Pendidik Mengajar Anak Didik untuk Menjadi Berbagai Macam Profesi

perjalanan panjang, tujuan akhirnya profesi dia yang baru, nah dalam perjalanan itu mereka butuh bekal, didikan dan ilmu dari para gurulah bekal mereka. Udah gitu guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, kalo menurut aku sech lebih tepat pahlawan tanpa balas jasa, hehe jadi ya imbalan untuk guru dianggep ga perlu gede jadi gajinyanya dianggap tidak perlu besar, kerjanya cukup disebut mengabdi, kacian kan? Makanya saya cari kerja yang tugasnya ringan saja, beban moral menjadi guru itu” WND20122009. ND sebelumnya memang sudah mengatakan bahwa profesi sebagai pendidik atau guru itu harus totalitas dalam semua hal, baik dalam wawasan, maupun dalam hal kepribadian, juga dimana saja baik di sekolah maupun masyarakat. YK juga menuturkan bahwa pandangannya tentang profesi guru disebabkan oleh berita-berita yang dia dengar dan baca, seperti yang dituturkan: “Tugas guru itu berat, meski kelihatannya hanya menyampaikan materi tapi dibalik itu harus menjamin kesuksesan anak didik di kemudia harisebenarnya. Tugas itu nyangkut persiapan satu generasi kalo gagal didik murid berarti gagal membina satu generasi manusia” WYK22122009 Berdasarkan pendapat para informan tersebut dapat diambil simpulan bahwa pandangan mereka tentang profesi pendidik bahwa profesi pendidik itu adalah profesi yang mulia dikarena mereka menganggap masa depan anak didik yang dianggap sebagai generasi penerus bangsa itu ada di tangan guru dan merupakan tanggung jawab guru, sementara itu guru dalam menjalankan profesinya tidak semata mengandalkan imbalan materi atau gaji sehingga kerjanya lebih dikenal dengan pengabdian, bahkan predikat yang lama dilekatkan pada seorang guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang menurut seorang informan belakangan lebih dikenal dengan pahlawan tanpa dibalas jasanya. .

b. Pendidik Mengajar Anak Didik untuk Menjadi Berbagai Macam Profesi

Profesi satu dengan yang lainnya dalam masyarakat saling berkaitan. Keberadaan profesi pendidik di tengah-tengah profesi lain dianggap sebagai sebuah sumber atau asal profesi lain. Sebagai sebuah profesi yang tugas dan peranannya mengajar baik di sekolah secara formal maupun masyarakat secara informal, profesi ini dibutuhkan oleh profesi-profesi lain yang berkembang. Hal ini berdasarkan pendapat para informan. Seperti WS salah seorang informan, yang menyatakan: “Pendidik itu guru dimanapun, kapanpun dan bagi siapapun.. Sebelum kita bisa apa-apa kita sudah bertemu pendidik pertama kita yaitu ibu dan bapak kita. Nah setelah sekolah kita bertemu guru sejati kita, bapak dan ibu guru yang memang menjadi guru adalah pekerjaanprofesinya. Ini terus berlanjut selama kita masih sekolah, kita terus berhubungan dengan guru, terus diajar oleh guru, sampai kita bisa menjadi apa yang kita mau, guru juga mungkin, polisi, dokter, pilot, arsitek, ataupun presiden. Profesi-profesi baru itu tadinya dididik oleh guru. Semua dimulai oleh seorang pendidik” WWS14122009 Pendapat ini diperkuat oleh penuturan FN dan ND yang menyatakan bahwa guru itu sumber semua profesi karena seseorang tidak akan bisa apa-apa dan menjadi apa-apa tanpa ada orang lain yang mengajari, melatih dan mendidik: “Presiden kan ada syarat akademiknya, dokter apalagi, nah dalam menempuh syarat akademik sekolah dan belajar, menjadi murid dulu dengan dididik oleh bapak ibu guru. Coba saja tidak ada guru di dunia ini, semua orang akan tetap bodoh terus dan tidak ada yang menjadi apa-apa, mungkin kalau sakit hanya ada dukun karena tidak ada dokter, negara dipimpin orang kaya atau yang berkuasa saja tanpa ada syarat kepandaian tertentu. Guru itu sumbernya, agar orang bisa menjadi apa yang dicita-citakan” WND16122009 Senada dengan itu FN mengatakan: “Sumber semua profesi lain, apa pun itu, itu adalah dari guru. Presiden, hakim, dokter tadinya kan juga sekolah, dididik oleh guru” WFN14122009. Dari pendapat-pendapat di atas tampak bahwa pandangan mereka tentang profesi pendidik sebagai sumber segala profesi adalah karena tugas dari profesi pendidik yaitu mengajar dan mendidik anak didik baik di sekolah formal maupun pendidikan non formal, sementara itu anak didik yang diajar tersebut tentu memiliki keinginan atau cita-cita untuk menjadi suatu profesi, ketika cita-cita tersebut terwujud berarti tidak terlepas dari didikan seseorang yang berprofesi sebagai guru selama mereka menempuh pendidikan untuk meraih cita-citanya.

c. Tugas dan Tanggung Jawab Pendidik Meliputi Tugas Bidang Profesi dan

Dokumen yang terkait

ANALISIS BRAND LOYALTY PADA PRODUK PASTA GIGI MEREK PEPSODENT (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Reguler Angkatan 2005-2007 Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Jember)

0 12 17

HUBUNGAN ANTARA SIKAP MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI TENTANG PROFESI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Persepsi Mahasiswa Tentang Disiplin Kerja Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan

0 6 72

HUBUNGAN KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM MENGIKUTI ORGANISASI KEMAHASISWAAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN ANGGOTA ORGANISASI HMJ SOSIOLOGI DENGAN PRESTASI AKADEMIK (Studi Kasus Pada Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2011 dan 2012 Universitas Lampung)

9 32 60

K8408002 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 1 199

K8408059 Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi - Antropologi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

0 0 60

Busana sebagai identitas (Kajian Fenomenologi tentang Cara Berbusana Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP UNS)

0 3 125

Nurhadi Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret ABSTRAK - ANALISIS TEORI STRUKTURASI ANTHONY GIDDENS DALAM UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM PROGRAM KARANG TARUNA

0 1 15