Menurut H.B. Sutopo 2002 informasi mengenai kondisi dari peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang merupakan tempat
maupun lingkungannya. Dari pemahaman lokasi dan lingkunganya peneliti bisa secara cermat mencoba mengkaji dan secara kritis menarik kemungkinan simpulan
yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Oleh karena itu, lokasi yang diambil dalam penelitian ini merujuk pada
peristiwa atau aktivitas yang terjadi dalam pandangan mengenai profesi pendidik yaitu meliputi perilaku sehari-hari mahasiswa dalam menjalani kegiatan perkuliahan
di kampus.
D. Teknik Cuplikan
Dalam penelitian kualitatif teknik cuplikan yang digunakan untuk memilih informan sangat selektif. Cuplikan informan yang dimaksud mempunyai fungsi yang
sangat bermakna sebagai sumber informasi permasalahan. Penelitian kualitatif tidak memandang dari segi kuantitasnya melainkan segi kualitas dari penelitian sehingga
jumlah informan tidak begitu diperhitungkan dan bukan mewakili populasi namun untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya.
Cuplikan dalam penelitian kualitatif dinyatakan sebagai “internal sampling” H.B. Sutopo, 2002. Cuplikan bersifat internal adalah cuplikan diambil untuk
mewakili informasinya dengan kelengkapan dan kedalamannya tidak ditentukan oleh sejumlah sumber datanya karena jumlah informan yang kecil bisa saja menjelaskan
informasi tertentu secara lebih lengkap dan benar. Dalam penelitian kualitatif cuplikan diambil lebih bersifat selektif, peneliti lebih mendasarkan pada landasan
kaitan teori yang digunakan, keingintahuan pribadi, karakteristik teori yang dihadapi H.B. Sutopo, 2002. Sumber data yang digunakan di sini tidak sebagai yang
mewakili populasinya tetapi lebih cenderung mewakili informasinya. Metode pengambilan subyek penelitian dan informan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah teknik purposive sampling dengan snowball sampling. Dalam purposive sampling, peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui informasi
dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Teknik purposive sampling dalam penelitian ini adalah peneliti tidak
menjadikan semua orang sebagai informan, tetapi peneliti memilih informan yang
dipandang cukup tahu dan cukup memahami tentang profesi pendidik serta orang- orang yang dapat diajak bekerjasama seperti orang yang bersikap terbuka dalam
menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti. Snowball sampling dilakukan dengan cara peneliti secara langsung datang
memasuki lokasi dan bertanya mengenai informasi yang diperlukan kepada siapa pun yang dijumpai pertama. Dari petunjuk informan pertama tersebut peneliti bisa
menemukan informan yang kedua yang mungkin lebih banyak tahu mengenai informasinya. Selanjutnya dari informan kedua ini, peneliti menanyakan apakah
informan mengetahui orang lain yang lebih memahami informasinya, sehingga peneliti bisa menemui informan berikutnya lebih jauh dan mendalam. Demikian
seterusnya, peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling mengetahui informasinya sehingga akan mampu menggali data
secara lengkap dan mendalam H.B.Sutopo, 2002. Informan kunci maupun informan pendukung dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi yang dipilih sebagaimana teknik di atas.
E. Teknik Pengumpulan Data