0 7
KATALOG PUTUSAN KPPU  ~  Periode 2000 – September 2009
Setelah  melakukan  pemeriksaan,  Majelis  Komisi  berpendapat  bahwa  perjanjian  yang  dibuat  antara Terlapor dengan 4 rekanan asuransi tersebut berpotensi melanggar prinsip-prinsip pasal 4, 15, dan 19
Undang-Undang  No.  51999,  tetapi  unsur-unsur  dari  pasal-pasal  tersebut  tidak  terpenuhi  oleh  bukti- bukti yang ada. Berdasarkan pertimbangan tersebut, Majelis Komisi mengambil keputusan yang intinya
adalah sebagai berikut:
a. Menyatakan bahwa Terlapor, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk., tidak terbukti secara
sah dan meyakinkan melanggar Pasal 4, Pasal 15 ayat 2, dan Pasal 19 huruf a dan d UU No. 51999.
b. Memerintahkan  kepada  Terlapor,  PT  Bank  Negara  Indonesia  Persero  Tbk.,  untuk
membatalkan perjanjian yang berpotensi menghambat persaingan usaha yang sehat, yaitu perjanjian tanggal 16 April 2002 No. DIR006 No. 146DIRPKS2002 antara Terlapor dengan
PT. Wahana Tata, perjanjian No. DIR009 No. 068DIR2002 antara Terlapor dengan PT. MAl dan perjanjian No. DIR 007 No. PKS 013.AJIIV2002 antara Terlapor dengan PT. Jasindo.
c. Memerintahkan  kepada  PT  Bank  Negara  Indonesia  Persero  Tbk.  untuk  memberikan
kesempatan yang sarna kepada perusahaan-perusahaan asuransi agar dapat bersaing secara sehat dan terbuka.
2.7 PUTUSAN PERKARA NO. 01KPPU-I2002 PEMBAGIAN PEKERjAAN ANTARA PT.
SEAMLESS PIPELINE DENGAN CITRA TUBINDO
Perkara ini berawal dari proses pengadaan pipa casing dan tubing di Indonesia yang adanya duopoli dalam bidang industri pengolahan pipa casing dan tubing, khususnya untuk proses pemanasan heat treatment
dan pembentukan upsetting pipa, pencantuman merek-merek tertentu dalam persyaratan pelelangan tender, dan diskriminasi perolehan surat dukungan supporting letter. Terlapor dalam perkara ini adalah
PT. Seamless Pipe Indonesia Jaya Terlapor I dan PT. Citra Tubindo Terlapor II.  Berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dalam pemeriksaan pendahuluan dan pemeriksaan lanjutan, pada tanggal 29 Agustus
2002 Majelis Komisi KPPU memutuskan perkara yang inti putusannya adalah sebagai berikut:
a. Menyatakan PT. Seamless Pipe Indonesia Jaya Terlapor I dan PT. Citra Tubindo, Tbk Terlapor
II tidak terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar pasal 19 huruf d UU No. 51999. b.
Meminta  kepada  PT.  Seamless  Pipe  Indonesia  Jaya  Terlapor  I  dan  PT.  Citra  Tubindo, Tbk  Terlapor  II  untuk  tidak  menggunakan  posisi  dominannya  dengan  cara  melakukan
diskriminasi  dan  atau  menghambat  pemberian  supporting  letter  untuk  fasilitas  jasa  heat treatment dan atau upsetting bagi pelaku usaha yang membutuhkannya.
c. Meminta  kepada  PT.  Seamless  Pipe  Indonesia  Jaya  Terlapor  I  dan  PT.  Citra Tubindo, Tbk
Terlapor II untuk melakukan kegiatan usaha secara adil, jujur, dan terbuka dalam menetapkan harga jasa heat treatment dan atau upsetting bagi pelaku usaha yang membutuhkannya.
0 8
2.8 PUTUSAN PERKARA NO. 02KPPU-I2002 DAY OLD CHICK DOC
Perkara  ini  berawal  dari  adanya  laporan  bahwa  ada  lima  pelaku  usaha  yang  bergerak  dalam  bidang perunggasan yang melanggar ketentuan UU No. 51999, yaitu:
1. PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
2. PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
3. PT. Sierad Produce, Tbk
4. PT. Leong Ayam Satu Primadona
5. PT. Wonokoyo Jaya Corporindo
Dalam  laporan  tersebut,  Pelapor  tidak  dapat  memberikan  informasi  yang  jelas  mengenai  dugaan pelanggaran  tersebut  sehingga  tidak  dapat  ditindaklanjuti  ke  dalam  pemeriksaan  pendahuluan.
Namun mencermati perkembangan industri peternakan perunggasan sebagai industri yang strategis, Komisi  berinisiatif  untuk  melakukan  public hearing mengenai  permasalahan  di  sekitar  DOC.  Dari  hasil
public hearing, Komisi memutuskan untuk melakukan Monitoring terhadap kegiatan pelaku usaha yang dilaporkan oleh organisasi petemak tersebut.
Hasil monitoring mengindikasikan adanya pelanggaran terhadap Pasal 11 UU No. 51999 yang dilakukan oleh PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT. Sierad Produce, Tbk, PT.
Leong  Ayam  Satu  Primadona  dan  PT. Wonokoyo  Jaya  Corporindo.  Oleh  sebab  itu  Komisi  memutuskan untuk  melakukan  pemeriksaan  pendahuluan  dan  menjadikan  perkara  yang  berkaitan  dengan  DOC
tersebut menjadi perkara inisiatif.
Berdasarkan informasi, fakta, dan dokumen yang diperoleh baik dari pemeriksaan pendahuluan maupun pemeriksaan lanjutan, maka pada tanggal 27 Agustus 2002 Majelis Komisi mengambil keputusan yang
intinya PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk, PT. Charoen Pokphand Indonesia, Tbk, PT. Sierad Produce, Tbk, PT. Leong Ayam Satu Primadona dan PT. Wonokoyo Jaya Corporindo tidak secara sah dan meyakinkan
telah melanggar UU No. 51999.
2.9 PUTUSAN  PERKARA  NO.  03KPPU-I2002  TENDER  PENjUALAN  SAHAM  PT.
INDOMOBIL
Pada  tanggal  20  November  2001,  BPPN,  dan  PT.  Holdiko  Perkasa  mengumumkan  tender  penjualan 72,63  saham  milik  Pemerintah  di  PT.  Indomobil  Sukses  Internasional Tbk.  IMSI.  Pelaksanaan  dan
hasil tender mengandung sejumlah kejanggalan, seperti harga penjualan saham yang rendah, waktu pelaksanaan  tender  yang  singkat,  peserta  tender  yang  terbatas,  dan  indikasi  pelanggaran  prosedur
tender. Kejanggalan ini diperkuat oleh data dan informasi yang mengarah pada indikasi awal yang kuat tentang adanya pelanggaran UU No. 51999. KPPU memutuskan melakukan pemeriksaan berdasarkan
inisiatif.
Pihak yang ditetapkan sebagai Terlapor dalam perkara ini adalah: 1.
PT. Holdiko Perkasa Terlapor I