Guru yang Profesional Guru yang Loyal dan Berdedikasi

kebiasaan hidup yang baik gitu, pola mendidik anak, pola menjalin hubungan dengan keluarga, dan kebiasaan lain guru harus siap dijadikan contoh oleh masyarakat lain” WFN20122009 Eksistensi guru dengan fungsi perannya di atas dalam masyarakat semestinya bukan hanya sebuah persepsi atau penilaian dari segelintir orang saja namun benar-benar merupakan aktualisasi diri seorang guru. Karena masa depan dan keberlanjutan anak didik dan pendidikan akan sangat tergantung pada eksistensi profesi pendidik tersebut. Dari pendapat para informan di atas nampak bahwa guru dijadikan trade center oleh masyarakat, masyarakat menjadikan guru sebagai panutan dalam mendidik anak, menjalin hubungan dengan keluarga juga hal-hal lain yang sifatnya lebih umum seperti melakukan kebiasaan atau tradisi luar untuk dilakukan di lingkungannya seperti yang dikatakan oleh OH, WS dan FN. Peran di masyarakat ini juga merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari seorang tugas dan tanggungjawab seorang guru.

3. Profil Pendidik Ideal Menurut Pandangan Mahasiswa

Berdasarkan persepsinya masing-masing tentang hal-hal yang terkait dengan profesi pendidik, mahasiswa tentu mempunyai tipe profil seorang pendidik ideal yang diharapkannya. Adapun profil pendidik atau guru yang ideal menurut versi para informan adalah sebagai berikut:

a. Guru yang Profesional

Menurut mahasiswa idealnya seorang pendidik itu harus profesional. Hal ini sebagaimana yang mereka kemukakan, diantaranya oleh FN yang menyatakan: “Pendidik itu kan sebuah profesi jadi ya seorang pendidik yang ideal itu mesti harus profesional, profesional itu menurutku harus menguasai hal- hal yang berkaitan dengan profesinya dan menjalankannya dengan baik” WFN22122009. FN berpendapat bahwa seorang pendidik yang ideal versi dia adalah yang profesional, dan pengertian profesional sendiri menurutnya adalah memahami hal-hal yang berkaitan dengan profesi serta menjalankannya dengan baik. Hal senada juga disampaikan oleh ND. Mahasiswa yang satu ini mengatakan bahwa profesional itu awal dari sebuah profesi dianggap baik, selanjutnya ada banyak tipe yang dia idamkan. ND mengatakan: “Guru ideal itu ya pertama-tama kudu profesional dulu, lha kalo ga gimana dia mo punya kriteria baik yang lain kalo sama profesi yang diemban aja udah ga dilakukan dengan baik” WND23122009 Pendapat ini diperkuat oleh OH yang mengatakan: “So pasti aku mau seorang guru itu profesional, Mbak. Aku juga mau jadi guru yang profesional. Sehingga semua tugasku sebagai guru kutunaikan dengan baik. Jadi seorang guru itu harus bisa membedakan masalah pekerjaannya dengan masalah pribadi juga. Jangan sampai gara-gara habis bertengkar sama suami atau istrinya trus pas ngajar muridnya yang jadi sasaran kemarahan” WOH23122009. Bagi OH dan yang lain profesional itu tidak hanya sebatas pada mampu melakukan semua tugasnya dengan baik tapi juga bijak dalam menyikapi keadaan. Seperti yang dia kemukakan, guru harus profesional antara tugas utamanya sebagai guru juga sebagai anggota keluarga, yang dia contohkan apabila memiliki permasalahan rumah tangga jangan dibawa ke tempat kerja dan menjadikan anak didik sebagai sasaran kemarahan.

b. Guru yang Loyal dan Berdedikasi

Selain profesional para informan juga memiliki tipe-tipe sosok pendidik yang diidealkan oleh mereka masing-masing. Tipe tersebut adalah berdedikasi terhadap profesi. Seperti yang dinyatakan oleh OH: “Seorang guru yang ideal, ya ga cuma guru se, Mbak semua pekerjaan, yang pasti menurutku..dia harus berdedikasi terhadap profesi. Jadi gimana ya...ya pokoknya dia harus loyal, memiliki loyalitas yang tinggi terhadap profesinya. Nah kalo udah kayak gitu kan pasti dia akan berfikir ulang untuk melakukan pelanggaran, kan punya kode etik” WOH23122009. Menurut OH seorang anggota profesi khususnya guru yang ideal harus memiliki loyalitas yang tinggi atau berdedikasi terhadap profesinya, karena dengan demikian dia akan terhindar dari hal-hal yang kurang baik seperti misalnya melakukan pelanggaran, hal ini dikarenakan dalam sebuah profesi terdapat kode etik yang mengatur tentang kewajiban dan hak serta semua yang berhubungan dengan profesi tersebut, seseorang yang berdedikasi tinggi tentu akan sangat memperhatikan dan memegang teguh kode etik profesi tersebut. Pendapat senada juga dikemukakan oleh YK: “Loyalitas itu wajib, baru bisa disebut guru yang ideal. Kalo dia sendiri aja ga loyal, ga punya dedikasi gimana mau menjalankan tugas dengan baik, gimana mo ngajar dengan baik” WYK20122009 Bagi YK dedikasi seseorang akan menentukan bagaimana perilaku dia dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Sehingga guru yang loyal dan berdedikasi tentu akan mengajar dengan baik. Pendapat ini diperkuat oleh WS yang mengatakan: “Kadang ada ya, Mbak guru itu yang keliatannya ngajarnya baik, perilakunya di depan murid juga baik tapi di luar itu lain lagi sikap dan perilakunya. Padahal setahuku guru itu punya kode etik.jadi ya percuma kalo dia Cuma keliatan baik di depan anak didik tapi di luar itu ga kayak seorang guru. Jadi ya idealnya guru itu yang loyallah sama profesinya, perhatikan kode etik guru. Memang susah sech zaman sekarang cari guru ideal” WWS21122009 Dari pendapat OH, YK dan WS dapat disimpulkan bahwa guru yang ideal itu harus memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap profesinya, hal ini akan tercermin dalam perilakunya selama menjalankan tugas profesi baik yang menyangkut tugas kedinasan maupun non-dinas. Seorang guru yang memiliki kesetiaan dan dedikasi tentu akan menjunjung tinggi kode etik profesi sehingga perilakunya mencerminkan sosok guru yang ideal.

c. Guru yang Kreatif dan Inovatif dalam Pembelajaran

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND LOYALTY PADA PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan 2005-2007 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember)

0 12 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Persepsi Mahasiswa Tentang Disiplin Kerja Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan

0 6 72

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

9 32 60

K8408002 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 1 199

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60

Busana sebagai identitas (Kajian Fenomenologi tentang Cara Berbusana Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS)

0 3 125

Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK - ANALISIS TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS DALAM UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA

0 1 15