67
Sekolah Dasar. Data tersebut kemudian dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Data diperoleh melalui data berupa skor dari instrumen penilaian berupa lembar kuesioner oleh validator ahli lembar kerja
siswa dan guru SD kelas II. Skor yang didapat kemudian dikonversikan menjadi data interval skala lima. Nilai skala lima
digunakan untuk memberikan nilai terhadap kelayakan produk yang dihasilkan. Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang
dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup baik 3, kurang baik 2, sangat kurang baik 1. Skor yang sudah didapat kemudian
dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo 2008:101 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima Interval Skor
Kategori
X Xi + 1,80 SBi Sangat Baik
Xi + 0,60 Sbi X ≤ Xi + 1,80 Sbi
Baik Xi -
0,60 Sbi X ≤ Xi + 1,80 Sbi Cukup Baik
Xi + 0,60 Sbi X ≤ Xi - 1,80 Sbi Kurang Baik
X Xi - 1,80 SBi Sangat Kurang Baik
Keterangan: Rerata ideal
̅
i
: skor maksimal ideal + skor
minimal ideal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Simpangan baku ideal SB
i
: skor maksimal ideal - skor
minimal ideal X
: Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data
kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi sebagai tersebut:
Diketahui: Skor maksimal ideal
: 5 Skor minimal ideal
: 1 Rerata ideal
̅
i
: 5+1 = 3
Simpangan baku ideal SB
i
: 5-1 = 0,67
Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik,
dan sangat kurang baik. Jawaban:
Kategori sangat baik = X ̅
i
+ 1,80 SB
i
= X 3 + 1, 80. 0,67 = X 3 + 1,21
= X 4,21 Kategori baik
= ̅
i
+ 0,60SB
i
X ≤ ̅
i
+ 1,80SB
i
= 3 + 0,60. 0, 67 X ≤ 3 + 1, 80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21
= 3,40 X ≤ 4,21 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kategori cukup baik = ̅
i
- 0,60SB
i
X≤ ̅
i
+ 0,60SB
i
= 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67
= 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40
= 2,60 X≤ 3,40 Kategori kurang baik =
̅
i
- 1,80SB
i
X≤ ̅
i
- 0,60SB
i
= 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67
= 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40
= 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik =
≤ ̅
i
– 1,80SB
i
= X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21
= X ≤ 1,79 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data
kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor
Kriteria
4,22 – 5,00
Sangat Baik 3,41 - 4,21
Baik 2,61 - 3,40
Cukup 1,80 - 2,60
Kurang 1,00 - 1,79
Sangat Kurang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dikonversikan dari data
kuantitatif ke data kulitatif dalam kategori tetentu seperti tertera pada tabel skor skala lima.
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal dalam melakukan penelitian pengembangan lembar kerja siswa ini adalah melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh
peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah diuraikan di bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara
melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada guru kelas II SDN Kalasan 1 yaitu ibu E.C pada hari Sabtu tanggal 29 juni 2015 pukul 10.20. Wawancara ini
dilakukan untuk mengetahui mengenai sejauh mana pemahaman guru mengenai kurikulum 2013, pendekatan saintifik dan Lembar Kerja Siswa, sehingga dalam
wawancara ini diharapkan agar pengembangan Lembar Kerja Siswa menggunakan pendekatan saintifik yang akan dikembangkan disusun sesuai
dengan Kurikulum 2013.
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Peneliti melakukan wawancara kepada guru E.C kelas II SDN Kalasan 1, pada tanggal 29 Juni 2015. Wawancara tersebut berpedoman pada 10 butir
pertanyaan untuk melakukan survei kebutuhan lembar kerja siswa pada pendekatan saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013. Berikut data hasil
wawancara dengan guru kelas I SD N Kalasan 1, yang akan dijelaskan setiap butir.
72
Butir pertanyaan yang pertama Apakah BapakIbu dalam mengajar sering menggunakan media LKS. Guru memberikan jawaban bahwa dalam kegiatan
mengajar guru sering menggunakan media lembar kerja siswa LKS karena media lembar kerja siswa merupakan media yang paling penting dalam proses
pembelajaran dalam memahami materi dan dapat mengukur keberhasilan siswa. Butir pertanyaan yang kedua Apakah keunggulan dan kelemahan
maengajar menggunakan media LKS. Guru memberikan jawaban bahwa dalam mengajar tentu ada keunggulan dan kelemahan. Dalam menggunakan media
lembar kerja siswa ada keunggulan yaitu media lembar kerja siswa dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, menambah minat siswa, siswa
antusias, memberikan motivasi kepada siswa, efektif dan efisien, tidak mudah jenuh dan pencapaian prestasi belajar yang optimal. Sedangkan kelemahan dalam
menggunakan media lembar kerja siswa yaitu guru tidak kreatif dan inovatif, guru menjadi malas, guru menjadi tidak profesional dan guru tidak menghiraukan yang
akan diperoleh siswa. Butir pertanyaan yang ketiga, Apakah BapakIbu sudah terampil dalam
membuat LKS. Guru memberikan jawaban bahwa dalam membuat media lembar kerja siswa harus mempunyai keterampilan jika LKS berpedoman pada silabus.
Akan tetapi, jika LKS yang sudah dibukukan dan diperjualbelikan belum pernah membuatnya.
Butir pertanyaan yang keempat, Apakah BapakIbu sudah menerapkan media LKS yang sesuai tuntutan kurikulum SD 2013 yang mengemas materi
pelajaran secara tematik terintegratif dan pendekatan pembelajaran saintifik. Guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI