37
KATALOG PUTUSAN KPPU ~ Periode 2000 – September 2009
Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh selama hasil pemeriksaan, Majelis Komisi memutuskan: 1.
Menyatakan Terlapor I, Panitia Pengadaan Alat Proteksi Lingkungan Berupa Alat Uji Kendaraan Bermotor yang diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya, terbukti melanggar
ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 51999.
2. Menyatakan Terlapor II, Ir. Muhaimin, M.M., Kepala Bagian Tata Usaha Dinas Perhubungan
Kota Surabaya sebagai Pelaksana Kegiatan Pengujian Kendaraan Bermotor Secara Berkala dan Pengadaan Blanko, tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No.
51999.
3. Menyatakan Terlapor III, M. Bambang Suprihadi, S.H., M.Si., Kepala Dinas Perhubungan Kota
Surabaya, tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 51999. 4.
Menyatakan Terlapor IV, CV Lalang Bina Sehati, terbukti melanggar ketentuan Pasal 22 Undang-Undang No. 51999.
5. Melarang Terlapor IV, CV Lalang Bina Sehati, untuk mengikuti dan atau terlibat dalam kegiatan
tender pengadaan alat uji kendaraan bermotor di lingkungan Dinas Perhubungan di Jawa Timur selama 2 tahun sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap.
2.38 PUTUSAN PERKARA NO.17KPPU-L2005 RSUD BEKASI
Perkara ini muncul setelah adanya laporan dari pelaku usaha yang melaporkan tentang dugaan pelanggaran UU No. 51999 dalam pelaksanaan lelang pengadaan alat-alat medis kedokteran di RSUD
Bekasi. Terlapor dalam perkara ini adalah:
1. PT. Bhineka Usada Raya Terlapor I
2. PT. Master Duta Terlapor II
3. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi Terlapor III
Selain fakta-fakta terhadap substansi pelanggaran dan fakta-fakta lain tersebut diatas, Majelis Komisi menemukan bahwa salah satu alat bukti surat yang disampaikan oleh Saksi Achmad Hussein kepada
Majelis Komisi tidak sesuai dengan surat aslinya, sehingga Majelis Komisi meminta Komisi untuk menindaklanjuti temuan ini kepada Penyidik POLRI. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dalam
pemeriksaan dan penyelidikan atas perkara ini, Majelis Komisi membacakan putusan pada tanggal 28 April 2006 sebagai berikut:
1. Menyatakan bahwa Terlapor I, PT Bhineka Usada Raya tidak terbukti melanggar ketentuan
Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999. 2.
Menyatakan bahwa Terlapor II, PT Master Duta tidak terbukti melanggar ketentuan Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999.
3. Menyatakan bahwa Terlapor III, Direktur RSUD Bekasi tidak terbukti melanggar ketentuan
Pasal 19 huruf d Undang-Undang No. 51999.
38
2.39 PUTUSAN PERKARA NO. 19KPPU-L2005 TENDER PENGADAAN GAMMA RAY
CONTAINER SCANNER DI PELABUHAN BATU AMPAR, BATAM
Putusan perkara No. 19KPPU-L2005 ini bermula ketika KPPU menerima laporan mengenai dugaan adanya pelanggaran Undang-Undang No. 51999 pada kegiatan tender pengadaan Gamma Ray Container
Scanner oleh Badan Otorita Batam. KPPU menetapkan bahwa Panitia Pengadaan APBN DIPA 2005 Otorita Batam sebagai Terlapor I dan PT. Mitrabuana Widyasakti sebagai Terlapor II.
Setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan dan Pemeriksaan Lanjutan serta Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, Majelis Komisi memutuskan:
1. Menyatakan Terlapor I dan Terlapor II secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22
Undang-Undang No. 51999. 2.
Menghukum Terlapor II untuk membayar denda sebesar Rp1.500.000.000,00 satu milyar lima ratus ribu rupiah yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai setoran penerimaan
bukan pajak Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara KPPN Jakarta I yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda No. 19, Jakarta
Pusat melalui Bank Pemerintah dengan kode penerimaan 1212.
3. Melarang Terlapor II untuk mengikuti tender pengadaan gamma ray container scanner selama
2 tahun di seluruh Indonesia. Putusan Perkara No. 19KPPU-L2005 tersebut dibacakan dalam Sidang Majelis Komisi yang dinyatakan
terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 5 Juni 2006 di Gedung KPPU Jl. Ir. H. Juanda no. 36 Jakarta Pusat.
2.40 PUTUSAN PERKARA NO. 20KPPU-L2005 TENDER PjUSjU DKI jAKARTA
Perkara ini berawal dari adanya laporan yang ditujukan kepada KPPU tentang adanya dugaan pelanggaran Undang-Undang No. 51999 pada proses tender pengadaan di Dinas PJU dan SJU DKI Jakarta. Inti dari
laporan tersebut adalah:
1. Ada upaya pembatasan peserta tender oleh panitia tender dengan membuat persyaratan
yaitu peserta tender yang menawarkan luminer lengkap atau bola lampu dari luar negeri, produsennya harus mempunyai kantor perwakilan dan mempunyai investasi bidang
perlampuan di Indonesia dan memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank pemerintahswasta untuk tiap pabrik mengikuti pengadaan barangjasa
2. Ada persekongkolan antara perusahaan tertentu dengan panitia tender untuk menetapkan
persyaratan tender yang menguntungkan peserta tender yang membawa produk merek Panasonic, Philips, General Electric GE, dan Osram.
Pihak yang ditentukan sebagai terlapor dalam tender pengadaan di Dinas PJU dan SJU DKI Jakarta sebanyak 12 pihak, yaitu:
1. PT Spektra Tata Utama Terlapor I
2. PT Dinamika Prakarsa Elektrikal Terlapor II