Keadaan Umum Kabupaten Gunung Kidul Kegiatan Perikanan Kabupaten Gunung Kidul

90 perahu. Penggunaan alat tangkap sirang, trammel net, dan krendet dioperasikan dengan menggunakan perahu yang sama. 2 Produksi dan nilai produksi Produksi utama dari kelompok pelagis yaitu tuna Thunnus sp., cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Euthynnus sp., kembung Rastrelliger sp dan lemuru Sardinella longiceps. Kelompok demersal, cucut Charcharinus sp., kakap Lates calcarifer, bawal putih Pampus argentus, dan layur Trichiurus spp.. Ikan berkulit keras rajungan Portunus sp.. Tuna dan cakalang ditangkap dengan pancing tonda, merupakan inovasi baru bagi nelayan di PPP Sadeng. Jumlah produksi selama periode 1994-2004 berfluktuasi Lampiran 12c. Produksi berjumlah 1.171 ton pada tahun 1994, meningkat menjadi 1.428 ton pada tahun 2000 atau meningkat sekitar 4 per tahun. Produksi tahun 2001 sedikit menurun, meningkat kembali menjadi 1.444 ton pada tahun 2004. Nilai produksi meningkat searah dengan peningkatan jumlah produksi. Kecenderungan peningkatan nilai produksi lebih tajam dibandingkan dengan jumlah produksi Lampiran 12d, dapat dikatakan terjadi peningkatan harga ikan yang cukup signifikan. Nilai produksi meningkat dari Rp 1.929.685.000,00 tahun 1994, menjadi Rp 14.743.950.000,00 pada tahun 2000, atau rata-rata terjadi peningkatan sebesar 40 per tahun. Nilai produksi menurun menjadi Rp 10.264.660.000,00 pada tahun 2004.

4.8 Kabupaten Gunung Kidul

4.8.1 Keadaan Umum Kabupaten Gunung Kidul

1 Kondisi Geografi dan Topografi Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu dari lima kabupatenkota di Provinsi DI Yogyakarta, dengan ibukota Wonosari. Secara geografis terletak antara 110 o 21’-110 o 50’BT dan 7 o 46’-8 o 09’ LS. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri, Samudera Hindia di sebelah selatan, serta Kabupaten Bantul dan Sleman di sebelah barat www.gunungkidulkab.go.id. 91 Luas wilayah 1.485,36 km 2 , merupakan kabupaten terluas di Provinsi DI Yogyakarta, yaitu sekitar 46,63 dari total wilayah. Sebagian besar wilayah berupa perbukitan dan pegunungan kapur, yakni bagian dari Pegunungan Sewu. Oleh karena itu sebagian besar wilayah merupakan daerah tandus, dimana pada musim kemarau sering terjadi bencana kekeringan. 2 Kondisi sosial dan ekonomi Kabupaten Gunung Kidul terdiri atas 18 kecamatan, yang dibagi lagi atas 144 desakelurahan. Jumlah penduduk Kabupaten Gunung Kidul tahun 2005 sebesar 759.859 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata 512 jiwa per km 2 www.gunungkidulkab.go.id. Gunung Kidul merupakan wilayah tandus dan berkapur. Sebagian besar lahan pertanian berupa lahan kering, dengan komoditas utama tanaman palawija. Sektor pertanian lahan kering merupakan mata pencaharian utama penduduk. Subsektor perikanan laut mulai diusahakan. Pembangunan PPI Sadeng diarahkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat pesisir selatan Gunung Kidul.

4.8.2 Kegiatan Perikanan Kabupaten Gunung Kidul

1 Unit penangkapan ikan Kapalperahu yang beroperasi di Kabupaten Gunung Kidul meliputi jenis perahu motor tempel dan kapal motor. Jumlah kapalperahu selama periode 1999- 2004 cenderung meningkat, yaitu dari 110 unit pada tahun 1999 menjadi 261 unit pada tahun 2004 atau rata-rata meningkat 10 per tahun Lampiran 13a . Perahu tanpa motor sudah tidak beroperasi di Gunung Kidul. Perahu motor tempel terus meningkat, dari 108 unit tahun 1999 menjadi 253 unit tahun 2004. Jumlah kapal motor relatif sedikit, berfluktuasi dari tahun ke tahun. Kapal motor berjumlah 2 unit tahun 1999, meningkat menjadi 8 unit tahun 2004. 2 Produksi dan nilai produksi Produksi ikan meliputi berbagai jenis ikan. Produksi utama dari kelompok pelagis yaitu ikan tuna Thunnus sp., cakalang Katsuwonus pelamis, tongkol Euthynnus sp. dan Auxis sp., kembung Rastrelliger sp dan lemuru Sardinella longiceps. Kelompok demersal seperti cucut Charcharinus sp., kakap Lates 92 calcarifer, bawal putih Pampus argentus, dan layur Trichiurus spp.. Jenis ikan berkulit keras yaitu rajungan Portunus pelagicus. Rumput laut banyak dibudidayakan nelayan di Kabupaten Gunung Kidul. Jumlah produksi ikan berfluktuasi Lampiran 13b. Produksi tahun 1994 berjumlah 794 ton, meningkat menjadi 940 ton tahun 1997 atau meningkat sekitar 18 dalam waktu 3 tahun. Produksi menurun tahun 1998 menjadi 726 ton atau turun 23, meningkat kembali hingga menjadi 782 ton pada tahun 2003 dan menurun menjadi 581 ton pada tahun 2004. Nilai produksi periode tahun 1994-2004 berfluktuasi Lampiran 13c. Nilai produksi berjumlah Rp 1.051.290.000,00 pada tahun 1994, meningkat menjadi Rp 4.417.250.000,00 tahun 1998 atau meningkat sekitar 320 selama 4 tahun. Nilai produksi menurun tahun 1999 menjadi Rp 3.639.719.000,00 atau turun 18 dari nilai produksi tahun 1998. Nilai produksi kembali meningkat pada tahun 2000 menjadi Rp 9.714.385.000,00 atau meningkat sekitar 167 dari tahun 1999. Selanjutnya nilai produksi berfluktuasi, meningkat menjadi Rp 7.206.040.000,00 pada tahun 2003, dan menurun menjadi Rp 2.479.936.200,00 pada tahun 2004.

4.9 Provinsi Jawa Timur