menyamaratakan atau menganggap sama karakter anak didik. Padahal anak didik memerlukan pengertian dari guru untuk bisa menjalani pembelajaran yang
menyenangkan. Guru yang tidak egois akan memiliki sifat rendah hati, baik kepada anak
didik maupun dalam bermasyarakat. Seorang guru yang berhasil memerankan kerendahan hati dalam menjalankan tugasnya akan membuatnya selalu lancar dalam
menyikapi perkembangan dan perilaku anak didik. Kerendahan hati yang dipraktikkan guru memberikan pemahaman dan keteladanan bagi anak didik untuk
juga mengamalkan perilaku yang sama.
Asef 2009 menyebutkan seorang guru yang bisa bersikap rendah hati akan sangat mudah memberikan banyak nilai positif kepada anak didiknya. Sebab,
kerendahan hati terseubut mampu membingkai banyak kearifan yang akan menjadikan peserta didik sebagai pelaku utama dalam pendidikan, karena
kerendahan hati mengajarkan anak didik untuk senantiasa menghargai proses dan keunikan masing-masing siswa.
4. Alasan Mahasiswa dalam Memandang Profesi Pendidik
Sebuah pandangan muncul karena alasan tertentu baik itu yang berkaitan dengan obyek yang dipandang maupun karena subyek yang memandang. Adapun
alasan-alasan mahasiswa dalam memandang profesi pendidik adalah sebagai nerikut:
a. Guru Mengabdi Tanpa Tanda Jasa untuk Mendidik Generasi Bangsa
Bagi sebagian kalangan profesi pendidik dipandang sebagai sebuah profesi yang mulia sebagaimana yang dinyatakan oleh OH, ND dan YK. Menurut mereka
profesi pendidik itu mulia dengan alasan mereka mendidik dan mengajar berarti memberi bekal pada generasi penerus bangsa, selain itu dalam menjalankan
profesinya, pendidik tidak semata mengharapkan imbalan materi sehingga pekerjaannya lebih dikenal dengan pengabdian.
Bagus Herdananto 2009 menyebutkan tugas seorang guru merupakan tugas yang mulia. Kemuliaan guru tersebut antara lain karena membuat orang
menjadi tahu, menegakkan peradaban, mengukir kepribadian anak, mendidik generasi bangsa dan teladan bagi siapa saja.
Bagus atau tidaknya suatu generasi sangat tergantung pada kualitas para pendidiknya. Para pendidik memiliki andil yang sangat besar. Peran pendidik atau
guru jauh lebih banyak daripada didikan orangtua di rumah, karena waktu seorang anak lebih banyak di sekolah sementara di rumah anak lebih sering bermain atau
tidur. Interaksi dengan orangtua tidak sering berkaitan dengan pendidikan. Ini berarti guru masih jauh lebih intensif dalam hal mendidik dan membekali anak-anak sebagai
generasi bangsa. Oleh karena itu pendidikan dan pengajaran guru sangatlah penting. Hanya saja kualitas guru berbeda-beda. Niat guru dalam mengajar pun berbeda-beda.
Banyak guru yang kurang menyadari tugas mulia yang diembannya tersebut. Status dan kebutuhan mencari penghidupan sering membuat lupa para guru akan tugas
besarnya ini dan menjadi guru hanya sekedar sebagai mata pencaharian untuk mendapatkan penghasilan.
b. Pendidik Mengajar Anak Didik yang Menjadi Berbagai Macam Profesi
Keberadaan profesi pendidik di tengah-tengah profesi lain dalam masyarakat memiliki peran yang sangat besar terhadap profesi lain. Banyak yang
menganggap bahwa profesi ini merupakan sumber dari adanya profesi lain yang dijalani oleh seseorang karena setiap profesi memerlukan syarat akademik tertentu
dan syarat akademik tersebut di dapatkan dari jenjang pendidikan yang harus ditempuh. Seorang guru berperan dalam setiap jenjang pendidikan ini dengan
mengajar dan mendidik sampai anak didik menamatkan studinya.
Selain menuju sebuah profesi pendidik secara sederhana juga membuat seseorang menjadi tahu akan sesuatu. Perkara dari tidak tahu menjadi tahu bukan
merupakan hal yang sepele. Dalam hal ini pendidik yang hanya sekedar membuat seseorang menjadi tahu tidak harusseorang guru, bisa jadi orang tua atau siapa saja.
Karena selain syarat akademik, seseorang dalam mencapai cita-citanya menjadi suau profesi tertentu tentu tidak lepas dari didikan yang dia dapat di luar pendidikan
akademik atau sekolah yang langsung berinteraksi dengan guru.
Untuk menjadi profesi tertentu juga perlu didikan dari keluarga berupa motivasi ata dukungan. Ravik Karsidi 2005 menyebutkan lingkungan keluarga
merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan didikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan yang
utama, karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dari keluarga.
J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2008 menyebutkan bahwa keluarga merupakan institusi yang paling penting pengaruhnya terhadap proses sosialisasi
manusia. Hal ini dimungkinkan karena berbagai kondisi yang dimiliki oleh keluarga. Pertama, keluarga merupakan kelompok primer yang selalu berkomunikasi diantara
anggotanya, sehingga dapat selalu mengikuti perkembangan anggota-anggotanya. Kedua, orang tua mempunyai peran yang penting untuk mendidik anak-anak,
sehingga menimbulkan hubungan emosional yang sangat diperlukan dalam proses pembentukan pribadi anak. Ketiga,adanya hubungan sosial yang tetap sehingga
orang tua mempunyai peranan yang penting terhadap pembentukan kepribadian anak.
Oleh karena itu apa yang ditanamkan oleh keluarga atau orang tua terhadap anak itulah yang juga berperan dalam menunjang tugas guru mendidik seorang anak
tersebut di sekolah agar menjadi profesi yang diinginkan, baik itu profesi sebagai pendidik juga, sebagai dokter, presiden ataupun profesi lain.
c. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik Bersifat Multidimensi