Kemuliaan profesi ini juga karena anggapan dari masyarakat secara umum. Seorang mahasiswa baru yakni mahasiswa angkatan 2009 mengutarakan
pendapatnya yang sedikit berbeda dari yang lain. Penuturannya secara langsung: “Membicarakan sebuah pekerjaan sebagai profesi itu sepertinya ada sisi
lain atau konotasi negatif bagi yang bukan profesi, semacam amatiran. Mungkin tidak semua pekerjaan bisa disebut sebagai profesi, tapi kalau
menurut saya semua pekerjaan itu mulia, karena sudah ada spesialisasi masing-masing, hanya saja masyarakat dari awal sudah menganggap
guru atau pendidik itu orang yang ilmunya banyak, perilakunya baik, apalagi kalau di desa-desa seperti di tempat saya. Anggapan masyarakat
itu lah yang membuat pekerjaan sebagai guru atau profesi pendidik dianggap pekerjaan yang mulia dan banyak yang ingin menjadi guru
agar dihormati, terutama orang desa” WYK18122009
Dari pendapat kelima informan di atas dapat disimpulkan bahwa citra dan status guru sampai saat ini memang masih baik dan terhormat di beberapa kalangan
masyarakat terutama di pedasaan. Guru adalah sosok yang dianggap pandai oleh masyarakat sehingga profesi sebagai guru pun dinilai terhormat karena bukan
pekerjaan kasar yang hanya mengandalkan otot saja tetapi lebih dari itu dalam menjalankan tugasnya seorang guru adalah dengan kepandaian dan keterampilannya.
Selain itu tugas seorang guru dan mendidik dan mencerdaskan anak-anak juga membuat profesi ini dianggap mulia. Alasan lain dari para informan adalah bahwa
karena profesi sebagai guru seharusnya merupakan panggilan jiwa dan tidak setiap guru menuntut imbalan materi atas tugasnya. Sehingga masyarakat yaitu kalangan
mahasiswa khususnya beranggapan pekerjaan sebagai guru adalah sebuah pekerjaan yang mulia.
b. Profesi Pendidik adalah Profesi Sumber dari Segala Profesi
Keberadaan sebuah profesi dalam suatu masyarakat saling berkaitan satu sama lain. Sebuah profesi bisa jadi membutuhkan profesi lain untuk menuju
profesionalitasnya. Begitu juga profesi pendidik. Sebagai sebuah profesi yang tugas dan peranannya mengajar baik di sekolah secara formal maupun masyarakat secara
informal, profesi ini dibutuhkan oleh profesi-profesi lain yang berkembang. Hal ini berdasarkan pendapat informan sebagaimana yang dituturkan:
“Pendidik itu guru dimanapun, kapanpun dan bagi siapapun.. Sebelum kita bisa apa-apa kita sudah bertemu pendidik pertama kita yaitu ibu dan
bapak kita. Nah setelah sekolah kita bertemu guru sejati kita, bapak dan ibu guru yang memang menjadi guru adalah pekerjaanprofesinya. Ini
terus berlanjut selama kita masih sekolah, kita terus berhubungan dengan guru, terus diajar oleh guru, sampai kita bisa menjadi apa yang
kita mau, guru juga mungkin, polisi, dokter, pilot, arsitek, ataupun presiden. Profesi-profesi baru itu tadinya dididik oleh guru. Semua
dimulai oleh seorang pendidik” WWS14122009
WS berpendapat bahwa semua profesi pada awalnya membutuhkan seorang guru untuk mengajarinya dalam setiap jenjang pendidikan yang harus ditempuh
untuk meraih cita-citanya. Pendapat ini diperkuat oleh penuturan FN dan ND yang menyatakan bahwa guru itu sumber semua profesi karena seseorang tidak akan bisa
apa-apa dan menjadi apa-apa tanpa ada orang lain yang mengajari, melatih dan mendidik. Dan orang yang bertugas serta bertanggungjawab atas semua itu adalah
guru sesuai dengan bidangnya atau tingkatannya. Berikut penuturan langsungnya:
“Presiden kan ada syarat akademiknya, dokter apalagi, nah dalam menempuh syarat akademik sekolah dan belajar, menjadi murid dulu
dengan dididik oleh bapak ibu guru. Coba saja tidak ada guru di dunia ini, semua orang akan tetap bodoh terus dan tidak ada yang menjadi
apa-apa, mungkin kalau sakit hanya ada dukun karena tidak ada dokter, negara dipimpin orang kaya atau yang berkuasa saja tanpa ada syarat
kepandaian tertentu. Guru itu sumbernya, agar orang bisa menjadi apa yang dicita-citakan” WND16122009
Senada dengan itu FN mengatakan: “Sumber semua profesi lain, apa pun itu, itu adalah dari guru. Presiden,
hakim, dokter tadinya kan juga sekolah, dididik oleh guru” WFN14122009.
Dari pernyataan di atas FN menunjukkan bahwa semua profesi dapat diraih dengan menempuh pendidikan atau sekolah dulu yang di sana dididik oleh seorang
guru. YK dan OH juga berpendapat bahwa setiap orang yang memiliki pekerjaan atau profesi tentu pada awalnya juga disyaratkan memiliki ilmu di bidangnya, ilmu
tersebut mereka peroleh dari seseorang yang berprofesi sebagai guru. Berikut penuturan OH:
“Saya memang kurang begitu paham tentang profesi, pekerjaan, pengangguran, kerja profesional atau pun istilah-istilah lain yang
berhubungan dengan dunia pekerjaan, hanya aja yang saya tahu, ada pekerjaan yang disebut sebagai profesi dan dia itu harus pintar, paling
tidak menguasai bidangnya, nah untuk semua itu dia menempuh pendidikan, saat menempuh pendidikan itu lah guru yang mengajar, jadi
profesi guru itu ibarat UUD atau pancasila saya lupa yang menjadi sumber dari segala sumber hukum, nah kalau profesi pendidik atau guru
berarti sumber dari segala profesi WOH152009
Dari pendapat para informan tersebut dapat ditarik simpulan bahwa pendidik atau khususnya guru memang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk
mendidik anak didik, terutama di lingkungan sekolah. Oleh karena itu guru harus mendorong dan memotivasi anak didiknya agar memiliki cita-cita yang tinggi dan
membantu mereka untuk mencapai cita-citanya. Sehingga ketika seorang anak didik telah dewasa dan mampu menjadi seperti yang dia inginkan semua itu tidak lepas
karena peran sang guru yang telah mengajar, mendidik dan memotivasinya, karena itu profesi sebagai pendidik atau guru dipandang sebagai sumber dari segala profesi.
c. Profesi Pendidik adalah Profesi yang Multidimensional