Guru Mengabdi Tanpa Tanda Jasa untuk Mendidik Generasi Bangsa

diem digitukan tapi efeknya kan ga bagus buat perkembangan si murid, mbak” WYK21122009 Pendapat ini diperkuat oleh FN, berikut penuturannya: “Guru ideal juga tidak boleh egois. Jangan hanya karena dia jadi center di kelas waktu ngajar terus pembelajaran harus ala dia. Dia kan dibayar untuk mencerdaskan murid jadi harus memperhatikan keinginan belajar muridnya” WFN20122009 Menurut WS, YK dan FN guru yang ideal salah satunya harus memenuhi kriteria tidak egois, harus pengertian terhadap kebutuhan dan keinginan anak didik, tidak menganggap dirinya paling tahu dan paling benar dalam kegiatan pembelajaran karena sebagai manusia biasa guru tentu tidak luput dari kesalahan dalam menyampaikan materi pelajaran.

4. Alasan Mahasiswa dalam Memandang Profesi Pendidik

Pandangan muncul karena dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yang menjadi alasan, baik yang berkaitan dengan obyek yang dipandang maupun subyek yang memandang. Adapun alasan-alasan mahasiswa dalam memandang profesi pendidik adalah sebagai berikut:

a. Guru Mengabdi Tanpa Tanda Jasa untuk Mendidik Generasi Bangsa

Tugas guru menyangkut pembinaan sifat mental dan spiritual manusia yang pasti melibatkan rasa dan renik-renik unik dalam raut kehidupan, tugas ini tidak mungkin digantikan oleh mesin secanggih apapun, karena secanggih apa pun mesin tidak akan memiliki perasaan. Hanya saja, masalahnya sekarang adalah bagaimana masyarakat memandang profesi pendidik? Sebab, kenyataannya, masyarakat masih tetap mengakui profesi dokter atau hakim dianggap lebih tinggi dibandingkan dengan profesi pendidikguru. Hal ini berdasarkan pendapat para informan sebagaimana yang diutarakan oleh OH: “Dari awal kemarin saya sudah mengatakan bahwa pekerjaaan sebagai guru itu sangat mulia ya karena tugas guru tersebut yang mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas ini bukan tanggungjawab yang ringan bahkan sangat berat menurut saya karena konsekuensi yang harus ditanggung guru juga banyak, sampai-sampai digelari pahlawan tanpa tanda jasa karena ya mungkin sampe ga ada yang tahu tanda apa yang paling pas buat membalas jasa seorang guru yang begiru mulia, lebay ya, Mbak, hehe” WOH15122009 Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Kompleksitas tugas guru inilah yang menjadi salah satu alasan mahasiswa dalam memandang profesi guru. Pendapat OH ini diperkuat oleh ND yang menuturkan: “tugas guru itu berat. Anak-anak didik...jadi inget kuliah perkembangan peserta didik, hehe...mereka itu ibarat orang yang akan melakukan perjalanan panjang, tujuan akhirnya profesi dia yang baru, nah dalam perjalanan itu mereka butuh bekal, didikan dan ilmu dari para gurulah bekal mereka. Udah gitu guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, kalo menurut aku sech lebih tepat pahlawan tanpa balas jasa, hehe jadi ya imbalan untuk guru dianggep ga perlu gede jadi gajinyanya dianggap tidak perlu besar, kerjanya cukup disebut mengabdi, kacian kan? Makanya saya cari kerja yang tugasnya ringan saja, beban moral menjadi guru itu” WND20122009. ND sebelumnya memang sudah mengatakan bahwa profesi sebagai pendidik atau guru itu harus totalitas dalam semua hal, baik dalam wawasan, maupun dalam hal kepribadian, juga dimana saja baik di sekolah maupun masyarakat. YK juga menuturkan bahwa pandangannya tentang profesi guru disebabkan oleh berita-berita yang dia dengar dan baca, seperti yang dituturkan: “Tugas guru itu berat, meski kelihatannya hanya menyampaikan materi tapi dibalik itu harus menjamin kesuksesan anak didik di kemudia harisebenarnya. Tugas itu nyangkut persiapan satu generasi kalo gagal didik murid berarti gagal membina satu generasi manusia” WYK22122009 Berdasarkan pendapat para informan tersebut dapat diambil simpulan bahwa pandangan mereka tentang profesi pendidik bahwa profesi pendidik itu adalah profesi yang mulia dikarena mereka menganggap masa depan anak didik yang dianggap sebagai generasi penerus bangsa itu ada di tangan guru dan merupakan tanggung jawab guru, sementara itu guru dalam menjalankan profesinya tidak semata mengandalkan imbalan materi atau gaji sehingga kerjanya lebih dikenal dengan pengabdian, bahkan predikat yang lama dilekatkan pada seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menurut seorang informan belakangan lebih dikenal dengan pahlawan tanpa dibalas jasanya. .

b. Pendidik Mengajar Anak Didik untuk Menjadi Berbagai Macam Profesi

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND LOYALTY PADA PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan 2005-2007 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember)

0 12 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Persepsi Mahasiswa Tentang Disiplin Kerja Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan

0 6 72

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

9 32 60

K8408002 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 1 199

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60

Busana sebagai identitas (Kajian Fenomenologi tentang Cara Berbusana Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS)

0 3 125

Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK - ANALISIS TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS DALAM UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA

0 1 15