan KPPU tersebut di atas, KPPU menghimbau masyarakat untuk menyadari keberadaan hukum persaingan dan menjalankannya dalam praktek berbisnis demi kesejahteraan masyarakat.

2.44 PUTUSAN PERKARA NO. 03KPPU-L2006 PENUNjUKAN LANGSUNG CIS-RISI

PLN Perkara ini muncul setelah KPPU menerima laporan berkaitan dengan penunjukan langsung PT. Netway Utama NETWAY untuk melaksanakan Proyek Outsourcing Roll Out Customer Information System Rencana Induk Sistem Informasi CIS-RISI di PT. PLN Persero Distribusi Jakarata Raya dan Tangerang DISJAYA. Terlapor adalah PT. Netway Utama NETWAY. Akhirnya, berdasarkan bukti-bukti yang telah dihasilkan dari pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, dalam sidang majelis tanggal 27 September 2006, Majelis Komisi memutuskan sebagai berikut: 1. Menyatakan Terlapor I DISJAYA dan Terlapor III PLN Pusat tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf a Undang-Undang No. 51999. 2. Menyatakan Terlapor II NETWAY terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf a Undang-Undang No. 51999. 3. Menyatakan Terlapor I DISJAYA dan Terlapor III PLN Pusat terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999. 4. Menyatakan Terlapor II NETWAY tidak terbukti melanggar Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999. 5. Menyatakan Terlapor I DISJAYA, Terlapor II NETWAY dan Terlapor III PLN Pusat tidak terbukti melanggar Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 6. Memerintahkan Terlapor I DISJAYA dan Terlapor III PLN Pusat tidak mengikutsertakan Terlapor II NETWAY dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan Terlapor I DISJAYA dan Terlapor III PLN Pusat selama 1 tahun. 7. Memerintahkan Terlapor II NETWAY untuk membayar denda sebesar Rp1.000.000.000,00 satu milyar rupiah yang harus disetorkan ke kas negara sebagai setoran penerimaan negara bukan pajak Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 19 Jakarta Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212.

2.45 PUTUSAN PERKARA NO. 04KPPU-L2006 DISTRIBUSI MOTOR YAMAHA

SULAWESI SELATAN KPPU menerima laporan bahwa PT Suracojaya Abadi Motor selaku main dealer sepeda motor Yamaha di Sulawesi Selatan, mengeluarkan surat Nomor: 114SJAMV2005 yang berisi larangan kepada seluruh sub