Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yaitu penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu
kelompok, organisasi komunitas, program atau situasi sosial. Menurut Robert K. Yin 2009 studi kasus adalah suatu strategi untuk mempelajari, menerangkan atau
menginterpretasi suatu kasus dalam konteksnya secara natural, tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Studi kasus memiliki ciri-ciri pertanyaan penelitian
berkenaan dengan “how” dan “why”, peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa yang akan diselidiki, fokus penelitian terletak pada fenomena
masa kini dalam konteks kehidupan nyata. Menurut H.B Sutopo 2002 ada dua kategori studi kasus, yaitu studi kasus
tunggal dan studi kasus ganda. Studi kasus tunggal adalah subyek atau lokasi penelitian hanya dilakukan pada satu sasaran satu lokasi atau satu subyek atau
karena persamaan karakteristik. Sedangkan studi kasus ganda merupakan kebalikan dari studi kasus tunggal, yaitu subyek atau lokasi penelitian memiliki perbedaan
karakteristik. Penelitian ini menggunakan strategi studi kasus tunggal terpancang. Disebut
tunggal karena penelitian ini merupakan penataan rinci aspek-aspek tunggal. Menurut H.B. Sutopo 2002, aspek tunggal dapat berupa suatu lembaga,
sekelompok manusia dan satu kelompok kebudayaan atau masyarakat. Aspek tunggal atau karakteristik dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi
Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS. Penelitian ini disebut terpancang karena sasaran yang akan diteliti adalah fenomena sosial yang sesuai dengan tujuan
penelitian, yaitu pandangan mahasiswa tentang profesi pendidik.
C. Sumber Data
Dalam penelitian ilmiah data memiliki peranan penting untuk menentukan ketepatan dan kebenaran tujuan penelitian dari informasi yang diperoleh. Dalam
penelitian kualitatif sumber data diperoleh dari informan, peristiwa dan aktivitas, dan tempat atau lokasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
1. Informan Nara Sumber
Informan adalah individu-individu tertentu yang memiliki informasi dan memberikan keterangan dan data untuk kepentingan penelitian. Dalam penelitian
kualitatif posisi sumber data manusia nara sumber sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan nara sumber di sini memiliki
oposisi yang sama, dan nara sumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan
informasi yang ia miliki. Karena posisi ini, sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif lebih tepatnya disebut sebagai informan daripada
responden. H.B. Sutopo 2002. Manusia sebagai sumber data perlu dipahami bahwa mereka terdiri dari
beragam individu yang juga memiliki beragam posisi. Adanya posisi yang beragam tersebut mengakibatkan adanya perbedaan macam akses dan kelengkapan mengenai
berbagai informasi yang bisa diperoleh dan dimilikinya. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Sosiologi Antropologi angkatan 2006-2009.
2. Peristiwa dan Aktivitas
Data juga dapat dikumpulkan dari tempat, peristiwa dan aktivitas atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitiannya. Dari
pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
Peristiwa adalah sumber data secara disengaja atau pun tidak disengaja, sedangkan aktivitas merupakan rutinitas yang berulang atau yang hanya satu kali terjadi.
Aktivitas tersebut meliputi aktivitas secara formal ataupun tidak formal, tertutup atau terbuka untuk dapat diamati oleh siapapun. H.B. Sutopo, 2002
Peristiwa dan aktivitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai perilaku mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, dimana
peneliti mengamati dan mengobservasi perilaku mereka yang berkaitan dengan cara mereka mempersepsi profesi pendidik.
3. Tempat atau Lokasi