Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik Bersifat Multidimensi Profesi Pendidik Kurang Diperhatikan oleh Pemerintah

Keberadaan profesi pendidik di tengah-tengah profesi lain dalam masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap profesi lain. Banyak yang menganggap bahwa profesi ini merupakan sumber dari adanya profesi lain yang dijalani oleh seseorang karena setiap profesi memerlukan syarat akademik tertentu dan syarat akademik tersebut di dapatkan dari jenjang pendidikan yang harus ditempuh. Seorang guru berperan dalam setiap jenjang pendidikan ini dengan mengajar dan mendidik sampai anak didik menamatkan studinya. Selain menuju sebuah profesi pendidik secara sederhana juga membuat seseorang menjadi tahu akan sesuatu. Perkara dari tidak tahu menjadi tahu bukan merupakan hal yang sepele. Dalam hal ini pendidik yang hanya sekedar membuat seseorang menjadi tahu tidak harusseorang guru, bisa jadi orang tua atau siapa saja. Karena selain syarat akademik, seseorang dalam mencapai cita-citanya menjadi suau profesi tertentu tentu tidak lepas dari didikan yang dia dapat di luar pendidikan akademik atau sekolah yang langsung berinteraksi dengan guru. Untuk menjadi profesi tertentu juga perlu didikan dari keluarga berupa motivasi ata dukungan. Ravik Karsidi 2005 menyebutkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dari keluarga. J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2008 menyebutkan bahwa keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi manusia. Hal ini dimungkinkan karena berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga. Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu berkomunikasi diantara anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orang tua mempunyai peran yang penting untuk mendidik anak-anak, sehingga menimbulkan hubungan emosional yang sangat diperlukan dalam proses pembentukan pribadi anak. Ketiga,adanya hubungan sosial yang tetap sehingga orang tua mempunyai peranan yang penting terhadap pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu apa yang ditanamkan oleh keluarga atau orang tua terhadap anak itulah yang juga berperan dalam menunjang tugas guru mendidik seorang anak tersebut di sekolah agar menjadi profesi yang diinginkan, baik itu profesi sebagai pendidik juga, sebagai dokter, presiden ataupun profesi lain.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik Bersifat Multidimensi

Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Menurut Moh. Uzer Usman 2009:6 terdapat tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. OH dan ND mengaku pandangannya terhadap profesi pendidik juga karena tugas dan tanggungjawab seorang pendidik yang begitu kompleks. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Sedangkan tugas guru dalam kemasyarakatan, masyarakat selalu menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan keteladanan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berdasarkan Pancasila. Moh. Uzer Usman, 2009:7

d. Profesi Pendidik Kurang Diperhatikan oleh Pemerintah

Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan, walaupun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih namun, jika tidak ditunjang oleh keberadaan guruyang berkualitas tidak akan bisa menghasilkan pembelajaran yang maksimal. Sampai saat ini guru dikenal sebagai profesi yang sederhana, hal ini bukan merupakan kemuan dari guru sendiri namun karena menurut pandangan para informan perhatia pemerintah kurang terhadap guru, kebijakan pemerintah seringkali tidak mendukung keberdaan guru. Meski sesama abdi negara tidak semua pegawai mendapatkan fasilitas yang sama. Terlebih seorang guru yang terkenal dengan kesederhanaannya. Asep Umar Fakhrudin 2009 menyebutkan keberadaan sangat tidak sebanding antara peran dan tanggung jawabnya dengan perhatian dari pemerintah terhadap kesejahteraannya. Hal ini semakin terlihat nyata jika yang dilihat adalah keberadaan guru bantu, sebagai sesama tenaga pendidik yang bahkan bisa jadi telah mengabdi lebih lama pemerintah juga kurang memperhatikan keberadaaan dan kesejahteraan mereka. Beberapa daerah kemudian membentuk Forum Komunikasi Guru Honor FKGH untuk memperjuangkan nasib guru bantu dan honorer tersebut.

e. Banyak Orang yang Tidak Memenuhi Kualifikasi sebagai Guru Namun

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND LOYALTY PADA PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan 2005-2007 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember)

0 12 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Persepsi Mahasiswa Tentang Disiplin Kerja Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan

0 6 72

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

9 32 60

K8408002 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 1 199

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60

Busana sebagai identitas (Kajian Fenomenologi tentang Cara Berbusana Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS)

0 3 125

Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK - ANALISIS TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS DALAM UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA

0 1 15