Profesi Pendidik adalah Profesi yang Terpinggirkan Profesi Pendidik adalah Profesi yang Rawan “Tercemar” Profesi Pendidik adalah Profesi Alternatif dalam Mencari Pekerjaan

Pendidik atau khususnya guru memang memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mendidik anak didik, terutama di lingkungan sekolah. Oleh karena itu guru harus mendorong dan memotivasi anak didiknya agar memiliki cita-cita yang tinggi dan membantu mereka untuk mencapai cita-citanya. Sehingga ketika seorang anak didik telah dewasa dan mampu menjadi seperti yang dia inginkan, seperti pilot, dokter, hakim atau bahkan presiden semua itu tidak lepas karena peran sang guru yang telah mengajar, mendidik dan memotivasinya. Jadi sumber profesi yang lain adalah profesi pendidik yang melakukan tugas mendidik mereka menjadi profesi yang diinginkan.

c. Profesi Pendidik adalah Profesi yang Multidimensional

Menjadi seorang pendidik atau guru tidaklah mudah. Tugas dan kewajiban yang melekat padanya tidak hanya sebatas di ruang kelas dalam rangka mengajar. Namun juga memiliki tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan sebagai konsekuensi dari profesinya. Setiap profesi memang memiliki konsekuensi-konsekuensi tertentu dan jika kita menolak konsekuensi tersebut berarti kita menolak profesi. Begitu pula profesi sebagai pendidik, memiliki sederet konsekuensi yang melekat kepadanya. Sehingga tugas seorang guru begitu kompleks dan butuh totalitas di dalamnya agar bisa menjadi seorang guru yang profesional.

d. Profesi Pendidik adalah Profesi yang Terpinggirkan

Guru selama beberapa dasawarsa digambarkan sebagai sebuah profesi yang cukup memprihatinkan. Bahkan seorang penyanyi legendaris, Iwan fals sampai menciptakan sebuah lagu Oemar Bakri dengan tipikal sepeda bututnya untuk menggambarkan kondisi memprihatinkan dari pahlawan tanpa tanda jasa yang belakangan justru disebut pahlawan kurang dibalas jasa ini. Sebagai sebuah profesi yang begitu vital untuk kemajuan sebuah bangsa seharusnya guru mendapat perhatian lebih dari pemerintah agar lebih baik dalam menjalankan tugasnya dan meningkatkan mutu pendidikan. Namun hal ini hanya sebatas khayalan para guru saja, tidak sedikit kondisi guru di daerah pedalaman yang masih jauh di bawah garis sejahtera.

e. Profesi Pendidik adalah Profesi yang Rawan “Tercemar”

Masyarakat masih memiliki anggapan bahwa siapapun bisa menjadi guru asal memiliki pengetahuan meskipun yang bersangkutan tidak dipersiapkan untuk menjadi seorang yang berprofesi sebagai pendidik. Kebijakan pemerintah pun tidak ada yang mematahkan anggapan ini, bahkan ada kecenderungan bahwa hal ini justru kebijakan dari pemerintah itu sendiri secara tidak langsung. Akibatnya banyak orang yang tidak meiliki kualifikasi untuk menjadi guru namun tetap memaksakan diri menjalani profesi ini. Padahal sebagai sebuah profesi, seharusnya hanya orang-orang tertentu yang sesuai syarat-syarat profesilah yang bisa menjadi guru. Inilah yang disebut “pencemaran” profesi.

f. Profesi Pendidik adalah Profesi Alternatif dalam Mencari Pekerjaan

Karena masih berkembangnya anggapan masyarakat bahwa profesi guru hanya profesi kelas kesekian dibanding profesi lain dan syarat menjadi guru pun dianggap relatif mudah maka banyak orang yang pada akhirnya memilih menjadi guru setelah mencoba melamar berbagai pekerjaan tidak diterima. Menurut para informan menjadi guru hanya perlu memahami materi yang diajarkan tidak perlu menguasai IT ataupun bahasa asing. Jadi orang-orang seperti ini menjadi guru bukan karena keinginannya tetapi karena butuh pekerjaan dan penghasilan. Bahkan bagi mahasiswa keguruan sendiri tidak sedikit yang lulus masih mencoba pekerjaan lain sebelum pada akhirnya menyerah dan memilih menjadi guru.

2. Eksistensi Profesi Pendidik di Masyarakat Menurut Mahasiswa

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND LOYALTY PADA PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan 2005-2007 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember)

0 12 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Persepsi Mahasiswa Tentang Disiplin Kerja Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan

0 6 72

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

9 32 60

K8408002 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 1 199

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60

Busana sebagai identitas (Kajian Fenomenologi tentang Cara Berbusana Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS)

0 3 125

Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK - ANALISIS TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS DALAM UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA

0 1 15