Tidak dilaksanakan 5 langkah lainnya dikarenakan terbatasnya waktu

92 DAFTAR REFERENSI Abidin, Yunus. 2014. Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama. Adisusilo, Sutarjo. 2012. Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Rajawali Pers. Ahmadi, Lif Khoiru dan Sofan Amri. 2014. Pengembangan dan Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Belawati, Tian, dkk. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Daryanto dan Sudjendro. 2014. Siap Menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Medeia. Gunawan, Heri. 2012. Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Hidayatullah, Furqon. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. Kesuma, Dharma, Cepi Triatna, Johar Permana. 2011. Pendidikan Karakter: Kajian Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Kunandar. 2014. Penilaian Autentik Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013: Suatu Pendekatan Praktis Disertai dengan Contoh. Jakarta: Rajawali Pers. Lismawati. 2010. Penyusunan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani. Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. 93 Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Maksudin. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Muslich, Masnur. 2013. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara. Mustofa, Muhammad. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada Taman Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sains di SDN 1 Tinjomoyo. Semarang: Universitas Negeri Semarang Skripsi yang diterbitkan. Oktavianingrum, Eri. 2014. Pengembangan Lembar Kerja Siswa dengan Media Gambar untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi SMA Kelas X. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Skripsi yang belum diterbitkan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SD-MI. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2003 tentang Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik: Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia group. Salahudin, Anas dan Irwanto Alkrienchiechie. 2013. Pendidikan Karakter: Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka setia Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan RD. Bandung: Alfabeta. Sukardjo. 2005. Kumpulan Materi Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya Tim Penyusun Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94 Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana Trianto. 2010. Pengembangan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi Anak Usia Dini TKRA Anak Usia Kelas Awal SDMI. Jakarta: Kencana Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95 LAMPIRAN 96 LAMPIRAN SURAT IJIN VALIDASI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97 LAMPIRAN SURAT IJIN OBSERVASI DAN WAWANCARA PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98 LAMPIRAN SURAT KETERANGAN PENELITIAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

1. LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA SURVEI KEBUTUHAN

No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan 1. Apakah BapakIbu dalam mengajar sering menggunakan media LKS? Ya. Dalam mengajar, saya sering menggunakan media LKS karena media LKS merupakan bukti nyata dari pekerjaan peserta didik yang harus diselesaikan di mana LKS merupakan media yang memegang peranan yang paling penting dan media LKS menjadi sarana peserta didik dalam memahami materi pembelajaran dari hasil belajarnya. Jadi, sebenarnya media LKS merupakan pengukur keberhasilan siswa, karena dengan adanya media LKS, peserta didik tidak mudah jenuh, senang, dan bersemangat dengan pola pembelajaran yang lebih bervariasi tidak semata-mata dengan berceramah dan menunjukan medianya. 2. Apakah keunggulan dan kelemahan mengajar menggunakan media LKS? Keunggulan mengajar menggunakan media LKS adalah: 1. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 2. Menarik minat belajar peserta didik. 3. Perserta didik antusias dengan melihat isi dari media LKS. 4. Memberikan motivasi belajar kepada peserta didik. 5. Berdampak pada pencapaian hasil belajar yang optimal. 6. Efektif dan efisien. 7. Peserta didik tidak mudah jenuh. 8. Lebih praktis Kelemahan mengajar dengan menggunakan media LKS adalah: 1. Guru tidak kreatif, dalam arti guru dimanja dengan media LKS, apalagi dengan adanya LKS yang dijual oleh penerbit, meskipun LKS tersebut berasal dari guru juga. 2. Guru tidak inovatif dan malas, karena LKS yang sering digunakan lebih mementingkan aspek kognitif dan aspek afektif dan psikomotorik terabaikan. 3. Karena manusia sekarang merupakan generasi robot, jadi LKS merupakan robotisasi generasi. 4. Merupakan malpraktik, karena komersialisasi dari pendidikan diperjualbelikan. Guru akan senang 100 karena mendapatkan keuntungan. 5. Keprofesionalisme guru akan menurun karena membeli LKS. 6. Guru tidak lagi menghiraukan kompetensi yang akan diperoleh peserta didik dari pelajaran yang diajarkan. 7. LKS yang dijual kadang-kadang tidak berpegang pada silabus dan RPP. 3. Apakah BapakIbu sudah terampil dalam membuat LKS? Jika LKS yang sederhana itu mengerti karena berpedoman pada silabus. Akan tetapi, jika LKS yang sudah dibukukan dan diperjualbelikan belum pernah membuatnya. 4. Apakah BapakIbu sudah menerapkan media LKS yang sesuai tuntutan kurikulum Sekolah Dasar 2013 yang mengemas materi pelajaran secara tematik terintegratif dan pendekatan pembelajaran saintifik? Sudah mencoba untuk menerapkannya dengan hal yang sederhana pada RPP dan ulangan harian saja sesuai tuntutan Kurikulum SD 2013 karena LKS dari Kurikulum SD 2013 mengedepankan pendekatan saintifik. 5. Sejauh mana pemahaman BapakIbu tentang komponen- komponen yang harus ada di dalam LKS yang menggunakan Pendekatan Saintifik? Komponen LKS sebenarnya mengacu kepada keterampilan saintifik tersebut, yaitu mengobsevasi, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. 6. Apakah kesulitan yang BapakIbu hadapi dalam menyusun dan mengembangkan LKS menggunakan Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013? Kesulitan yang dihadapi dalam menyusun dan mengembangkan LKS adalah. 1. Waktu. 2. SDM, terutama Teknologi Informasi. 7. Bagaimana usaha atau cara BapakIbu Usaha yang dilakukan adalah 1. Kerja sama dengan guru kelas II secara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI