4. Alasan Mahasiswa dalam Memandang Profesi Pendidik
a. Guru Mengabdi Tanpa Tanda Jasa untuk Mendidik Generasi Bangsa
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Tugas guru menyangkut pembinaan sifat mental
dan spiritual manusia yang pasti melibatkan rasa dan renik-renik unik dalam raut kehidupan, tugas ini tidak mungkin digantikan oleh mesin secanggih apapun, karena
secanggih apa pun mesin tidak akan memiliki perasaan. Selain itu dikarenakan mereka menganggap masa depan anak didik yang dianggap sebagai generasi penerus
bangsa itu ada di tangan guru dan merupakan tanggung jawab guru, mendidik berarti menyiapkan masa depan suatu generasi dan jika guru gagal dalam mendidik maka
berarti gagal membentuk satu generasi manusia. Sementara itu guru dalam menjalankan profesinya tidak semata mengandalkan imbalan materi atau gaji
sehingga kerjanya lebih dikenal dengan pengabdian.
b. Guru Mengajar Anak Didik yang Menjadi Berbagai Macam Profesi
Setiap profesi mensyaratkan adanya tingkat atau bidang akademik tertentu, selama menempuh pendidikan akademik tersebut peserta didik diajar oleh seorang
guru, sampai kemudian mereka menyelesaikan pendidikannya dan menjadi profesi yang diinginkan, sehingga profesi pendidik dipandang sebagai sumber dari adanya
profesi lain.
c. Tugas Pendidik Bersifat Multidimensi
Tugas seorang pendidik tidak sebatas di sekolah atau lembaga tempat dia mengajar namun juga terdapat tugas yang berkaitan dengan dinas maupun non-dinas.
Tugas pendidik mencakup tugas mendidik, tugas kemanusiaan dan tugas kemasyarakatan yang masing-masing menuntut peran tersendiri dari seorang
pendidik sehingga profesi pendidik dipandang multidimensi.
d. Profesi Pendidik Kurang Diperhatikan Oleh Pemerintah
Kesejahteraan guru sejak lama kurang diperhatikan pemerintah dibanding dengan para pejabat negara yang mendapat begitu banyak fasilitas. Hal ini juga tidak
terlepas dari anggaran pendidikan yang belum direalisasikan sepenuhnya. Meskipun dewasa ini semakin terlihat upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
guru seperti dengan adanya sertifikasi guru, namun karena berbagai permasalahan di lapangan jadi belum bisa sepenuhnya mengangkat kesejahteraan guru.
e. Banyak Orang yang tidak Memenuhi Kualifikasi sebagai Guru Namun
Menjadi danatau Dijadikan Guru
Masyarakat masih memiliki anggapan bahwa siapapun bisa menjadi guru asal memiliki pengetahuan meskipun yang bersangkutan tidak dipersiapkan untuk
menjadi seorang yang berprofesi sebagai pendidik. Kebijakan pemerintah pun tidak ada yang mematahkan anggapan ini, bahkan ada kecenderungan bahwa hal ini justru
kebijakan dari pemerintah itu sendiri secara tidak langsung. Akibatnya banyak orang yang tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi guru namun tetap memaksakan diri
menjalani profesi ini. Padahal sebagai sebuah profesi, seharusnya hanya orang-orang tertentu yang sesuai syarat-syarat profesilah yang bisa menjadi guru.
f. Profesi Pendidik Dianggap Membutuhkan Syarat yang Relatif Mudah
Profesi atau pekerjaan sebagai guru, bagi sebagian orang bisa jadi profesi alternatif kalau tidak bisa meraih pekerjaan yang dicita-citakan atau yang sesuai
dengan latar belakang akademiknya. Hal ini tidak terlepas dari pandangan mereka tentang profesi atau pekerjaan sebagai guru, tidak sedikit orang yang justru malu
menjadi guru karena dianggap kurang berkelas. Bekerja sebagai guru adalah pilihan terakhir setelah mencari pekerjaan lain, ironisnya ini juga dilakukan oleh lulusan
FKIP. Jadi niat seseorang menjadi guru dalam hal hanya semata karena butuh pekerjaan dan penghasilan
D. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori
Pada sub bab sebelumnya telah dijelaskan dsekripsi hasil dan adanya penyajian data serta temuan penelitian di lapangan. Pada sub bab berikut ini akan
dibahas lebih lanjut. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memperoleh makna yang mendasari temuan-temuan penelitian berkaitan dengan teori-teori yang relevan dan
dapat pula terjadi penemuan teori baru dari penelitian ini kemudian dinyatakan dalam bentuk simpulan. Temuan data-data yang dihasilkan dari penelitian ini kemudian
dianalisis berdasarkan teori-teori atau pendapat yang ada atau sedang berkembang. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dilakukan pembahasan secara rinci.
1. Pandangan Mahasiswa tentang Profesi Pendidik
Mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang profesi pendidik sehingga makna profesi pendidik bagi mereka juga berbeda-beda meskipun ada yang
memiliki pendapat serupa. Makna profesi pendidik bagi para mahasiswa yang menjadi informan dalam penelitian ini, yaitu: profesi pendidik adalah profesi yang
mulia, profesi pendidik adalah profesi yang menjadi sumber dari segala profesi, profesi pendidik adalah profesi yang menuntut totalitas, profesi pendidik adalah
profesi yang terpinggirkan, profesi pendidik adalah profesi yang rawan tercemar. Selanjutnya akan dijelaskan secara rinci yaitu sebagai berikut:
a. Profesi Pendidik adalah Profesi yang Mulia
Seperti yang dikemukakan oleh FN, ND, WS, OH dan YK bahwa profesi pendidik adalah sebuah profesi yang mulia, karena tugas dari seorang guru itu sendiri
yang mencerdaskan kehidupan bangsa dan terkadang tanpa diimbangi dengan imbalan yang pantas.
Bagus Herdananto 2009:6 menyebutkan bahwa memang ada sebagian orang yang menganggap profesi pendidik adalah profesi mulia sehingga banyak
orang yang memilih profesi ini karena hal tersebut. Sebagian orang mengerti bahwa tugas mendidik adalah tugas yang sangat mulia, karena mendidik bukan hanya
sekedar memberikan ilmu namun mendidik adalah mentransformasikan pengetahuan sekaligus nilai-nilai moral anak didik. Proses ini merupakan pekerjaan berat yang