1 Kompetensi profesional, artinya ia memiliki pengetahuan yang luas dan
mendalam mengenai bidang studi yang akan ditransformasi kepada peserta didik serta penguasaan metodologisnya memiliki konsep dasar teoritik,
memiliki pegetahuan yang fundamental tentang pendidikan, memiliki keterampilan yang vital bagi guru mampu memilih dan menggunakan
berbagai strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. 2
Kompetensi personal, artinya ia memiliki kepribadian yang mantap sehingga mampu menjadi sumber identifikasi khususnya bagi peserta didik umumnya
bagi sesama manusia, artinya ia memiliki kepribadian yang patut diteladani, sehingga mampu melaksanakan kepemimpinan : ing ngarso sung tulodo di
depan menjadi suri teladan, ing madyo mangun karso di tengah membangkitkan kehendak atau motivasi, tut wuri handayani di belakang
memengaruhi. 3
Kompetensi sosial, artinya ia menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap peserta didiknya, sesama guru, pemimpinnya, dan
dengan masyarakat luas. Ketiga kompetensi itu pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan yang organis, harmonis, dinamis, yang perwujudannya dalam
diri guru menjadikan seorang guru yang kompeten dalam arti yang sebenar- benarnya.
Kompetensi seorang pendidik juga dapat dilihat dari beberapa sudut pandang lain. Maria Del Carmen Tejeda-Delgado 2009, dalam hasil studi yang
berjudul “Teacher Efficacy, Tolerance, Gender, and Years of Experience and Special Education Referrals” menyebutkan bahwa ada beberapa hal yang
mempengaruhi seorang guru bisa disebut kompeten, diantaranya kemampuan guru itu sendiri, yang juga ditentukan oleh beberapa faktor seperti sikap toleransi,
gender dan pendidikan khusus yang ditempuhnya. Seorang guru bisa disebut kompeten karena beberapa faktor tadi yang saling berhubungan.
f. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik
Guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Menurut Moh. Uzer Usman 2009 terdapat tiga
jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar
berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
siswa. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati sehingga ia
menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Sedangkan tugas guru dalam
kemasyarakatan, masyarakat selalu menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena dari seorang guru diharapkan masyarakat dapat
memperoleh ilmu pengetahuan dan keteladanan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya yang berdasarkan Pancasila. Moh. Uzer Usman, 2009
Menurut Udin Syaefudin Saud 2009 paling sedikit ada 6 tugas dan tanggungjawab pendidik dalam mengembangkan profesinya, yakni:
1 Pendidik bertugas sebagai pengajar
2 Pendidik bertugas sebagai pembimbing
3 Pendidik bertugas sebagai administrator kelas
4 Pendidik bertugas sebagai pengembang kurikulum
5 Pendidik bertugas untuk mengembangkan profesi
6 Pendidik bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat
Guru mempunyai fungsi strategis dalam menyelenggarakan proses belajar-mengajar sebagai wahana belajar hidup. Materi pelajaran yang berupa
teori-teori statis dan mati menjadi pengetahuan yang berjiwa dan hidup. Guru dapat menjadikan siswa seolah-olah mengalami secara langsung bagaimana
sebuah nilai bisa lahir dan berfungsi A. Martuti, 2009 Leahwasburn-Moses 2005 International Journal of Science Education :
Roles and Responsibilities of Secondary Special Education Teachers in an Age of
Reform Jurnal ini membahas tentang tugas dan tanggungjawab dari seorang pendidik. Tugas dan tanggungjawab pendidik dilihat dari dua segi, yaitu dalam hal
mengajar dan non mengajar. Dari segi mengajar pendidikguru dinilai dari hal pengembangan diri, peningkatan pendidikan dan pengalaman mengajar.
Sedangkan dari segi non mengajar pendidik dinilai dari hubungan dengan teman sejawat maupun dengan masyarakat umum. Keseluruhan peran dan tanggung
jawab dari seorang pendidik akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap profesi pendidik.
Secara garis besar tugas guru mencakup tiga hal:
Menularkan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain bersifat kognitif.
Melatih keterampilan jasmani kepada orang lain bersifat psikomotor.
Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain.
Dengan demikian tugas guru sejatinya tidak hanya berorientasi pada kecakapan-kecakapan yang berdimensi ranah cipta saja tetapi juga kecakapan yang
berdimensi ranah rasa dan karsa. Dengan kata lain tugas guru adalah mengajar dan mendidik.
g. Pengakuan dan Penghargaan Profesi Pendidik