Positivistik 2 SKS, Teori Antropologi Non Positivistik 2 SKS, Antropologi Religi 2 SKS, Antropologi Pembangunan 2 SKS, Lembaga Sosial 2 SKS, Psikologi Sosial 2
SKS, Pendataan Sosial Budaya 3 SKS, Sosiologi Keluarga 2 SKS, Patologi Sosial 2 SKS, Sosiologi Pendidikan 2 SKS, Sosiologi Ekonomi 2 SKS, Pengembangan
Masyarakat 2 SKS, Perilaku Organisasi 2 SKS, Teori kritis dan Fasilitatif 2 SKS, Etnografi I 2 SKS, Etnografi II 2 SKS, Filsafat Manusia 2 SKS, Pengantar Metode
Penelitian 2 SKS, Pengantar Statistik Sosial 2 SKS, Statistik Sosial lanjut 3 SKS, Metode Penelitian Kuantitatif 3 SKS, Metode Penelitian Kualitatif 2 SKS, Penelitian
Tindakan Kelas 2 SKS, Praktek Terpadu 3 SKS dan skripsi 6 SKS.
Mata Kuliah Keahlian Berkarya terdiri dari 16 SKS yaitu: Pengembangan Kurikulum Sosant 2 SKS, Strategi Pembelajaran Sosant 2 SKS, Perencanaan
Pembelajaran Sosant 2 SKS, Evaluasi Pembelajaran Sosant 2 SKS, Pengajaran Mikro 2 SKS dan PPL Pembelajaran Sosant 4 SKS.
Mata Kuliah Perilaku Berkarya terdiri dari 6 SKS yaitu Pengantar Ilmu Sosial 2 SKS, Pendidikan Ilmu Sosial 2 SKS, Studi Masyarakat Indonesia 2 SKS. Mata
Kuliah Pilihan Wajib terdiri dari 34 SKS yang wajib diambil 16 SKS yaitu Pendidikan Non Formal 2 SKS, Pendidikan Vokasional 2 SKS, Etika Sosial 2 SKS,
Foklor 2 SKS, Pekerjaan Sosial 2 SKS, Penelitian Sosial Budaya 2 SKS, Kuliah Kerja Pemberdayaan Masyarakat 2 SKS, Antropologi Linguistik 2 SKS, Jurnalistik 2
SKS, Antropologi Pendidikan2 SKS, Managemen Strategik 2 SKS, Managemen SDM 2 SKS, Kebijakan Publik 2 SKS, Psikologi pendidikan 2 SKS, Kajian Gender 2
SKS, Kajian Sosial Politik 2 SKS, Kesehatan Masyarakat 2 SKS.
10. Mahasiswa
Mahasiswa yang masih aktif kuliah pada tahun akademik 20092010 ini sejumlah 258 mahasiswa terdiri dari mahasiswa angkata 2006-2009. Sementara itu
mhasiswa mahasiswa angkatan tahun 2005-2001 ada beberapa yang masih belum menyelesaikan studinya sampai saat ini dan sedang menyusun skripsi. Mahasiswa
program studi Pendidikan Sosiologi Antropologi terdiri dari 3 jenis, yaitu mahasiswa reguler, mahasiswa Non Reguler dan mahasiswa swadana. Mahasiswa reguler
terdapat pada semua angkatan, mahasiswa non reguler hanya terdapat pada angkatan 2006, sedangkan mahasiswa swadana terdapat pada angkatan 2008 dan 2009.
Penerimaan mahasiswa baru pada tahun 2001 sebanyak 43 mahasiswa, tahun 2002 sejumlah 47 mahasiswa, tahun 2003 sejumlah 44, tahun 2004 sejumlah
42, tahun 2005 sejumlah 38, tahun 2006 sejumlah 56 mahasiswa, tahun 2007 sejumlah 35 mahasiswa, tahun 2008 sejumlah 92 mahasiswa dan tahun 2009
sejumlah 98 mahasiswa. Sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2009 ada 1 mahasiswa yang drop out pada tahun 2003 karena suatu hal. Selain itu juga ada
beberapa mahasiswa yang keluar pada semester 3 karena diterima di perguruan tinggi lain.
11. Himpunan Mahasiswa Program HMP
Himpunan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi bernama HIMADIKSAN kependekan dari Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Sosiologi Antropologi. Didirikan pada tanggal 7 mei 2002 dan bertempat di
sekretariat HIMADIKSAN Gd C Lt 1 FKIP UNS. HIMADIKSAN bertujuan untuk mewujudkan demokrasi sebagai sarana mengakomodasi segala aspirasi guna
membuka wacana baru di lingkungan program studi Sosiologi Antropologi serta sebagai ajang pembelajaran bagi Mahasiswa.
Sampai saat ini HIMADIKSAN telah beberapa kali melakukan reorganisasi dan pada tahun 20092010 ini sebagai Ketua Umum HIMADIKSAN adalah Okta
Hadi mahasiswa angkatan 2008. Dalam struktur kepengurusan HIMADIKSAN terdiri dari ketua Umum, sekretaris Umum beserta staff, bendahara umum beserta
staff dan 3 bidang yang membantu yaitu Bidang Pengembangan Organisasi dan Pemberdayaan Angoota, Bidang Pendidikan dan Penalaran dan Bidang Jaringan
Komunikasi dan Informasi. Masing-masing bidang ini bersinergi untuk mencapai tujuan bersama HIMADIKSAN.
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Sampai saat ini sudah banyak tulisan yang merupakan hasil penelitian atau kajian tentang dunia pendidikan dan profesi pendidikguru. Kebanyakan dari tulisan-
tulisan tersebut membahas seputar carut marutnya dunia pendidikan, kompetensi, profesionalisme dan kesejahteraan guru. Mayoritas guru digambarkan kurang
memenuhi kualifikasi dari guru profesional dan kesejahteraan guru kurang diperhatikan oleh pemerintah jika dibandingkan dengan bidang lain.
Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam
konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik
dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat.
Keberadaan profesi pendidik di tengah-tengah profesi lain dalam masyarakat menimbulkan banyak persepsi, hal ini dikarenakan banyak hal, baik yang
melekat pada profesi pendidik itu sendiri maupun stereotip dari masyarakat. Berdasarkan dari hal di atas penulis tertarik untuk meneliti dan mengkaji “Profesi
Pendidik dalam Pandangan Mahasiswa Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS”.
Deskripsi dan analisis penelitian dimaksudkan menyajikan data yang sesuai dengan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu pandangan
mahasiswa tentang profesi pendidik, eksistensi pendidik di masyarakat menurut pandangan mahasiswa, profil pendidik ideal menurut pandangan mahasiswa dan
alasan mahasiswa dalam memandang profesi pendidik. Adapun nama dari subyek penelitian ini merupakan nama samaran atau inisial karena untuk menjaga privasi
informan.
1. Pandangan Mahasiswa tentang Profesi Pendidik
Keberadaan profesi pendidik di tengah-tengah profesi yang lain dalam masyarakat membuat masyarakat melakukan berbagai penilaian, baik dalam profesi
itu sendiri maupun kaitannya dengan profesi lain. Penilaian tentang profesi pendidik dari hasil penelitian sebagaimana pernyataan langsung dari para mahasiswa yang
menjadi informan adalah sebagai berikut: